Pelabuhan Samudera

pelabuhan di Indonesia

Pelabuhan Samudera yang dioperasikan oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran adalah sebuah pelabuhan dan terminal petikemas yang terdapat di Kota Samarinda, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Pelabuhan ini menggantikan Pelabuhan Yos Sudarso Samarinda yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi.

Pelabuhan Samudera
Lokasi
NegaraIndonesia Indonesia
LokasiPalaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Koordinat0°34′27″S 117°12′22″E / 0.57417°S 117.20611°E / -0.57417; 117.20611
Detail
Mulai beroperasi2010
OperatorPT. Pelabuhan Samudera Palaran
Statistik
Situs web
http://www.tpkpalaran.co.id
Dermaga TPK Palaran
TPK Palaran pada malam hari.

Pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu gerbang pengiriman logistik dari Kota Samarinda dan Kawasan Hulu Mahakam ke Surabaya, Jakarta dan sebaliknya.

Latar Belakang

sunting

Pelabuhan ini dibangun untuk menggantikan pelabuhan lama yang letaknya di pusat kota Samarinda dan dianggap sudah tidak representatif lagi, karena:[1]

  1. Tidak memiliki back up area untuk pengembangan pelabuhan.
  2. Kapasitas tampung lapangan penumpukan peti kemas dengan luas ± 4,4 hektare daya tampung hanya sebesar 130.000 TEU’s pertahun sementara trafik tahun 2009 telah mencapai 166.000 TEU’s.
  3. Dermaga yang ada tidak didesain untuk kegiatan alat bongkar muat peti kemas modern.
  4. Rencana pembangunan Jembatan Mahkota II yang akan menutup alur pelayaran dari hilir menuju pelabuhan lama.

Proses Pembangunan

sunting

Terealisasinya pembangunan pelabuhan Palaran Samarinda merupakan hasil sinergi tiga pihak, yaitu Pemerintah Kota Samarinda, PT Pelabuhan Indonesia IV, dan PT Samudera Indonesia, Tbk. Sinergi ini hal yang unik dan baru pertama kali terjadi di Indonesia, dimana perusahaan swasta diberikan kesempatan untuk berinvestasi di bidang kepelabuhanan dalam pola kerjasama PPP atau Public Private Partnership. PT Samudera Indonesia Tbk melalui anak usahannya yaitu PT Pelabuhan Samudera Palaran mendapatkan konsesi BOT selama 50 tahun.

Hasil Studi JICA
Lokasi Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran ditetapkan menjadi lokasi pelabuhan melalui proses studi dan analisis yang dilakukan JICA (Japan Internationa Cooperational Coorporation Agency) tahun 2000. Hasil analisis digunakan Pelindo IV dan Pemkot Samarinda sebagai acuan mengembangkan pelabuhan baru Samarinda Di sungai Mahakam.
berdasarkan hasil studi itu, Samarinda memiliki potensi pertumbuhan kargo rata-rata 6% pertahun, dengan volume cargo 16,900 teus tahun 2009 akan mencapai 220,000 TEUs pada tahun 2015.
Dengan petumbuhan volume yang cukup besar tersebut, kapasitas pelabuhan yang ada saat ini tidak akan mencukupi sehingga diperlukan perluasan TPK Palaran dengan kapasitas yg lebih besar.
Spesifikasi dan Nilai Investasi
Dermaga dibangun dengan kontruksi beton bertulang dengan panjang 270 meter pada terminal ini dihubungkan dengan Container Yard melalui 3 buah trestle sepanjang 90 meter. dan pondasi yang digunakan adalah tiang pancang beton.
nilai investasi keseluruhan sebesar Rp. 550 miliar untuk infrastruktur dan suprastruktur (peralatan bongkar muat).
Proses Perwujudan
Perwujudan proyek ini dimulai dengan proses tender pembangunan pengoperasian terminal dengan skema BOT (Built, Operate, & Transfer) selama 50 tahun yang diselenggarakan oleh Pelindo IV dan Pemkot Samarinda, yang dimenangkan oleh PT Samudera Indonesia Tbk.
Penandatangan kesepakatan 3 pihak antara Pemkot, Pelindo, dan PT Samudera Indonesia dilaksanakan didepan Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal, dan sekertaris Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia M Said Didu pada tanggal 20 juli 2007.
Desain engineering dikerjakan oleh konsultan perencana LAPI-ITB dan Kontraktor Pekerjaan sipil oleh PT Pembangunan Perumahan (PP).
Pengoperasian Terminal
Terminal ini akan dioperasikan olah PT Pelabuhan Samudera Palaran, Merupakan anak perusahaan dari PT Samudera Indonesia, Tbk.
Peralatan Bongkar Muat
TPK palaran akan di operasikan dengan menggunakan peralatan bongkar yaitu 2 unit CC dan 5 unit RTG yang merupakan produksi dari crane maker Korea Merek Doosan yang diproduksi di Vietnam. Peralatan yang diproduksi tersebut secara khusus didesain TPK Palaran dengan spesifikasi dan Major component berkualitas tinggi, sehingga mampu mencapai kecepatan produktivitas dengan rata-rata 24 box per jam.
Sistem Informasi
TPK palaran akan menggunakan sistem informasi ETOS (Electronic Terminal Operation System) yang dibangun oleh PT Samudera Indonesia Tbk, dengan menggunakan platfrom sistem informasi terminal yang telah di uji dikalangan terminal petikemas di indonesia.

Fasilitas pelabuhan

sunting

Pelabuhan Palaran menyediakan pelayanan pelabuhan antara lain:[2] Fasilitas & Operasional TPK Palaran Pelabuhan Samarinda

Fasilitas
  1. Dermaga sepanjang 270 m
  2. Gudang cfs seluas 3.000 m²
  3. Lapangan penumpukan seluas 7,7 HA
Peralatan
  1. Container Crane 2 Unit
  2. RTG 5 Unit
  3. Reachstaker 1 Unit
  4. Head Truck 10 Unit
  5. Chassis 20 Unit
  6. Forklift 2 Unit
  7. IT sistem ETOS
  8. Weight Bridge 1 Unit

Penghargaan

  • Terminal Petikemas Palaran memperoleh penghargaan sebagai "The Best Container Terminal in Indonesia" tahun 2014 dari INSA (Indonesia National Shipowner Association)

Catatan

sunting


Rujukan

sunting

Pranala luar

sunting