Pekondoh, Way Lima, Pesawaran
Pekondoh adalah desa di kecamatan Way Lima, Pesawaran, Lampung, Indonesia.
Pekondoh | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Lampung |
Kabupaten | Pesawaran |
Kecamatan | Way Lima |
Kode Kemendagri | 18.09.04.2005 |
Luas | - |
Jumlah penduduk | - |
Kepadatan | - |
Etimologi
suntingPekondoh adalah sebuah kalimat yang berasal dari kata Bahasa Lampung (pesisir) berasal dari kata pekon yang berarti "desa" atau "kampung" dan doh berarti hilir.
Kata "Pekondoh" berawal dari sapaan antar warga saat mau berangkat/pulang dari kebun/sawah (Haga/jak mid dipa?/mau/dari mana ?) jawaban yang ada adalah jak Pekon-doh (dari Pekondoh). Dengan sering kali disebut ‘Jak Pekon-doh, dari jawaban tersebut wilayah ini diberinama Pekondoh yang sekarang menjadi nama salah satu Desa yang ada dikecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran yaitu Desa Pekondoh (sumber: cerita beberapa warga yang tinggal di Desa Pekondoh)
Batas
suntingUtara | Desa Sidodadi |
Timur | Pekondoh Gedung |
Selatan | Desa Tanjung Agung |
Barat | Desa Gedong Dalom |
Sejarah
suntingWilayah desa Pekondoh awalnya adalah tempat berkebun dan bertani (menggarap sawah) bagi warga yang tinggal di Umbulan Lubuk Khimput, yang sekarang lebih dikenal dengan Padang Khincang yang merupakan Pedukuhan Desa Kuta Dalom. Warga yang bertempat di Umbul tersebut adalah kumpulan keluarga Hi. Salam. Keluarga ini berasal/pindahan dari Badak, Limau, Tanggamus. Perpindahan disebabkan oleh Letusan Gunung Krakatau 1883. Awalnya ia membuat pemukiman di pinggir sungai di daerah tersebut, tepatnya dekat Lubuk Kibau. Dengan perkembangan pemukiman ini banyak ditunggui oleh ahli saudara (keturunan) Hi. Salam, hingga sekarang ini sebagai tanda, dia membangun sebuah masjid yang bernama As-Salam dan sebagai tanda jasanya warga Desa Pekondoh memberi nama jalan utama desa dengan nama Jalan Hi.Salam
Demografi
suntingKeadaan penduduk di Desa Pekondoh 70% suku Lampung Pesisir yang berasal dari Cukuh Balak. Perpindahan ini diakibatkan meletusnya gunung Krakatau tahun 1883. 25% suku Jawa, berasal dari Jawa Tengah dan 5% penduduknya berasal dari Banten.
Penduduk Pekondoh 100 % beragama Islam. Setiap pedukuhan memiliki sarana tempat ibadah (masjid/musholla) untuk melaksanakan kewajiban selaku pemeluk Agama Islam. selain itu, Masjid/musholla dipergunakan juga sebagai sarana belajar mengaji (belajar Kitab Suci Al Quran).
Kepala desa
sunting- Burhan (1902-1944)
- Batin Pengikhan Syarfuddin (1945 – 1950)
- Arisam (1951 – 1956)
- Arifin Abu (1956 - 1957)
- Syamsuddin (1958 - 1963)
- Jahari (1964 – 1973)
- Ubaidillah Ihsan (1974 – 1999)
- Mas'ud Rais (1999 – 2008)
- Subhan Wijaya Ubaidillah (2008 – 2018)
- Firlizanni (2019 - 2021)
- Firlizanni (2022 - sekarang)
Pendidikan
suntingDesa Pekondoh memiliki 2 (dua) Sekolah Dasar (SD) yaitu SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Pekondoh. Tingkat pendidikan warga desa pekondoh sampai tahun 2009.