Pawai kematian Brno
Pawai kematian Brno[1][2] (bahasa Jerman: Brünner Todesmarsch) adalah peristiwa pengusiran secara paksa terhadap orang-orang Jerman di Brno (bahasa Jerman: Brünn) seusai Perang Dunia II. Peristiwa ini dimulai pada malam tanggal 30 Mei 1945 setelah orang-orang Jerman diusir ke Austria. Hanya setengah dari orang yang diusir yang berhasil menyeberang perbatasan. Ribuan orang ditahan di perkemahan sementara di wilayah perbatasan. Walaupun beberapa orang Jerman pada akhirnya diizinkan kembali ke Brno, ratusan lainnya tewas akibat penyakit dan malagizi. Jumlah korban jiwa akibat peristiwa ini masih diperdebatkan, tetapi diperkirakan berkisar antara 500 hingga 8.000 jiwa.
Catatan kaki
sunting- ^ Redrawing Nations: Ethnic Cleansing in East-Central Europe, 1944-1948, oleh Philipp Ther, Ana Siljak, 2001 [1]
- ^ After the Reich: The Brutal History of Allied Occupation, oleh Giles MacDonogh, 2007 ISBN 0-465-00337-0
Pranala luar
sunting- The Deathmarch of Bruenn – events described from the BRUNA's (organisation of expelled Brno Germans) point of view
- Der Brünner Todesmarsch – das Ende einer Ära (Brno Death March – the End of One Epoch) (Jerman) – larger, more detailed version of the previous article
- Das Deutsche Brünn und sein Ende (German Brno and its End) (Jerman) – another BRUNNA's publication
- „Brněnský pochod smrti“: mýty a skutečnost ("Brno Death March": Myths and Reality) (Ceko) – a lecture from international scientific colloquium “Sixty Years since the End of World War II: The End of the Czech-German Coexistence in Czechoslovakia” held in Brno in April 2005