Paus Feliks IV

Paus Gereja Katolik dari tahun 526 hingga 530

Paus Feliks IV (bahasa Latin: Felix Quartus; wafat pada 22 September 530) adalah seorang pemimpin Gereja Katolik yang menjabat sebagai paus dari tahun 526 hingga wafatnya. Masa kepemimpinannya terjadi pada masa-masa sulit, ditandai oleh perpecahan internal di Gereja dan tekanan eksternal dari Kekaisaran Romawi Timur. Feliks IV dikenal atas usahanya untuk memperkokoh otoritas kepausan di tengah tantangan politik dan religius, serta atas karyanya dalam mendamaikan berbagai faksi dalam Gereja.

Paus

Feliks IV
Awal masa kepausan
526
Akhir masa kepausan
530
PendahuluYohanes I
PenerusBonifasius II
Informasi pribadi
Nama lahirtidak diketahui
Lahirtanggal tidak diketahui
Samnium, Italia
Meninggal530
tempat tidak diketahui
Paus lainnya yang bernama Feliks

Latar Belakang dan Awal Kehidupan

sunting

Feliks lahir di Samnium, sebuah wilayah di Italia tengah, pada tanggal yang tidak diketahui. Nama keluarganya tidak tercatat dalam sejarah, tetapi ia dikenal sebagai putra seorang diakon. Feliks muda menunjukkan kesalehan yang mendalam sejak usia dini, dan ia kemudian ditahbiskan sebagai imam. Sebelum naik takhta kepausan, Feliks melayani sebagai seorang penasihat rohani yang dihormati di Roma.

Pengangkatan Sebagai Paus

sunting

Feliks IV terpilih sebagai paus pada tahun 526, setelah wafatnya Paus Yohanes I. Pemilihannya dipengaruhi oleh Raja Ostrogoth, Theoderikus yang Agung, yang menguasai Italia pada saat itu. Theoderikus menunjuk Feliks sebagai paus dengan harapan ia dapat menjembatani hubungan antara Gereja di Barat dan Kekaisaran Bizantium di Timur.

Namun, sebelum Feliks dapat diangkat secara resmi, Theoderikus meninggal dunia, dan penerusnya, Athalaric, menjadi raja dengan ibunya, Ratu Amalasuntha, sebagai wali. Situasi politik yang tidak stabil ini memengaruhi awal masa kepemimpinan Feliks sebagai paus.

Kepemimpinan Gereja

sunting

Feliks IV menghadapi tantangan berat, termasuk perselisihan doktrinal yang melibatkan kaum Arian, yang didukung oleh kaum Ostrogoth. Ia berusaha mempertahankan ajaran ortodoks Gereja dengan tegas namun tetap menunjukkan sikap bijaksana untuk menjaga perdamaian.

Pendirian Basilika Santo Kosmas dan Damianus

sunting

Salah satu pencapaian besar Paus Feliks IV adalah pendirian Basilika Santo Kosmas dan Damianus di Roma. Gereja ini didirikan dengan memanfaatkan struktur yang ada di Forum Romawi, yakni templum Romuli. Feliks mendedikasikan basilika ini untuk menghormati dua martir besar, Santo Kosmas dan Santo Damianus, yang dikenal sebagai pelindung para dokter dan penyembuh.

Upaya Penyatuan Gereja

sunting

Feliks IV berusaha mendamaikan faksi-faksi yang bertikai dalam Gereja, khususnya antara para pendukung Konsili Kalsedon dan mereka yang menentangnya. Ia menggunakan pendekatan pastoral yang lembut tetapi tetap berpegang teguh pada ajaran Gereja yang benar.

Feliks juga mengeluarkan sejumlah dekret untuk memperkuat disiplin gerejawi, termasuk aturan yang memperjelas peran para uskup dan imam. Ia menekankan pentingnya hidup kudus bagi para pemimpin rohani agar dapat menjadi teladan bagi umat.

Akhir Hidup dan Wafat

sunting

Feliks IV wafat pada 22 September 530 setelah menjabat sebagai paus selama empat tahun. Ia dikebumikan di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Sebelum wafatnya, ia menunjuk Bonifasius II sebagai penerusnya, tetapi langkah ini memicu perpecahan, karena beberapa pihak menganggap tindakan tersebut melanggar tradisi pemilihan paus.

Pranala luar

sunting


Didahului oleh:
Yohanes I
Paus
526530
Diteruskan oleh:
Bonifasius II

Referensi

sunting
  1. Kelly, J. N. D. The Oxford Dictionary of Popes. Oxford University Press, 1986.
  2. Richards, Jeffrey. The Popes and the Papacy in the Early Middle Ages: 476–752. Routledge, 2009.
  3. Catholic Encyclopedia. "Pope Felix IV."