Pembicaraan:Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti
Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada pengalihan Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
Restrukturisasi
suntingTeori "Melayu-Polinesia Inti" adalah pendapat minoritas di dalam pengelompokan bahasa-bahasa Melayu-Polinesia, tetapi sangat overrepresented di dalam skema klasifikasi MP di Wikipedia. Hal ini ditambah parah dengan pengelompokan berdasarkan riset asli yang sudah bertahan selama bertahun-tahun, seperti "Rumpun bahasa Sunda-Sulawesi" dan "Rumpun bahasa Kalimantan-Filipina" yang tidak pernah ada dalam literatur linguistik Austronesia manapun (lihat diskusi di sini dan di sini).
Skema pengelompokan bahasa-bahasa MP terbaru dapat ditemui di Smith (2017),[1] yang merupakan pengembangan dari klasifikasi Blust (2010).[2] Skema alternatifnya adalah Adelaar (2005).[3] Perbedaan paling besar di antara kedua skema ini adalah pengelompokan yang menyangkut bahasa-bahasa Melayik, Chamik, Sunda, dan Bali-Sasak-Sumbawa. Keempat kelompok ini dimasukkan ke dalam rumpun Melayu-Sumbawa oleh Adelaar, tetapi Blust dan Smith menempatkan tiga kelompok pertama ke dalam rumpun Borneo Utara Raya (rumpun Bali-Sasak-Sumbawa tidak termasuk) bersama sebagian besar bahasa-bahasa Kalimantan.
Perlu dilakukan cleanup dengan mengeliminasi seluruh pranala balik ke halaman ini atau menggantinya dengan pranala yang lebih relevan (tidak banyak sih, tapi perlu dicek juga artikel yang mencatumkan "MP Inti" tanpa mempranalakan). Seluruh rujukan ke Sunda-Sulawesi dan Kalimantan-Filipina (baik berupa pranala atau bukan) juga perlu dihapuskan, dan jika perlu halamannya dialihkan ke rumpun bahasa Melayu-Polinesia sekalian, kalau tidak dihapus. Rujukan berlebih ke "MP Inti" di en.wp sebagian besarnya sudah dipangkas oleh @Austronesier, dengan sedikit bantuan dari saya. Artikel "Bornean languages" ("Rumpun bahasa Kalimantan") yang sebenarnya juga mengandung riset asli sudah saya tulis ulang menjadi "Greater North Borneo languages" ("Rumpun bahasa Borneo Utara Raya") di kedua bahasa. Jadi perlu dihapus pula pranala balik ke artikel tersebut dari bahasa-bahasa non-Borneo Utara Raya.
Meminta pendapat dan masukan dari @Meursault2004, @Gunarta, @HaEr48, @Ardzun, @RXerself, @Mimihitam. Masjawad99💬 22 Juli 2019 03.36 (UTC)
Referensi
- ^ Smith, Alexander D. (2017). "The Western Malayo-Polynesian Problem". Oceanic Linguistics. University of Hawai'i Press. 56 (2): 435–490. doi:10.1353/ol.2017.0021.
- ^ Blust, Robert (2010). "The Greater North Borneo Hypothesis". Oceanic Linguistics. University of Hawai'i Press. 49 (1): 44–118. JSTOR 40783586.
- ^ Adelaar, Alexander (2005). "Malayo-Sumbawan". Oceanic Linguistics. University of Hawai'i Press. 44 (2): 357–388. JSTOR 3623345.; lihat juga Adelaar, Alexander (2005). "The Austronesian languages of Asia and Madagascar: a historical perspective". Dalam Adelaar, Alexander; Himmelmann, Nikolaus. The Austronesian Languages of Asia and Madagascar. London & New York: Routledge. ISBN 9780700712861.