Peganjaran, Bae, Kudus
Peganjaran adalah desa di kecamatan Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia.
Peganjaran | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Kudus | ||||
Kecamatan | Bae | ||||
Kode pos | 59327 | ||||
Kode Kemendagri | 33.19.07.2008 | ||||
Luas | 348,99 m2 | ||||
Jumlah penduduk | 8266 jiwa | ||||
Kepadatan | 27 / m2 | ||||
|
Peganjaran adalah salah satu desa bagian dari Kecamatan Bae, terdiri dari enam dukuh yaitu Blender, Gambiran, Jatisari, Delingo, Gedangsewu dan Jatisari Tempel. Terbagi menjadi 5 RW, yaitu: - RW I: Dk. Delingo - RW II: Dk. Jatisari - RW III: Dk. Blender dan Gambiran - RW IV: Dk. Gedangsewu dan RW V: Dk. Jatisari Tempel.
Batas Wilayah:
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Karangmalang dan Besito (Kec. Gebog), dan Desa Bae (Kec. Bae).
Sebelah barat dengan Desa Gribig (Kec. Gebog).
Sebelah selatan dengan Desa Bakalan Krapyak (Kaliwungu),
Sebelah timur dengan Desa Panjang dan Purworejo (Kec. Bae) dan Desa Singocandi (Kec. Kota).
Desa ini terkenal dengan desa santri yang dipimpin oleh seorang ulama yang bernama KH. Sanusi Saryadi, dan banyak tokoh yang lahir di desa ini diantaranya KH. Abdul Basyir, KH. Chusnan (Ketua PCNU Cabang Kudus), KH. Musthofa Imron, KH Mahfudz, KH. Shofwan dan lain-lain. Desa ini terkenal makanan khasnya yaitu keciput dan madumongso. Di desa Peganjaran juga banyak industri rumah tangga yang memproduksi tas, pakaian jadi, bordir, sandal dan jajanan ringan dan lain-lain.
Pengrajin tas di Peganjaran ada sekitar 36 industri rumah tangga, rata-rata perhari bisa produksi 660 dosen X Rp.220 000 = Rp.146 juta perhari dan menyerap tenaga kerja sekitar 600an orang.