Pembicaraan:Tolo, Kelara, Jeneponto
Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada artikel Tolo, Kelara, Jeneponto. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Tolo, Kelara, Jeneponto" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
Artikel ini merupakan bagian dari ProyekWiki berikut ini: | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TOLO DALAM LINTASAN SEJARAH Sebelum terbentuk Keluarahan Tolo yang kini menjadi pusat pemerintahan di Kecamatan Kelara,telah hidup sebuah pemerintahan kerajaan yang Kerajaan Tolo.Dalam sejarah,Kerajaan Tolo telah mengalami dua kali perubahan,yaitu Kakarean Tolo yang pusat kotanya berada di Tolotoa yang dikenak dengan nama Dampang Tolo.Kemudian terbentuk kembali menjadi Kakaraengan Tolo yang pusat kotanya di Bonto Lebang kemudian dipindahkan ke Tolo. Pada awal abad ke-17 M di bumi Turatea telah berdiri kerajaan yang berbentuk kekarean,rajanya disebut kare.Kerajaan yang dimaksud adalah:Kaarean Layu di Layu ,Kakarean Kalmporo di Tana Toa ,Kakarean Tina’ro di Tina’ro,Kakarean Balang di Balang ,Kakareang Manjang Loe di Manjang Loe,Kakareang Ballarompo di Ballarompo dan Kakareang Tolo di Tolo. Raja atau kare dari ketujuh kekarean itu tidak diketahui asal usul keberadaannya,sehingga masyarakat pada waktu itu menyebutnya “Tumanurunga”.Dan kematiannya pula tidak diketahui,jadi tidak ada tempat penguburannya.Kare tiba-tiba lenyap dihadapan rakyatnya,sehingga masyarakat menyebutnya “Tusayangan ri kalakbiranna” (Orang lenyap di dalam kekuasaannya). Sekitar tahun 1600 M telah terjadi pemberontakan rakyat turatea dari ketujuh kekarean melawan kerajaan Gowa.Tujuan dari peperangan ini adalah ingin melepaskan diri dari kekuasaan Sombayya ri Gowa.Dengan melalui peperangan yang sengit dan memakan banyak korban,maka masyarakat Turatea berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Sombayya ri Gowa.Dengan kemerdekaan itu,maka pemerintahan di bumi Turatea ditata kembali,dan terbentulah kerajaan-kerajaan,yaitu: 1. Kerajaan Binamu yang bersumber dari Kekarean Layu. 2. Kerajaan Tonrokassi yang bersumber dari Kekarean Tonrokassi. 3. Kerajaan Bangkala yang bersumber dari kekarean Kalimporo. 4. Kerajaan Tolo berdiri sendiri yang memang telah terbentuk sebelumnya. 5. Kerajaan Empoang berdiri sendiri. 6. Kerajaan Arungkeke yang mulanya bagian dari Kerajaan Gowa kemudian bergabung dengan Kerajaan Binamu. 7. Kerajaan Tarowang merupakan kerajaan kecil yang berdiri sendiri,sedangkan Bontorappo ikut ke Kerajaan Binamu. 8. Kerajaan Rumbia yang merupakan bagian dari Kerajaan Luwu. Pada sekitar abad ke-19 Belanda melakukan penyeraangan terhadap kerajaan-kerajaan yang mau tunduk kepadanya,termasuk di dalamnya Kekarean Tolo.Kerajaan Tolo mengalami kekalahan dan benteng Dampang Tolo dihancurkan dan rumah-rumah penduduk dibakar.Dengan hancurnya benteng Dampang Tolo maka berakhir pulalah kakarean Tolo. Memasuki abad ke-20 Belanda mengizinkan kembali masyarakat untuk membangun kembali Kerajaan Tolo.Maka terbentuklah kembali Kerajaan Tolo dalam bentuk kakaraengan.Raja pertamanya adalah Pateala Karaeng Nyauru.Sebelum istana raja selesai dibangun maka untuk sementara kota raja ditempatkan di Bonto Lebang.Nanti pada tahun 1914 kota raja dipindahkan ke Tolo.Istana Raja Tolo,sekarang ini disebut "Ballakna Karaeng Ajjia".Beberapa bukti keberadaan Kerajaan Tolo,antara lain kompleks kuburan raja-raja Tolo di Nong,istana ballak kambarak di Tolo dan Masjid Toa yang dibangun oleh Raja Tolo yang ke-4,Pamawang Karaeng Tompo. Kemudian setelah Indonesia merdeka dan setelah terbentuknya Kabupaten Jeneponto, Kakaraengan Tolo digabung dengan kakaraengan Rumbia dengan nama Kecamatan Kelara.Kecamatan Kelara terdiri dari 4 desa/kelurahan,Kelurahan Tolo,Desa Gantarang,Desa Rumbia dan Desa Tompo Bulu.Kemudian pada tahun 1990-an,Kelurahan Tolo dimekar menjadi 5 Kelurahan,yaitu Kelurahan Tolo,Kelurahan Tolo Utara,Kelurahan Tolo Timur,Kelurahan Tolo Selatan dan Kelurahan Tolo Barat.(Elsah,2013).```` Kelurahan toloKelurahan Tolo adalah salah satu kelurahan yang ada di kecamatan kelara kabupaten jeneponto, dimana kelurahan tersebut memiliki kebanggaan tersendiri yaitu adanya pasar kuda yang terbesar di Sulawesi Selatan bahkan di wilayah Indonesia timur. Selain itu kelurahan Tolo adalah ibu kota dari kecamatan kelara dengan jumlah penduduk yang terbesar dari semua kelurahan dan desa di wilayah kecamatan kelara. Kelurahan Tolo merupakan pusat perkantoran yang ada di kecamatan kelara seperti kantor camat, kantor UPTD Diknas kecamatan, kantor koordinator penyuluh pertanian, Pengairan, BKKBN Kecamatan, KUA Kecamatan, BRI unit, Pegadaian, Pasar Tradisional, SMA, SMP, MTs, SD, TK, PAUD, Lapangan Bola, Lapangan Footsal, Masjid Besar Kecamatan dan masih banyak fasilitas lainnya. Kelurahan tolo (bicara) 20 Juli 2019 07.52 (UTC)
|