Kavaleri

prajurit atau pejuang yang bertarung dari punggung kuda
(Dialihkan dari Pasukan berkuda)

Kavaleri, pasukan berkuda[1], atau aswasada[2] (Inggris: cavalry; berasal dari bahasa Latin caballus dan bahasa Prancis chevalier yang berarti "kuda") adalah istilah yang pada awalnya mengacu kepada pasukan perang khusus yang bertempur dengan mengendarai kuda sambil mengangkat senjata, namun pada saat ini juga merujuk pada pasukan militer khusus yang bertempur menggunakan kendaraan lapis baja atau tank. Oleh karena itu, kavaleri dibagi menjadi kavaleri lapis baja yang mengendarai tank dan kavaleri berkuda yang menunggangi kuda. Namun saat ini, kavaleri berkuda hampir tidak pernah digunakan dalam perang dan militer.

Kavaleri KNIL di Malang tahun 1935
Kavaleri dragoon Jawa dari Pekalongan menuju Surakarta, 1866.
"El faress" Kavaleri algeria

Fungsi sunting

Pasukan kavaleri berperan sebagai satuan yang mampu bergerak dengan cepat dalam skala besar sekaligus berfungsi sebagai penyerang kejut atau pendobrak yang akan membuka jalan bagi pasukan infanteri. Pasukan kavaleri pada zaman Yunani Kuno seperti (phalanx dan legion) dianggap sebagai pasukan elit karena kemampuannya yang mampu mendobrak baris pertahanan musuh dengan cepat dan mematikan. Status elit ini juga disebabkan keadaan ekonomi dan sosial pada masa itu dimana hanya kaum bangsawan, tuan tanah, dan para ksatria yang boleh dan mampu membeli kuda. Dari informasi sejarah terdahulu kavaleri memiliki keunggulan di mobilitas. Pada abad pertengahan kuda sangat banyak dan dimanfaatkan oleh bangsa Mongolia. Oleh karena itu taktik yang digunakan pasukan Mongol seperti serang & lari sangat mematikan. Hal ini dibantu oleh kecakapan orang Mongolia yang ahli memanah sambil mengendarai kuda untuk menaklukkan musuh.

Masa kini sunting

Pada zaman modern fungsi kavaleri mulai berkurang, terutama jika dibandingkan dengan perang dunia kedua. Pada saat ini mulai banyak digunakan helikopter serang dengan fungsi kavaleri yang memiliki kelebihan yang lebih dibandingkan tank atau IFV, dikarenakan tank lebih rawan dari serangan musuh seperti infanteri yang bisa menghancurkan tank dengan dibekali senjata anti-tank. Saat ini Kavaleri selalu mengacu kepada pasukan yang mengendarai Tank. Kavaleri berkuda adalah pasukan Kavaleri yang menunggangi Kuda. Pada masa lalu Kavaleri berkuda menggunakan pedang dan pistol atau senapan laras pendek untuk bertempur. Saat ini fungsi Kavaleri berkuda umumnya hanya digunakan pada acara-acara seremonial seperti Upacara, Penyambutan Kepala Negara.

Namun pada era modern tank tetap penting dalam masa perang, terutama untuk memberikan efek kejut maupun perlindungan. Dalam formasi militer tank diikuti oleh barisan infanteri yang menjaganya. Contoh dari kombinasi antara tank dan infanteri tank yang baik bisa menghasilkan sera6ngan yang mematikan, seperti taktik Blitzkrieg yang digunakan oleh tentara Jerman Nazi di Perang Dunia II.

Lihat pula sunting

  1. ^ (Indonesia) Arti kata pasukan berkuda dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  2. ^ (Indonesia) Arti kata aswasada dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.