Pembicaraan Wikipedia:Kebijakan nama pengguna

karakter non-Latin

1. Nama-nama dengan karakter non-Latin

   Banyak kontributor yang tidak dapat membaca nama yang dituliskan dalam bahasa Kiril, Tionghoa, Jepang, Korea, atau bahasa lainnya. Aksara dalam bahasa-bahasa ini mungkin sekali akan tampil sebagai tanda tanya ("??? ??"), kotak-kotak ("□□□ □□"), atau karakter lain. Jika nama Anda biasanya dituliskan dalam tulisan non-Latin, mohon lakukan transliterasi untuk menghindarkan kebingungan, dan memudahkan akses ke halaman pengguna Anda dengan mengetikkan nama Anda di kotak pencarian ataupun di kotak URL.

bagian ini saya potong dari artikel karena tidak dapat dipaksakan lagi seiring dengan berlakunya SUL (Single User Login) dan menimbang banyak pengguna dari wikipedia lain yang menggunakan karakter non-Latin serta terlalu Latin-sentris ^_^. Latin rulez. – (-_-)V bennylin (404 • sumbangan) 06:39, 2 Januari 2009 (UTC)

Proposal baru (Kebijakan Nama Pengguna)

Diskusi berikut telah ditutup. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini.

Karena sudah lebih dari dua pekan diskusi berlangsung dan satu pekan pemungutan suara dilakukan, serta mayoritas setuju terhadap penambahan kebijakan untuk kebijakan nama pengguna. Maka diskusi ini ditutup.

-- Murbaut (Bicara) 7 Februari 2017 12.27 (UTC)

Untuk membuat kesepakatan bersama mengenai nama-nama terlarang seperti nama mewakili/memakai: desa, negara dan lainnya. Maka dari itu supaya tidak timbul permusuan atau masalah yang menyangkut nama wilayah administratif dan sebagainya. Nama-nama tersebut sebaiknya dimasukan di dalam kategori nama yang terlarang.

Pengusul: Murbaut

• Menambahkan kategori nama terlarang untuk nama pengguna yang secara "jelas" itu nama Wilayah Administratif di luar maupun dalam negeri.

Per WP:NOTDEM, saya hapus bagian "voting"-nya. Tentang usulan ini, saya setuju saja sebenarnya, walaupun: bisa jadi ada istilah yang bukan merupakan nama daerah di luar negeri namun merupakan nama daerah di dalam negeri (belum terpikirkan)

Tanya: kenapa kata "jelas" itu dikasih tanda petik? ·· Kℇℵ℟ℑℭK 19 Januari 2017 12.06 (UTC)

@Kenrick95: Kata "jelas" menpunyai arti, bahwa pengguna tersebut secara terang-terangan menggunakan nama yang memang ada hubungannya dengan wilayah administratif. Seperti pengguna Desa sukamaju atau lainnya. -- Murbaut (Bicara) 19 Januari 2017 13.48 (UTC)

 Komentar Dasawarsa 1970-an, ada seorang sineas bernama Parto Tegal. Salah satu anggota Patrio juga bernama Parto Tegal. Komedian lainnya, bernama Cicik Tegal. Tokoh politik dari NAD bernama Hasan Tiro (nama kecamatan). Dalam cerita legenda tanah Jawa, ada nama Jaka Tingkir (salah satu kecamatan di Jawa Tengah). Dan masih banyak lagi nama orang yang menambahkan nama daerah, kebanggaan mereka. Mari kita asumsikan, ada pengguna yang memilih menggunakan nama desa, atau kecamatan, atau kota/kabupaten sebagai nama akun mereka. Menurut saya, asal tidak melanggar kebijakan, saya kira nama-nama itu tidak perlu kita risaukan. Mohon koreksi bila saya salah. Salam. gigho (bicara) 20 Januari 2017 – 10:05 WIB

Saya agak setuju dengan usulan ini. Menanggapi buah pikiran Mas Igho, saya setuju apabila pengguna ybs. menggunakan nama daerahnya sendiri, dengan ketentuan ada nama lain di depan nama daerah yang dimaksud. Contohnya, Jaka Tingkir (dari desa Tingkir), yang mengandung nama orang tersebut ditambah dengan nama asalnya. Walaupun demikian, saya juga menemukan pengguna yang menggunakan nama daerah sebagai nama penggunanya untuk menyunting artikel mengenai daerah tersebut. Contohnya, Istimewa:Kontribusi pengguna/Desa Cibogo dan Istimewa:Kontribusi pengguna/Desa Gunungrejo. Menurut saya, dua pengguna ini sedikit banyak melanggar kebijakan WP:VNT yang terkesan menyunting biografi sendiri. Oleh sebab itu, saya setuju jika usulan ini diterapkan kepada nama pengguna yang menggunakan nama daerah (bukan seperti "Jaka Tingkir") dan melakukan suntingan di halaman artikel yang serupa dengan nama pengguna. ··· 👦 Rachmat04 · 💬 20 Januari 2017 12.44 (UTC)

Hahahahaha Mas Rachmat. Saya jadi ingat fenomena yang akhir-akhir ini menjadi konsumsi publik melalui televisi dan jejaring sosial. Mungkin masih lekat dalam ingatan kita, ada orang bernama Tuhan, kemudian juga ada yang bernama Slamet Hari Natal, yang konon, hari kelahirannya 25 Desember. Suatu saat, mungkin kita akan menghadapi nama-nama akun seperti George Washington, Bill Clinton, Jokowi, Rano Karno, Samsung, Motorola, Siemen, Honda, Yamaha, dan lain-lain yang merupakan tokoh dan merk sebuah produk. Menurut saya, itu juga tidak perlu kita risaukan asalkan aktivitas mereka tidak menyimpang dari kebijakan. Apakah lantas kita memaksa mereka ganti nama, jika memang itu nama mereka? Maka tugas kita bersama adalah memantau "perilaku" mereka. Demikian tambahan sementara dari saya. Salam. gigho (bicara) 20 Januari 2017 - 20:19 WIB

Bukan demikian maksud saya, Mas Igho. Mohon jangan keliru memahami (atau saya yang keliru? maaf ya). Bagi saya menggunakan nama daerah tidak terlalu masalah, namun jika seorang pengguna yang menggunakan nama daerah (dengan awalan "Desa", misalnya), lalu memiliki halaman pengguna yang (menurut saya) menunjukkan identitas daerah dan menyunting halaman yang sama dengan nama penggunanya, apakah akan dibiarkan saja? Beda halnya apabila mereka menggunakan nama (yang dianggap nama mereka sendiri), Slamet Hari Natal, misalnya, dan mereka tidak membuat/menyunting halaman Slamet Hari Natal, mungkin tidak menjadi masalah. Salam, ··· 👦 Rachmat04 · 💬 20 Januari 2017 13.37 (UTC)

Saya paham maksud Anda kok, Mas Rachmat. Yang saya sampaikan di atas cuma euforia atas kegelian fenomena akhir-akhir ini. Tapi selain itu, nama akun yang mirip dengan nama tokoh kan memang juga dilarang. Nah, guyonan saya di atas dapat menjadi pertimbangan untuk tidak merisaukan sebuah nama akun. gigho (bicara) 20 Januari 2017 - 20:57 WIB

Pemungutan Suara

Per notdem bisa dilakukan pemungutan suara.

Setuju

•  Setuju jika yang dimaksudkan adalah pengguna yang menggunakan nama desa/kecamatan/kota/kabupaten/provinsi sebagai nama akunnya, misalnya Desa Sindangjaya, Desa Sidamukti, Desa Mekarjaya, Kecamatan Suradadi, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Salam, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purwodadi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Malang, Kota Mataram, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bali. Apalagi yang bersangkutan merintis nama daerah yang sama secara tidak netral. Tapi kita tidak dapat melarang pengguna yang -misalnya- menggunakan nama Sidamukti (meskipun itu nama desa, kecuali yang bersangkutan tidak netral dalam menyunting artikel Desa Sidamukti). Kita juga tidak dapat melarang pengguna yang memakai akun Bandung Raya (meskipun Bandung merupakan nama kota/kabupaten, kecuali yang bersangkutan tidak netral dalam menyunting artikel Bandung). Dan sebagainya, dan selanjutnya, dan seterusnya. Salam gigho (bicara) 31 Januari 2017 - 01.02 WIB

ya, seperti itu -- Murbaut (Bicara) 1 Februari 2017 06.52 (UTC)

• Y MyStori (bicara) 3 Februari 2017 07.00 (UTC)
•  Setuju -ArdiPras95 (bicara) 3 Februari 2017 10.07 (UTC)
•  Setuju Pengguna:Arifin.wijaya/tt 3 Februari 2017 pukul 18.10 WIB
•  SetujuStephensuleeman (bicara) 3 Februari 2017 16.38 (UTC)
•  Setuju dengan catatan: jika kontribusinya cukup membangun, sebaiknya diberi peringatan dan kesempatan dahulu untuk mengubah namanya sebelum diblokir. Kecuali jika namanya jelas-jelas mengandung ejekan/hinaan atau isu rasis terhadap suatu daerah. Jangan sampai terjadi salah blokir, yang justru menyingkirkan pengguna-pengguna yang cukup potensial. Hidayatsrf (bicara) 3 Februari 2017 16.40 (UTC)
• Y RaymondSutanto (bicara) 3 Februari 2017 17.09 (UTC)
•  Setuju Nama-nama semacam itu termasuk penamaan yang menipu, karena seakan-akan secara resmi mewakili wilayah administratif yang bersangkutan, sehingga sepatutnya dilarang. JohnThorne (Bicara) 3 Februari 2017 22.02 (UTC)
•  Setuju ★★Rusdiana★★(📝) 3 Februari 2017 23.54 (UTC)
•  Setuju per mas Igho. -- Bagas Chrisara (bicara) 4 Februari 2017 05.46 (UTC)
  • • wuihhh Mas Bagas.... gigho (bicara) 4 Februari 2017 - 13.28 WIB
• Y Denny eR Ge (bicara) 4 Februari 2017 07.07 (UTC)
• Y Albertus Aditya (bicara) 5 Februari 2017 07.11 (UTC)
•  Setuju Imanuel NS Uen ^{(Pesan di sini)} 7 Februari 2017 08.43 (UTC)

Komentar

Saya merekomendasikan agar diskusi ini segera ditutup, kemudian dijadikan sebagai kebijakan komunitas, karena sudah memiliki cukup suara setuju. Salam gigho (bicara) 7 Februari 2017 - 15.48 WIB

Nama membingungkan?

Apa maksudnya istilah itu? Apakah maksudnya manusia tidak bisa membaca tulisan tersebut hingga muncul istilah "nama yang membingungkan atau menyesatkan"? Anti Vandal ever 26 Mei 2019 13.57 (UTC)