Pasukan terakota
Pasukan terakota (pinyin: bīng mǎ yǒng) atau Tentara terakota adalah kumpulan koleksi dari 8.099 terakota berbentuk tokoh prajurit dan kuda dengan ukuran asli yang terletak di dekat makam dari Kaisar pertama dinasti Qin,Qin Shi Huang. Tokoh prajurit itu ditemukan pada tahun 1974 di Lintong District, Xi`an, Provinsi Shaanxi oleh para petani lokal. Terakota dibangun tahun 210 SM–209 SM sebagai bentuk seni pemakaman dengan maksud untuk melindungi Kaisar Qin sesudah kematiannya. Pada tahun 1987 Bangunan ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Situs Warisan Dunia UNESCO | |
---|---|
Kriteria | Budaya: i,iii,iv,vi |
Nomor identifikasi | 441 |
Pengukuhan | 1987 (11) |
Perluasan | 1987 |
Sejarah
suntingPembangunan makam telah dijelaskan oleh sejarahwan Sima Qian (145–90 SM) dalam catatan pekerjaannya Shiji, ditulis satu abad setelah selesainya pembuatan kompleks makam. Pengerjaan kompleks makam dimulai pada tahun 246 SM tidak lama setelah Kaisar Qin (sekitar umur 13 tahun) naik tahta, dan proyek tersebut melibatkan 700,000 pekerja. Pakar geografi Li Daoyuan, menulis enam abad setelah kaisar pertama wafat, tercatat dalam Shui Jing Zhu bahwa Gunung Li merupakan lokasi yang disukai karena geologinya yang memberikan keuntungan, "terkenal dengan tambang gioknya, di sisi utaranya kaya dengan emas, dan di sisi selatannya kaya dengan giok yang indah; Kaisar Pertama, terkenal dengan ketamakannya, oleh karena itu dia memilih untuk dikuburkan di sana". Sima Qian menulis bahwa Kaisar Pertama telah dikuburkan dengan istana, menara-menara, para pejabat, artefak yang berharga dan benda yang menakjubkan. Menurut akun ini, 100 sungai yang mengalir telah disimulasikan menggunakan mercuri, dan di atas langit-langitnya dihiasi dengan benda-benda langit, sedangkan di bawahnya terdapat tanah. Beberapa terjemahan dari bagian ini mengacu kepada "model" atau "imitasi"; namun demikian, kata-kata tersebut tidak digunakan pada teks aslinya, yang tidak menyebutkan mengenai pasukan terakota. Kadar merkuri yang tinggi ditemukan di tanah gundukan makam, memberikan keyakinan kepada akun Sima Qian. Akun sejarah berikutnya mengusulkan bahwa makam telah dijarah oleh Xiang Yu, seorang penantang yang menginginkan tahta setelah kematian kaisar yang pertama. Namun demikian, ada indikasi-indikasi bahwa makam tersebut mungkin tidak pernah dijarah.