Pembicaraan:Orang Maluku

Komentar terbaru: 4 bulan yang lalu oleh InternetArchiveBot pada topik External links found that need fixing (Juni 2024)

Usulan pemindahan halaman

sunting

Status:    Tidak akan dilanjutkan

Atas usulan dari @Angel Keleyan: artikel ini akan diubah menjadi Suku Maluku. Bagaimana pendapat anda @Dimas Laksani, Ustad abu gosok, dan Arya 88:? Si Badak Piye kabare? Welcome (kontribusi) 17 Desember 2022 12.42 (UTC)Balas

Setuju Setuju. Illchy (bicara) 17 Desember 2022 12.47 (UTC)Balas
Setuju Setuju FzyFNNgopi yuk! 17 Desember 2022 12.53 (UTC)Balas
Saya Netral Netral dulu FzyFNNgopi yuk! 18 Desember 2022 10.17 (UTC)Balas
Menolak Menolak - orang Maluku merupakan multi-etnis pribumi yang mendiami kepulauan Maluku, ada Suku Madole, Suku Pagu, Suku Ternate, Suku Makian Barat, Suku Kao, Suku Tidore, Suku Buli, Suku Patani, Suku Maba, Suku Sawai, Suku Weda, Suku Gane, Suku Makian Timur, Suku Kayoa, Suku Bacan, Suku Sula, Suku Ange, Suku Siboyo, Suku Kadai, Suku Galela, Suku Tobelo, Suku Loloda, Suku Tobaru, Suku Sahu dan sebagainya.[1] Sama seperti di Papua yang multi-etnis, akan rancu jika dinamakan Suku Papua.
Saya tidak melihat ada alasan spesifik yang mendasari usulan pemindahan ini, maka dari itu perlu dijabarkan terlebih dahulu alasannya sebelum membuat usulan, agar bisa jadi bahan pertimbangan.
- Colek saya: Arya 88 (kirim pesan di sini) 17 Desember 2022 13.20 (UTC)Balas
Komentar Komentar Terimakasih atas informasinya @Arya 88:. Teruntuk @Angel Keleyan: apakah anda keberatan dengan penjelasan dari bung Arya? Si Badak Piye kabare? Welcome (kontribusi) 17 Desember 2022 13.23 (UTC)Balas
@Arya 88: Kalau bung Arya berpendapat demikian, saya rasa artikel Suku Banten juga perlu diubah menjadi Orang Banten. Karena Banten sendiri buka kelompok etnik, melainkan hanya penduduk Sunda yg tinggal di wilayah bekas kesultanan Banten.
Tambahan: Nama lokal penduduk tersebut Urang Banten, urang=orang/penduduk. Jadi lebih pantas disebut Orang Banten, bukan Suku Banten. Illchy (bicara) 17 Desember 2022 13.31 (UTC)Balas
Bedakan multi-etnis dengan sub-entis. Suku Jawa pun sama, ada Suku Cirebon, Suku Tengger dsb, tapi masih berkaitan. Berbeda dengan Maluku yang multi-etnis yang belum tentu berkaitan satu sama lain, sehingga tidak cocok jika disebut sebagai entitas tunggal (Suku Maluku). Sama halnya Suku Sunda & Suku Jawa, tidak dapat disatukan sebagai entitas tunggal (misal menjadi Suku Jawa, pasti orang Sunda tidak akan menerima, tapi orang Sunda bisa terima jika disebut Orang–dari–Jawa (khususnya jika sedang berada di luar pulau Jawa)) karena suku Jawa dan Sunda berbeda dan tidak berkaitan.- Colek saya: Arya 88 (kirim pesan di sini) 17 Desember 2022 13.44 (UTC)Balas
Saya bukan pengurus tapi mau ijin nimbrung, Etnis Banten, Etnis Cirebon, Etnis Tengger, dan Etnis Osing bukanlah bagian dari Etnis Jawa, yang bagian dari Etnis Jawa adalah seperti Etnis Jawa Kudus, Etnis Jawa Ponorogo, Etnis Jawa Surabaya, dsb yang dapat dibedakan dari tradisi, budaya, dan dialek bahasa Jawa yang digunakan. Saya setuju bahwa Orang Maluku bukanlah sebuah entitas etnis tunggal, dan halaman Suku Maluku jelas sangat bertentangan dengan realita dan data resmi. Saya justru lebih mengusulkan bahwa tiap suku-bangsa Indonesia diubah namanya menjadi 'Etnis', sehingga akan menjadi Etnis Jawa, Etnis Sunda, dsb, karena pada contoh artikel seperti terkait Minangkabau sangat nampak sekali kerancuan dan ketidaknetralannya, Minangkabau yg jelas-jelas berupa etnis malah hanya ditulis sebagai Orang Minangkabau seakan-akan seperti sebuah hal yang dikerdilkan, nampaknya masih banyak yang bingung untuk membedakan apa itu Etnis (Ethnic) dan Suku-bangsa (Sub-nation). Jawa, Sunda, Bali, Minang, dsb adalah Suku-bangsa Indonesia (sub-group of Indonesian nation), kalau kita menyebut 'Suku Jawa' justru artinya adalah "bagian dari Jawa" bukan "Etnis Jawa". Satu lagi, dalam beberapa kasus, contohnya seperti Dayak dan Batak, keduanya harusnya tidak ditulis sebagai "Suku Dayak" ataupun "Etnis Dayak", melainkan "Rumpun Dayak" atau hanya ditulis "Dayak" saja, karena 'Dayak' adalah istilah majemuk yang merangkumi berbagai macam etnis, bukanlah merupakan suku-bangsa Indonesia/etnis yang tunggal, dan secara sejarah Dayak hanyalah nama wilayah di Kalimantan Tengah dan Selatan pada zaman kolonial Belanda yang masih lestari digunakan sampai zaman sekarang untuk merujuk etnis-etnis (bukan cuma satu) yang berasal dari wilayah tersebut. Saya lihat di Wikipedia bahasa Inggris pun artikel seperti Batak dan Bugis yang memang multietnis (multietnis loh ya bukan terdiri dari subetnis) hanya ditulis satu kata saja untuk menunjukkan kemajemukannya, akan tetapi hal tersebut tidak relevan untuk Wikipedia bahasa Indonesia karena misal kata 'Jawa' dapat bermakna ganda yakni pulau Jawa dan etnis Jawa, jadi usulan saya yakni mengubah semua laman 'Suku' menjadi 'Etnis' dan untuk beberapa ada pengecualian seperti Dayak, Batak, Bugis, dsb ditulis sebagai 'Rumpun Dayak', 'Rumpun Batak', dll. Tambahan: saya rasa, akan lebih tepat juga untuk mengubah 'Orang Maluku' menjadi 'Rumpun Maluku', karena kata "orang" ini memiliki ambiguitas yang sangat tinggi, misal contoh kasus ketika saya dari kecil berdomisili di Bali maka saya bisa bilang bahwa saya adalah "orang Bali" karena dari lahir dan besar di Bali, tapi secara etnis sejatinya bukanlah beretnis Bali, jadinya ya sangat rancu untuk artikel-artikel berawalan "Orang", lagipula "orang" disini kan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar sifatnya adalah singular bukan plural (jamak) jadinya ya sangat tidak tepat. (Qauss (bicara) 18 Desember 2022 05.34 (UTC))Balas
Setuju Setuju dengan usulan oleh @Qauss: Sejak awal istilah orang memang membingungkan. Ada satu koreksi kecil, yg benar itu 'etnik', bukan etnis. Kecuali jika menyebut etnisitas, baru pake 's'. Istilah suku juga lebih pantas dipadankan menjadi tribe, yakni sebuah kelompok sosial/kebudayaan. Misal kayak Germanic tribes, berarti 'suku-suku Jermanik'/'suku bangsa Jermanik'. Bukan 'puak-puak Jermanik'. Illchy (bicara) 18 Desember 2022 09.54 (UTC)Balas
Saya benci mengakui ini, karena saya dari Cirebon dan saya Jawa (katanya orang Cirebon bukanlah bagian dari Etnis Jawa) tapi overall usulan @Qauss: memang ada benarnya. - Colek saya: Arya 88 (kirim pesan di sini) 18 Desember 2022 12.10 (UTC)Balas

Saya lihat, tidak ada satupun referensi yang secara spesifik menyatakan entitas ini sebagai Suku Maluku, bahkan referensi yang ada pada Suku Maluku banyak yang tidak tepercaya seperti situs blog Wordpress dan Cross-Wiki. Kepada @Kankungrebus dan Angel Keleyan: selaku kontributor Suku Maluku, dipersilakan untuk memberikan penjelasan dan dipersilakan untuk memberikan referensi, sampai 21 Desember 2022, atau diskusi saya nyatakan ditutup dan artikel digabungkan ke Orang Maluku. - Colek saya: Arya 88 (kirim pesan di sini) 18 Desember 2022 23.48 (UTC)Balas

Diskusi ditutup, artikel digabungkan ke orang Maluku, jika ada yang keberatan, silakan buka diskusi/usulan baru - Colek saya: Arya 88 (kirim pesan di sini)

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "Situs Resmi BPKP 2022". www.bpkp.go.id. Diakses tanggal 2022-12-17. 

sunting

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Orang Maluku that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 10 Oktober 2023 04.49 (UTC)Balas

sunting

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Orang Maluku that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 8 Desember 2023 10.46 (UTC)Balas

sunting

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Orang Maluku that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 28 Juni 2024 12.52 (UTC)Balas

Kembali ke halaman "Orang Maluku".