Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa

Pelapor Khusus, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal, dan Pakar Independen adalah gelar yang diberikan kepada orang-orang yang bekerja atas nama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam lingkup mekanisme "Prosedur Khusus". Orang-orang ini membawa mandat dari Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, baik itu mandat negara atau mandat bertema. "Rapporteur" merupakan kata berbahasa Prancis yang digunakan untuk menyebut seorang penyelidik yang tunduk di bawah lembaga berwenang.

Mandat PBB adalah "menyelidiki, mengawasi, menyarankan, dan melaporkan secara terbuka" permasalahan hak asasi manusia melalui "aktivitas yang dilakukan sesuai prosedur khusus, termasuk menanggapi keluhan perorangan, operasi dan manipulasi psikologis melalui media dan pendidikan yang terkontrol, melakukan penelitian, memberi saran mengenai kerja sama teknis di tingkat negara, dan terlibat dalam aktivitas promosi terbuka."[1] Buku panduan Internal Advisory Procedure to Review Practices and Working Methods yang diterbitkan Coordination Committee of Special Procedures tanggal 25 Juni 2008 menyebut para pelapor ini "pemegang mandat". Mandat ini juga dilaksanakan oleh "Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal", "Pakar Independen", atau kelompok kerja yang beranggotakan lima orang (satu orang mewakili satu kawasan di dunia).

Pemegang mandat

sunting

Saat ini terdapat 37 Pelapor Khusus, Perwakilan Khusus, dan Pakar Independen yang mengemban tugas sesuai mandat negara dan mandat bertemanya masing-masing:

Mandat negara atau wilayah

sunting
  • Burundi - Fatsah Ouguergouz, Pakar Independen bidang hak asasi manusia (2010– )
  • Kamboja - Surya Prasad Subedi, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal bidang hak asasi manusia (2009– )
  • Eritrea - Sheila B. Keetharuth, Pelapor Khusus bidang hak asasi manusia (2013- )
  • Haiti - Michel Forst, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal bidang hak asasi manusia (2008–2013)
  • Myanmar - Lee Yanghee, Pelapor Khusus bidang hak asasi manusia (2014– )[2]
  • Korea Utara - Marzuki Darusman, Pelapor Khusus bidang hak asasi manusia (2010– )
  • Wilayah Palestina - Makarim Wibisono, Pelapor Khusus bidang hak asasi manusia (2014–sekarang)[3]
  • Somalia - Shamsul Bari, Pakar Independen bidang hak asasi manusia (2008– )
  • Sudan - Mohamed Chande Othman, Pelapor Khusus bidang hak asasi manusia (2005– )
  • Iran - Ahmed Shaheed, Pelapor Khusus bidang hak asasi manusia (2011- )[4][5]

Mandat bertema

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting