Pelapisan bubuk
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. (14 Januari 2010) |
Coating Technique (Teknik Pengecatan)
suntingPelapisan bubuk atau coating technique adalah teknik pengecatan kering, pelapisan dengan suatu lapisan film. Dalam bentuk lapisan film bubuk digunakan dalam lapisan tipis workpiece kemudian dilarutkan dalam bentuk film, dan dipanaskan untuk polimerisasi kemudian diawetkan secara coating. Powder dilekatkan pada permukaan profil aluminium atau besi dengan menggunakan alat electric spray gun. Partikel yang bermuatan negatif diletakkan ke benda kerja. Besarnya muatan partikel tersebut tergantung dari besarnya medan listrik (E) ketika muatan negatif gaya yang timbul tergantung arus mengalir dan lamanya waktu yang digunakan. Pada saat powder coating disemprotkan arahnya tidak lurus ke benda kerja tetapi membentuk suatu wrap round effect. Hal ini akan memberi keuntungan karena powder coating dapat menjangkau bagian yang terlindungi.
Proses Powder Coating
suntingProses Awal
suntinga. Degreasing, di dalam tangki ini berisi asam sulfat (H2SO4). Tujuan pemakaian asam sulfat ini adalah untuk membersihkan atau menghilangkan kotoran yang terdapat di sekitar permukaan aluminium. Profil dimasukkan ke dalam tangki ini selama 10 – 15 menit dengan suhu yang digunakan yaitu pada suhu ruangan.
b. Rinsing, proses ini bertujuan untuk menghilangkan asam sulfat yang tersisa serta sisa kotoran yang masih tertinggal di aluminium tersebut.
c. Desmuting, proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan aluminium dan membersihkan kotoran yang masih tertinggal pada permukaan aluminium ekstruksi. Bahan yang digunakan adalah soda api (NaOH). Dimana profil ini akan dimasukkan ke dalam tangki selama 10 – 15 menit pada suhu ruang (20-25°)
d. Rinsing, profil dibilas untuk menghilangkan kotoran serta sisa kontaminasi maupun sisa soda api yang masih melekat pada profil aluminium.
Proses Pengolahan Utama
suntinga. Chromating, cromating adalah pemeliharaan logam dengan larutan asam atau alkalin dan heksavalensi chromium untuk memproduksi lapisan yang sebagian besar terdiri dari chromium. Chromium dimasukkan ke dalam tangki kromating dari lapisan cromat di permukaan aluminium ekstruksi untuk mendapatkan dasar permukaan yang bagus untuk coating berikutnya dan coating yang halus. Cromating yang sempurna dapat dicapai jika permukaan benar-benar bersih. Waktu pemasukan yang dilakukan adalah 1-2 menit. Apabila kadar dari cromat kurang maka waktu yang digunakan untuk perendaman juga akan bertambah.
b. Rinsing, rinsing dilakukan sebanyak dua kali yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan kontaminasi yang masih tertinggal pada aluminium. Pada rinsing yang kedua kali ini tangki berisi air demineralisasi sebanyak dua kali yang fungsinya untuk memastikan agar tidak ada sisa yang tertinggal sebelum proses pengeringan dilakukan.
c. Drying, pada tahap ini, profil aluminium yang telah dibilas dengan air demineralizer sebanyak dua kali dikeringkan di dalam oven pada suhu 80°C selama 25 menit. Pengeringan ini dilakukan agar profil Aluminium bebas dari air. Air yang masih menempel pada profil aluminium dapat membentuk gumpalan pada proses coating.
3. Proses Pengolahan Akhir
a. Coating, tahapan ini merupakan proses pengecatan berlangsung di ruangan tertutup yang memiliki kipas pembuang. Profil Aluminium dilapisi dengan cat
letak menggunakan alat pelekat (spray gun) yang mengelilingi permukaan profil Aluminium.
b. Pemanasan, pada proses ini, profil Aluminium yang telah mengalami coating dipanaskan dalam oven selama 35-45 menit dengan suhu 180-220°C. Hal ini akan membuat cat menjadi keras dan melekat kuat pada profil Aluminium.