Pembicaraan:Kōgyoku

Komentar terbaru: 1 tahun yang lalu oleh InternetArchiveBot pada topik External links found that need fixing (Oktober 2023)

Gelar Kaisarina

sunting

Saya menggunakan gelar kaisarina, bukannya "Kaisar Wanita" atau "Maharani" karena
1. Penggunaan jenis kelamin setelah gelar tidak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia. Bila kaisarnya pria, tentu kita tidak menulis gelarnya dengan "kaisar pria" dan ratu diganti "raja wanita."
2. Gelar kaisarina memang mirip dengan tsarina dari bahasa Slavia, karena memnag gelar ini diturunkan dari kata yang sama, yakni Caesar. Kesamaan gelar di beberapa daerah karena proses adopsi gelar dari satu daerah ke daerah lain adalah sesuatu hal yang wajar. Sebagaimana gelar "raja" juga diambil dari gelar pemimpin di India.
3. Maharani lebih terkesan sebagai "permaisuri kaisar" daripada "kaisar wanita."
4. Terjadi ketimpangan dan ketidakserasian gelar. Bila prianya menggunakan gelar "kaisar", maka wanitanya baiknya menggunakan "kaisarina". Bila prianya menggunakan "maharaja", baru wanitanya serasi bila menggunakan gelar "maharani."
5. Gelar kaisarina sudah digunakan di buku terjemahan berjudul "ratu, permaisuri, selir." Penggunaannya yang kurang akrab karena memang jarang sekali seorang wanita menjadi kaisar dalam sejarah. Namun di laman Kaisarina sudah dijelaskan mengenai gelar ini untuk menghindari kebingungan pembaca. Hafidh Wahyu P (bicara) 18 Februari 2017 10.49 (UTC)Balas

sunting

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Kōgyoku that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 5 Oktober 2023 03.37 (UTC)Balas

Kembali ke halaman "Kōgyoku".