Pekerjaan seumur hidup
Pekerjaan seumur hidup (終身雇用 , shuushin koyou) di Jepang, adalah suatu praktik kerja yang telah menjadi kebiasaan pada perusahaan-perusahaan besar Jepang, yang diawali sejak masa keberhasilan ekonomi pertama pada tahun 1920-an. Pekerjaan seumur hidup dimulai dalam peristiwa khusus yang di Jepang disebut "Merekrut Lulusan Baru Secara Simultan" (新卒一括採用 , Shinsotsu-Ikkatsu-Saiyou). Praktik ini memberikan perasaan penting tentang jaminan keamanan kerja bagi para pekerja Jepang, sebagai bagian dari budaya manajemen Jepang. Pada gilirannya, hal tersebut memunculkan loyalitas yang tinggi kepada perusahaan. Permintaan yang tinggi atas lulusan sarjana teknik yang jumlahnya terbatas, telah membuat perusahaan-perusahaan terpaksa mengikat mereka sebagai karyawan perusahaan. Runtuhnya gelembung harga aset Jepang dan krisis lain yang mengikutinya pada tahun 1990-an, tidak melemahkan praktik tersebut.
Namun, sejak 2003 yaitu masa pemerintahan Perdana Menteri Koizumi, pekerjaan seumur hidup mulai jarang dilakukan. Politik neoliberal yang dijalankan di bidang ekonomi, telah mengakibatkan terjadinya privatisasi, pemecatan pekerja lama dan mahal, serta meningkatnya pekerjaan paruh waktu. Resesi yang panjang dan krisis keuangan pada tahun 2008-2009 juga membuat banyak perusahaan menghentikan praktik shuushin koyou dan telah memulai pemutusan hubungan kerja besar-besaran.
Pranala luar
sunting- The State and Change in the "Lifetime Employment" in Japan: From the End of War Through 1995
- Jepang: Memikirkan Kembali Pekerjaan Seumur Hidup
- Mitos 'pekerjaan seumur hidup' Jepang Diarsipkan 2010-05-06 di Wayback Machine.
- Di Jepang, Pekerjaan Yang Aman Mempunyai Biaya
- Jepang Berjuang Menyeimbangkan Pertumbuhan dan Kestabilan Pekerjaan