Parhombaran adalah salah satu tradisi dalam adat Batak Simalungun yang bertujuan mendekatkan hubungan antara keluarga pihak paranak (keluarga mempelai pria) dan anak boru jabu (saudara perempuan ayah calon pengantin wanita). Secara etimologis, istilah parhombaran menjadihombar, yang berarti "berdekatan," dan mendapat imbuhan par-an yang artinya “mencoba mendekat[1]

Makna dan Tahapan Pelaksanaan

sunting

Tradisi ini merupakan bagian dari perkawinan ideal dalam adat Batak Simalungun, yang dikenal dengan istilah mangalop dear. Perkawinan ini harus dilakukan sesuai adat istiadat dan melibatkan berbagai tahapan yang memiliki nilai simbolis.

Dalam acara parhombaran, pihak paranak bawaputri rumah . Betel Selanjutnya, pihak paranak menyerahkan urusan adat tertentu, termasuk jamuan makan, kepada tondong

Referensi

sunting
  1. ^ Nasution, Askolani; Siregar, Tikwan Raya; Hutasuhut, Anharuddin; Hamdani, Nasrul; Sinulingga, Jekmen; Rehulina, Eka Dalanta; Sekali, Mehamat Karo; Herlina, Herlina; Padang, Melisa (2021). Sibrani, Robert, ed. Ensiklopedia kebudayaan Kawasan Danau Toba. Banda Aceh: Balai Pelestarian dan Nilai Budaya Aceh. ISBN 978-623-6107-05-8.