Pemalsuan sebagai operasi terselubung

Pemalsuan sebagai alat operasi rahasia, disinformasi, dan propaganda hitam adalah tindakan yang digunakan oleh beberapa pemerintah dan aktor non-negara untuk menumbangkan aset politik, militer atau ekonomi suatu pemerintahan. Sarana pemalsuan bisa berupa surat, mata uang, pidato, dokumen, dan literatur yang dirancang untuk menghubungkan niat dan aspirasi yang salah pada kelompok yang ditargetkan. Tindakan pemalsuan ini adalah alat yang efektif karena kemampuannya mempertahankan opini yang terbentuk bahkan setelah terbukti palsu dan telah menghabiskan sejumlah besar sumber daya milik pemerintah itu sendiri untuk membantah pemalsuan tersebut.[1]

Contoh pemalsuan yang terkenal

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Manning, Martin. "Document Forgery - Cadore letter, De Lome letter". www.faqs.org. Diakses tanggal 2024-12-11.