Babun
Babun[1] | |
---|---|
Babun anubis | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Tribus: | Papionini
|
Genus: | Papio Erxleben, 1777
|
Spesies tipe | |
Simia hamadryas Linnaeus, 1758
| |
Spesies | |
Papio hamadryas | |
Sinonim | |
|
Babun[1] atau yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Baboon[2] adalah monyet Dunia Lama yang bergenus Papio [3]yang banyak terdapat di Afrika dan Arab, dan merupakan bagian dari subfamili Cercopithecinae. Lima spesies dari genus ini merupakan anggota non kera terbesar dari ordo primata, hanya mandrill dan drill yang lebih besar daripada mereka. Sebelumnya, gelada (genus Theropithecus) dan dua spesies (mandrill dan drill) dari genus Mandrillus dikelompokkan dalam genus yang sama, dan monyet Dunia Lama ini masih sering disebut sebagai babun dalam pembicaraan sehari-hari. Ukuran dan berat mereka tergantung pada spesies. Babun guinea memiliki tinggi 50 cm (20 inchi) dan beratnya hanya 14 kg (30 pon) sementara yang terbesar adalah babun chacma bisa mencapai tinggi 120 cm (47 inchi) dan berat 40 kg (90 pon).
Taksonomi dan filogeni
suntingLima spesies Papio secara umum telah diakui, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat tentang apakah mereka benar-benar spesies penuh atau subspesies. Mereka adalah P. ursinus (babun chacma, ditemukan di Afrika selatan), P. papio (biasa disebut babun barat, babun merah, atau babun guinea, ditemukan di Afrika barat), P. hamadryas (babun hamadryas, ditemukan di Tanduk Afrika dan barat daya Arab Saudi), P. anubis (babun anubis, ditemukan di sabana Afrika utara-tengah) dan P. cynocephalus (babun kuning, ditemukan di tengah-selatan dan timur Afrika). Banyak penulis membedakan P. hamadryas sebagai spesies penuh, tetapi menganggap semua yang lain sebagai subspesies dari P. cynocephalus dan merujuk kepada mereka secara kolektif sebagai "babun sabana". Ini mungkin tidak membantu: didasarkan pada argumen bahwa perilaku dan fisik babun hamadryas berbeda dengan spesies babun lain, dan bahwa hal ini mencerminkan sejarah evolusi yang terpisah. Namun, studi terbaru morfologi dan genetik Papio menunjukkan bahwa babun hamadryas lebih berhubungan lebih erat dengan spesies babon dari utara (babun guinea dan babun anubis) daripada spesies selatan (babun kuning dan chacma).[4][5][6]
Anatomi dan fisiologi
suntingSemua babun memiliki moncong seperti anjing, rahang kuat dengan gigi taring yang tajam, sepasang mata yang berdekatan, bulu yang tebal kecuali pada moncong mereka, ekor pendek, dan bintik-bintik kasar pada pantat menonjol mereka.
Semua jenis babun menunjukkan dimorfisme seksual, biasanya dalam ukuran, tetapi juga kadang-kadang dalam pengembangan warna atau taring. Jantan dari spesies babun hamadryas juga memiliki surai putih besar.
Perilaku dan ekologi
suntingBabun adalah hewan terestrial dan dapat ditemukan di padang rumput terbuka, hutan terbuka dan bukit-bukit di seluruh Afrika. Mereka adalah omnivora, tetapi sebagian besar herbivora, namun mereka memakan serangga dan kadang-kadang memangsa ikan, kerang, kelinci, burung, monyet vervet, dan antelop kecil.[7] Mereka adalah pemburu dan aktif pada waktu yang tidak teratur sepanjang hari dan malam. Mereka dapat menyerang tempat tinggal manusia, dan di Afrika Selatan, mereka telah dikenal karena memangsa domba dan kambing.
Predator utama mereka adalah manusia, singa, dubuk, dubuk belang dan macan tutul.[8] Mereka dianggap sebagai mangsa sulit bagi macan tutul, meskipun, yang sebagian besar merupakan ancaman bagi babun muda. Jantan yang besar akan sering menghadapi mereka dengan mengedipkan kelopak mata mereka, menunjukkan gigi mereka dengan menguap, membuat gerakan, dan mengejar penyusup/predator.
Babun yang berada di penangkaran bisa hidup sampai umur 45 tahun, sementara yang berada di alam liar harapan hidup mereka adalah sekitar 30 tahun.
Babon dapat memperoleh keterampilan pengolahan ortografi, yang merupakan bagian dari kemampuan membaca.[9]
Hubungan dengan manusia
suntingDalam mitologi Mesir, Babi adalah pendewaan dari babun hamadryas dan karena itu merupakan hewan suci. Ini dikenal sebagai pembantu Thoth, sehingga disebut juga Babun Suci.
Referensi
sunting- ^ a b kateglo[pranala nonaktif permanen]
- ^ Groves, C.P. (2005). "GENUS Papio". Dalam Wilson, D.E.; Reeder, D.M. Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference (edisi ke-3). Baltimore: Johns Hopkins University Press. hlm. 166–167. ISBN 0-801-88221-4. OCLC 62265494.
- ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company.
- ^ Newman TK, Jolly CJ, Rogers J (2004). "Mitochondrial phylogeny and systematics of baboons (Papio)". American Journal of Physical Anthropology. 124 (1): 17–27. doi:10.1002/ajpa.10340. PMID 15085544.
- ^ Frost SR, Marcus LF, Bookstein FL, Reddy DP, Delson E (2003). "Cranial allometry, phylogeography, and systematics of large-bodied papionins (Primates:Cercopithecinae) inferred from geometric morphometric analysis of landmark data". Anatomical Record. 275 (2): 1048–1072. doi:10.1002/ar.a.10112. PMID 14613306.
- ^ Wildman DE, Bergman TJ, al-Aghbari A, Sterner KN, Newman TK, Phillips-Conroy JE, Jolly CJ, Disotell TR (2004). "Mitochondrial evidence for the origin of hamadryas baboons". Molecular Phylogenetics and Evolution. 32 (1): 287–296. doi:10.1016/j.ympev.2003.12.014. PMID 15186814.
- ^ "AWF: Wildlife: Baboon". African Wildlife Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-17. Diakses tanggal 2008-08-18.
- ^ "AWF: Wildlife: Baboon". African Wildlife Foundation.
- ^ Jonathan Grainger, Stéphane Dufau, Marie Montant, Johannes C. Ziegler, Joël Fagot (2012). "Orthographic processing in baboons (Papio papio)". Science. 336 (6078): 245–248. doi:10.1126/science.1218152. PMID 22499949.
Pranala luar
sunting- (Inggris) Baboons: Wildlife summary from the African Wildlife Foundation
- (Inggris) Primate Info Net Papio Factsheets
- (Inggris) Stress and Coping What baboons can teach us[pranala nonaktif permanen] Kuliah oleh Robert Sapolsky di Stanford University (via iTunes)