Pelangsian, Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur

desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah


Pelangsian adalah nama sebuah desa di kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Desa Pelangsian merupakan desa tertua di kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Pelangsian
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
KabupatenKotawaringin Timur
KecamatanMentawa Baru Ketapang
Kode pos
74326
Kode Kemendagri62.02.06.2005 Edit nilai pada Wikidata
Luas12,061 km2[1]
Jumlah penduduk3.191 jiwa[butuh rujukan]
Kepadatan27 jiwa/km
Peta
PetaKoordinat: 2°36′19.80″S 112°58′8.80″E / 2.6055000°S 112.9691111°E / -2.6055000; 112.9691111

Sejarah

sunting

Asal muasal nama Pelangsian berasal dari bahasa Melayu yang berarti Penangguhan (Tempat Tinggal Sementara) Konon riwayat asli penduduknya merupakan orang Melayu dan sebagian merupakan pelarian dari wilayah Pangkalan Bun di zaman Kesultanan Kotawaringin. Salah seorang Qadhi di Kesultanan Kotawaringin yang dimakamkan di Pelangsian yakni Syekh Anang Jemain ( Anang Acil Bin H.M.Said Jazuli Nambau Al Banjari )

Masjid Jami Pelangsian merupakan Masjid pertama di Pelangsian, namun dikarenakan terjadinya abrasi, bangunan Masjid ini di pindah ke Jalan Ir.H.Juanda Desa Bangkuang Makmur.

Pelangsian merupakan pusat pendidikan agama dan kebudayaan dari semua dusun yang ada, dimana dusun dusun seperti Telaga, Delapa, Bangkuang, Betangkang, Bejugul, Haduhup, Ganepo, Lemiring, Belanti, Terawan merupakan bagian dari Pelangsian itu sendiri

Setelah masa masa kemerdekaan Desa Pelangsian ditetapkan menjadi desa sentral, yang mana dulunya merupakan desa yang cukup luas, tetapi pada tahun 2003 terjadi pemekaran menjadi Desa Bapeang, Desa Eka Bahurui, dan Desa Ganefo. Namun pada tahun 2011 di mekarkan kembali menjadi Desa Bangkuang makmur dan Desa Telaga Baru.

Geografis

sunting

Desa dengan luas seluruhnya 12,061 Km2, terdiri dari delapan RW dan dua puluh satu RT, dengan batas wilayah:

  • Sebelah Utara: Desa Telaga Baru
  • Sebelah Timur: Sungai Mentaya
  • Sebelah Selatan: Desa Bangkuang Makmur.
  • Sebelah Barat: Desa Eka Bahurui

Sungai yang melintasi desa ini sungai Batangkang.

Topografi

sunting

Wilayah desa pelangsian memiliki kondisi topografi yang bervariasi, berkisar antara 0 - 60 meter di atas permukaan laut, sebagian besar merupakan dataran rendah.

Iklim merupakan salah satu pendukung dalam keberhasilan produksi, unsur-unsur iklim tersebut antara lain curah hujan, suhu dan kelembaban. Suhu rata-rata bulanan di Desa Pelangsian diperkirakan berkisar antara 27 °C – 35 °C.

Hidrologi

sunting

Desa Pelangsian dialiri oleh satu sungai besar dan lima buah cabang sungai yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai prasarana perhubungan dan sebagian kecil untuk pertanian,peternakan dan perkebunan.

Sungai kecil yang terdapat di Desa Pelangsian adalah sebagai berikut:

1. Batangkang ( Telaga Baru sebagian ) 2. Bajugul 3. Kuda marleh 4. Hambawang 5. Pelangsian 6. Niaga

Seni Budaya, Pariwisata & Tokoh

sunting

Desa Pelangsian terkenal dengan seni budaya nya, seperti: Hadrah/Senoman,Betirik,Rodat,Bamanda, Lawang Sekepeng.

Desa Pelangsian, mempunyai tempat wisata yg wajib dikunjungi yakni Pasar Tradisional Desa Pelangsian (Pasar Minggu/Senin) Seraya meliat pemandangan sungai di pelabuhan pasar tradisional terbaik di Kotawaringin Timur.

Tokoh agama dari Pelangsian yang mengajarkan ilmu agama dan kesenian daerah seperti Hadrah / Senoman, Betirik, Rodat, Bamanda, dan pembacaan maulid dulunya yakni Yaslan Bin M.Thoyib Al Banjari.

Referensi

sunting

https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Muhammad_Arsyad_al-Banjari