Paradigma penarikan kooperatif
Paradigma menarik secara kooperatif adalah desain eksperimental di mana dua atau lebih hewan menarik imbalan melalui peralatan yang tidak dapat mereka operasikan sendirian. Para peneliti (ahli etologi, psikolog komparatif, dan psikolog evolusioner) menggunakan eksperimen tarik-menarik secara kooperatif untuk mencoba memahami cara kerja kerja sama dan bagaimana serta kapan kerja sama itu berevolusi.
Jenis peralatan yang digunakan dalam eksperimen tarik-menarik secara kooperatif dapat bervariasi. Peneliti Meredith Crawford, yang menemukan paradigma eksperimental ini pada tahun 1937, menggunakan mekanisme yang terdiri dari dua tali yang dipasang pada platform bergulir yang terlalu berat untuk ditarik oleh seekor simpanse. Alat standarnya adalah seutas tali tunggal yang diikatkan melalui lubang di atas platform yang bisa digerakkan. Jika hanya satu peserta yang menarik tali, maka tali akan lepas dan imbalan tidak bisa diambil lagi. Hanya dengan menarik bersama-sama dalam koordinasi, para peserta dapat berhasil; keberhasilan secara kebetulan sangat tidak mungkin. Beberapa peneliti telah merancang alat yang menggunakan pegangan sebagai pengganti tali.
Meskipun banyak hewan yang berhasil mendapatkan imbalan dalam tugas menarik secara kooperatif, kesimpulan mengenai kerja sama masih beragam dan kompleks. Simpanse, bonobo, orang utan, kapusin, tamarin, serigala, gajah, gagak, dan kea tampaknya memahami persyaratan tugas. Misalnya, dalam kondisi penundaan, hewan pertama memiliki akses ke peralatan sebelum yang lain. Jika hewan menunggu pasangannya sebelum menarik, hal ini menunjukkan pemahaman tentang kerja sama. Simpanse, gajah, serigala, anjing, gagak, dan kea menunggu; nuri abu-abu, ayam hutan, dan berang-berang gagal menunggu. Simpanse secara aktif meminta bantuan saat dibutuhkan. Mereka tampaknya mengingat hasil sebelumnya untuk merekrut pasangan yang paling efektif. Dalam kelompok, simpanse memberi hukuman pada perilaku kompetitif awal (mengambil makanan tanpa menarik, mengambil tempat hewan lain) sehingga pada akhirnya kerja sama yang sukses menjadi norma.
Mengenai evolusi kerja sama, bukti dari eksperimen tarik-menarik kooperatif memberikan dukungan terhadap teori bahwa kerja sama berevolusi beberapa kali secara independen. Fakta bahwa sifat dasar kerja sama ada pada beberapa mamalia dan beberapa burung menunjukkan adanya evolusi konvergen. Di dalam hewan sosial, kerja sama diduga merupakan adaptasi kognitif.