Parlemen gantung
Dalam sistem parlementer, parlemen gantung adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu parlemen saat tak ada partai politik tunggal atau koalisi partai yang memperoleh jumlah kursi mayoritas absolut dalam parlemen. Parlemen semacam itu juga secara kurang umum dikenal dengan nama parlemen berimbang[1][2] atau sebuah parlemen di bawah ketiadaan kontrol keseluruhan.[3][4][5] Jika parlemennya bersistem bikameral, istilah "parlemen gantung" hanya digunakan untuk majelis rendah.
Dalam sistem multi-partai dengan anggota dewan yang dipilih dengan mengikuti sistem perwakilan proporsional, parlemen gantung merupakan hal jarang terjadi bagi partai yang memenangkan mayoritas kursi. Namun, istilah tersebut digunakan untuk menyebut keadaan ketika tak ada koalisi yang berdiri dari partai-partai yang memperoleh banyak suara, seperti yang terjadi setelah pemilihan Jerman 2005.
Referensi
sunting- ^ "Balanced parliament: No need to rush". The Guardian. London. 2010-05-05.
- ^ "SNP puts case for hung parliament". BBC News. 2010-04-20.
- ^ "Q+A - What happens if no party gets a majority in UK election?". Reuters. May 7, 2010.
- ^ Paun, Akash (2009-12-04). "Hung up on 'no overall control'". The Guardian. London.
- ^ "Welcome to the era of no overall control". Newstatesman.com. Diakses tanggal 2013-12-27.
Pranala luar
suntingBritania Raya
sunting- Q&A: What is a hung parliament?, BBC, 8 March 2010
- Hung Parliaments: What you need to know, Institute for Government 2010
- Hung Parliament News Diarsipkan 2015-01-28 di Wayback Machine. New Statesman
- Hang Em Pressure group
- Charter 2010 Diarsipkan 2019-03-23 di Wayback Machine. Planning for a hung parliament