Pejeng, Tampaksiring, Gianyar
8°30′46″S 115°17′35″E / 8.512754°S 115.293159°E
Pejeng | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Bali | ||||
Kabupaten | Gianyar | ||||
Kecamatan | Tampaksiring | ||||
Kode pos | 80552 | ||||
Kode Kemendagri | 51.04.04.2001 | ||||
Luas | 2,81 km²[1] | ||||
Jumlah penduduk | 6.126 jiwa (2014)[1] 5.223 jiwa (2010)[2] | ||||
Kepadatan | 1.589 jiwa/km²(2010) | ||||
Jumlah KK | 1.205 KK[1] | ||||
|
Desa Pejeng adalah salah satu desa di kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, provinsi Bali, Indonesia.[3]
Sejarah Desa
suntingNama Pejeng mulai dikenal dunia sejak 1705 melalui laporan naturalis Belanda GE Rumphius berjudul Amboinsche Rariteitkamer. Dalam laporan tersebut, Rumphius menyebut keberadaan genderang (nekara) berbahan perunggu yang kemudian hari disebut Bulan Pejeng. Rumphius sendiri belum pernah melihat benda tersebut. Dia mendapat informasi dari orang lain yang menyatakan bahwa di Pejeng ada benda misterius dari perunggu. Benda ini dianggap meteorit dan bidang pukulnya yang bulat dianggap sebagai bulatan roda. Rumphius menulis, benda ini semula tergeletak di tanah, tidak seorang pun yang berani memindahkan karena takut mendapat celaka.
Penemuan Bulan Pejeng ini menjadi "pembuka pintu" masuk ke zaman Bali Kuno, bahkan zaman pra-sejarah Bali. Inventarisasi kepurbakalaan yang dilakukan Oudheidkundige Dienst (OD) atau Jawatan Purbakala Pemerintah Hindia Belanda, yang kemudian diteruskan oleh Balai Kepurbakalaan Indonesia, menemukan kenyataan yang mengejutkan: Desa Pejeng memiliki peninggalan arkeologis yang amat beragam dan tersebar hampir di seluruh pelosok desa. Peninggalan-peninggalan purba dan tulisan-tulisan yang ada membuat para ahli memperkirakan Pejeng adalah pusat Kerajaan Bali Kuno (883-1343 M).
Kata “Pejeng” sendiri diduga berasal dari kata “pajeng” yang berarti payung, karena dari desa inilah raja-raja Bali Kuno memayungi rakyatnya. Ada juga yang menduga berasal dari kata pajang, bahasa Jawa Kuno yang berarti sinar. Diyakini, dari sinilah sinar kecemerlangan dipancarkan ke seluruh jagat. Akan tetapi, bagi orang-orang tua di Pejeng, nama itu bukan nama asli desa. Sudah mengalami perubahan. Menurut mereka, sebelumnya desa Pejeng itu disebut Soma Negara, ibu kota Kerajaan Singamandawa.[4]
Demografi
suntingPenduduk desa Pejeng sampai dengan tahun 2014 (proyeksi BPS) berjumlah 6.126 jiwa terdiri dari 3.047 laki-laki dan 3.079 perempuan dengan sex rasio 98,96.[1]
Situs
sunting- Goa Garba, Pasraman pada masa Jayapangus (1178-1181 M), kerajaan Bedahulu dan tempat belajar para anak-anak raja.
Referensi
sunting- ^ a b c d "Kecamatan Tampaksiring dalam Angka 2017". Badan Pusat Statistik Indonesia. 2016. Diakses tanggal 16 Desember 2018.
- ^ "Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010" (PDF). Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 132. Diakses tanggal 14 Juni 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018.
- ^ "Sejarah Desa". Pejeng Desa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-28. Diakses tanggal 2022-05-16.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) BPS Kabupaten Gianyar
- (Indonesia) Prodeskel Binapemdes Kemendagri Diarsipkan 2022-04-01 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Situs Resmi Kabupaten Gianyar