Pendakwaan terhadap Bill Clinton
Pendakwaan terhadap Bill Clinton diprakarsai oleh Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat pada 8 Oktober 1998 terhadap Presiden ke-42 Amerika Serikat Bill Clinton. Dakwaan tersebut bermula dari tuntutan pelecehan seksual oleh Clinton kepada Paula Jones, serta skandal hubungan ekstramarital dengan mantan Sekretaris Gedung Putih Monica Lewinsky, di mana dalam kesaksiannya di bawah sumpah, Clinton menolak tuduhan bahwa ia telah melakukan hubungan seksual dengan Monica Lewinsky.
Proses pemungutan suara untuk pendakwaan Bill Clinton dilakukan pada 19 Desember 1998, di mana DPR AS memutuskan Clinton didakwa dengan dua tuduhan, yaitu berbohong pada saat bersaksi di pengadilan (perjury) dan upaya menghalang-halangi proses hukum (obsctruction of justice). Sementara itu dua pasal tuduhan lain, yaitu dakwaan perjury kedua dan penyalahgunaan kekuasaan ditolak oleh DPR AS.
Proses sidang berlanjut ke tingkat Senat, tetapi pada 12 Februari 1999, Senat menyatakan Clinton tidak bersalah atas kedua pasal: pada pasal pertama, 45 anggota Senat menyatakan bersalah sementara 55 tidak bersalah; pada pasal kedua, 50 anggota Senat menyatakan bersalah sementara 50 tidak bersalah.[1] (Dibutuhkan 67 suara Senat untuk menyatakan Presiden yang didakwa bersalah dan dimakzulkan.) Dengan lolosnya Clinton pada kedua pasal tuduhan di Senat, ia tetap menjabat sebagai Presiden AS hingga akhir masa jabatannya.
Rujukan
sunting- ^ Baker, Peter (February 18, 1999). "The Senate Acquits President Clinton". The Washington Post. The Washington Post Co. Diakses tanggal 4 December 2013.
Pranala luar
sunting- "Articles of Impeachment and Judiciary Committee Roll Call Votes". The Washington Post. (19 Desember 1998)
- "The Articles Explained". The Washington Post. (18 Desember 1998)
- "The Starr Report", The Washington Post (16 September 1998)
- "What Clinton Said", The Washington Post (2 September 1998)
- "Dale Bumpers: Closing Defense Arguments - Impeachment Trial of William J. Clinton"
- Famous Trials: The Impeachment Trial of President William Clinton, University of Missouri-Kansas City Law School