Pembicaraan Wikipedia:Pedoman penyerapan istilah

Penyerapan fonem

sunting

Hmm jadi v bahasa Sansekerta tetap v? Meursault2004ngobrol 22:10, 8 April 2007 (UTC)

Tambahkan saja Mas kalau ada yang belum ada, tampaknya walaupun sudah banyak, ada yang masih belum masuk. Saya inisiasi biar kita ada pegangan dan tidak kebingungan terus :) Btw, sumbernya dari buku Pedoman Umum Ejaan... (Penerbit Tera) •• ivanlanin 22:32, 8 April 2007 (UTC)

OK. Terima kasih banyak telah memulai. Pedoman ini sangat berguna. Bahasa Latin juga belum ada di sini. Misalkan bagaimana huruf c Latin harus diserap dalam bahasa Indonesia. Dan saya kira oi dalam bahasa Yunani tidak selalu menjadi "e" dalam bahasa Indonesia. Misalkan kata topoi. Meursault2004ngobrol 22:40, 8 April 2007 (UTC)

Sip Mas. Nanti saya masukkan juga contoh yang ada di buku ini. Thx. •• ivanlanin 22:41, 8 April 2007 (UTC)

Pengajuan proposal

sunting

Saya mengajukan proposal ini untuk diresmikan menjadi pedoman sebagai bagian dari Wikipedia:Pedoman gaya. Jika ada masukan atau pendapat, silakan tambahkan langsung atau diskusikan di halaman ini. Thx. •• ivanlanin 00:43, 9 April 2007 (UTC)

Saya sebenarnya menginginkan supaya ada pedoman cara penulisan seragam untuk kata-kata yang diambil dari bahasa Latin, Yunani dan Sansekerta dalam bahasa Indonesia. Jadi yang dipakai janganlah ejaan Inggris. Meursault2004ngobrol 00:52, 9 April 2007 (UTC)

Mungkin yang dimaksud janganlah ejaan Inggris saja ya Mas? :) Saya setuju. Mungkin masalahnya karena bahasa Inggris lebih banyak yang tahu, acuan penerjemahan lebih banyak merujuk ke sana. Kalau tidak salah, anjuran pemerintah juga seperti itu bukan? Di halaman ini pun kan sudah ada beberapa bahasa lain walaupun kurang banyak. Bagaimana kalau ditambahkan saja di sini? •• ivanlanin 02:09, 9 April 2007 (UTC)

Hmm mungkin ada sedikit salah paham ... :-) Sebenarnya maksud saya itu jika seseorang menterjemahkan sebuah misalkan artikel dari en: atau buku, supaya mencocokkannya dengan istilah yang baku dalam bahasa Indonesia. Sebab seringkali bentuk-bentuk Inggris dari istilah-istilah bahasa-bahasa kuna ini diserap tanpa diubahsuai ke bentuk yang justru dianjurkan oleh pemerintah atau sudah umum dipakai di Indonesia. Tapi mungkin ada baiknya saya merintis pedoman transliterasi atau mungkin kadangkala lebih tepat dikatakan transkripsi ejaan bahasa-bahasa ini, sebagai penunjang halaman "Pedoman penyerapan istilah" ini. Meursault2004ngobrol 07:38, 9 April 2007 (UTC)
Jadi apakah proposal ini sudah siap dijadikan pedoman? Atau masih ada diskusi lebih jauh. Just curious, udah lama nangkring di kategori diskusi   --Andri.h 09:03, 21 Mei 2007 (UTC)

Iya, yang ngajuinnya kelupaan :) •• ivanlanin 19:41, 24 Mei 2007 (UTC)

Pertanyaan mengenai berbagai hal teknis di dalam penulisan

sunting

rekan-rekan sastrawan, penulis, dan editor,

ada yang mau saya tanyain donk. Berikut ini:

1. Apakah nama jabatan, mis: General Manager, bisa dipisah (karena keterbatasan halaman)? Misalnya menjadi Gene-ral Manager?

2. Apakah tema acara dan judul buku atau jurnal dalam penulisan artikel, berbahasa Indonesia ataupun asing, harus diapit tanda kutip dan ditulis miring? Misal: "Muscle Resolution" (miring) dan "Cara Alami Menuju Sehat" (miring).

3. Apakah nama makanan asing, misal sushi, harus ditulis miring? Dan bolehkah dipenggal?

4. Apakah nama orang yang terdiri lebih dari satu kata, misalnya Susi Handayani, bisa dipisah ke dalam 2 baris kalimat karena keterbatasan kolom? Contoh: . bla bla bla bla bla bla Susi (baris pertama) Handayani bla bla bla bla bla (baris ke dua).

5. Di dalam kalimat/artikel, apakah simbol % bisa ditulis dengan tetap menggunakan simbol %, atau sebaiknya ditulis menjadi "persen"?

6. Saya dengar, angka 1-15 harus ditulis dengan huruf kecuali diikuti dengan satuan, benarkah demikian? Sumbernya dari mana?

7. Mana penulisan yang benar, di dalam kalimat, 1-15 orang atau 1 hingga 15 orang?

8. Apakah satuan ukuran boleh disingkat di dalam kalimat, misalnya: milimeter menjadi mm atau selsius menjadi C?

9. Mana yang benar, selsius, atau Selsius, atau Celsius?

10. Mana yang benar, dalam satu penjabaran yang mengandung urut-urutan, kata "dan" harus diawali koma atau tidak? Misal: satu, dua, dan tiga? Atau satu, dua dan tiga?

11. Bolehkah kata "Misal" dan "Atau" ditaruh di awal kalimat, untuk menjelaskan kalimat sebelumnya?

Demikian pertanyaan saya untuk para praktisi sastra, editor, dan penulis....mohon pencerahan. Terimakasih banyak sebelumnya.

Salam, Lily

PS: Mohon agar bisa diberikan sumber-sumber yang rekan-rekan ketahui dari jawaban masing-masing. Thanks ya.

Kalau tidak salah sudah dijawab di Warung Kopi (Bahasa). Bisa dilihat arsipnya. (-_-)V bennylin 404 04:53, 16 Maret 2008 (UTC)

ß (dobel S)

sunting

Kalau ada judul artikel (dan kategori) yang menggunakan huruf ß, saya rasa yang lebih tepat di id.wiki diganti dengan dua huruf "s" (contohnya Haßfurt -> Hassfurt). Pertanyaannya, bagaimana dengan huruf-huruf semacam ö (Köchel -> Kochel?), ü (Führer -> Fuhrer?), ä (Gädheim -> Gadheim?), dll? Lalu apakah huruf ß yang digunakan dalam nama seseorang juga perlu diganti dengan "ss" (contohnya Rudolf Höß)? (-_-)V bennylin 404 04:53, 16 Maret 2008 (UTC)

Kembali ke halaman Wikipedia "Pedoman penyerapan istilah".