Pembunuhan Nahel Merzouk

Pada 27 Juni 2023, pemuda Prancis berusia 17 tahun keturunan Magrib Aljazair bernama Nahel Merzouk[1] tewas ditembak oleh polisi ketika mobilnya ditahan sementara di Nanterre, Hauts-de-Seine, Prancis. Pihak berwenang menangkap polisi yang menembak Nahel karena dicurigai melakukan pembunuhan secara sukarela oleh petugas berwenang. Pelaporan awal ihwal kejadian yang diinformasikan oleh pernyataan polisi ini kemudian dibantah oleh video yang diposting online yang menyebabkan unjuk rasa dan kerusuhan yang meluas. Bangunan milik negara seperti balai kota, sekolah, kantor polisi, dan bangunan lainnya diserang.[2] Lebih dari seribu kendaraan dibakar dan lebih dari seribu orang ditangkap.

Pembunuhan Nahel Merzouk
Tanggal27 Juni 2023
LokasiNanterre, Hauts-de-Seine, Prancis
Koordinat48°53′55″N 2°13′17″E / 48.8985°N 2.2213°E / 48.8985; 2.2213
JenisPembunuhan lewat penembakan, pembunuhan oleh polisi
HasilKerusuhan massal
TewasNahel Merzouk

Pembunuhan ini menjadi bagian dari debat publik yang lebih luas tentang penegakan hukum dan kekerasan di Prancis. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengutuk pembunuhan yang tidak bisa dimaafkan ini.

Nahel Merzouk

sunting

Nahel Merzouk (2006 – 27 Juni 2023) adalah pemuda Perancis keturunan Aljazair berusia 17 tahun.[3] Ia bersekolah di Lycée Louis-Blériot, Suresnes, tempat ia mengikuti kelas selama enam bulan dan kemudian berhenti sekolah. Nahel bekerja sebagai pengantar piza di Nanterre.[4][5] Menurut paramedis yang mengenal Nahel, ayahnya meninggalkan ibunya sebelum Nahel lahir.[6] Merzouk tidak memiliki catatan kriminal,[7] tetapi dia dikenal oleh polisi terutama karena menolak untuk ditangkap dan telah menghindari penangkapan pada akhir pekan sebelumnya dan lima kali sejak 2021.[8] Catatan hukumnya mencakup 15 kejadian yang tercatat, termasuk penggunaan pelat nomor palsu, mengemudi tanpa asuransi, serta penjualan dan konsumsi narkoba.[9]

Pada 1 Juli 2023, Nahel dimakamkan di bagian Muslim taman pemakaman Mont-Valérien di Nanterre.[10]

Tanggapan

sunting

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kejadian ini itu tidak dapat dimaafkan begitu saja, menambahkan bahwa kejadian ini menggerakkan seluruh negeri. Pernyataan Emmanuel merupakan kritik langka terhadap penegakan hukum Prancis dari pejabat pemerintah.[11][12] Hugh Schofield dari BBC menghubungkan ini dengan efek media sosial yang memungkinkan penyebaran video semacam itu dengan mudah serta ketakutan yang timbul dari kerusuhan yang terjadi kemudian. Serikat polisi terbesar Prancis Aliansi Polisi Nasional mengkritik Emmanuel karena mengutuk rekannya sebelum keadilan memiliki kesempatan untuk berbicara.[13][14] Politikus kanan jauh Marine Le Pen, pemimpin Partai Barisan Nasional, menyebut pernyataan Emmanuel berlebihan dan tidak bertanggung jawab, menambahkan bahwa presiden siap untuk mengabaikan prinsip-prinsip konstitusional dalam upaya memadamkan potensi kekacauan.[15]

Pemain sepak bola Prancis Kylian Mbappé menyebut kejadian ini tidak dapat diterima dan mengirimkan belasungkawa kepada keluarga Nahel lewat Twitter.[16] Aktor dan pelawak Prancis Omar Sy menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Nahel.[17]

Ibu Nahel menyerukan pemberontakan untuk anaknya di TikTok.[18][12] Nenek Nahel menyatakan bahwa ia tidak memaafkan polisi dan pemerintah dengan menyatakan, "Mereka membunuh cucu saya, sekarang saya tidak peduli dengan siapa pun, mereka mengambil cucu saya dari saya, saya tidak akan pernah memaafkan mereka dalam hidup saya, tidak pernah, tidak pernah, tidak pernah."[19]

Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta Prancis untuk mengatasi rasisme sistemik di dalam pasukan kepolisiannya dan menyerukan unjuk rasa agar tetap menjaga perdamaian.[20][21]

Referensi

sunting
  1. ^ Allen, Peter (30 Juni 2023). "UK issues France travel warning as country is gripped by violence". Evening Standard (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Juni 2023. Diakses tanggal 30 Juni 2023. 
  2. ^ "Death of Nahel M.: Over 1,300 arrested during Friday night riots". Le Monde. 1 July 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2023. Diakses tanggal 1 July 2023. 
  3. ^ "Mort de Nahel : "C'était un gamin qui avait envie de s'en sortir", selon le président de l'association qui accompagnait le jeune homme" [Death of Nahel: "He was a kid who wanted to get out of it", according to the president of the association who accompanied the young man]. Franceinfo (dalam bahasa Prancis). 28 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2023. Diakses tanggal 1 July 2023. 
  4. ^ "Nahel, tué à Nanterre par un policier : joueur de rugby, livreur de pizzas, sans casier... qui était l'adolescent?" [Nahel, killed in Nanterre by a policeman: rugby player, pizza delivery man, no record... who was the teenager?]. La Dépêche du Midi (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2023. Diakses tanggal 1 July 2023. 
  5. ^ "Rugby, livreur, justice…: qui était Nahel, 17 ans, tué par un policier mardi à Nanterre". La Voix du Nord (dalam bahasa Prancis). 28 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2023. Diakses tanggal 30 June 2023. 
  6. ^ ""C'était ma vie" : la mère de Nahel, tué par un policier, anéantie après la mort de son fils unique" ["It was my life": Nahel's mother, killed by a police officer, devastated after the death of her only son]. La Voix du Nord (dalam bahasa Prancis). 28 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 June 2023. Diakses tanggal 30 June 2023. 
  7. ^ "France shooting: Who was Nahel M, shot by French police in Nanterre?". BBC News (dalam bahasa Inggris). 30 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2023. Diakses tanggal 30 June 2023. 
  8. ^ "A Nanterre, un ado de 17 ans tué par la police lors d'un contrôle routier : ce que l'on sait des faits" [In Nanterre, a 17-year-old teenager killed by the police during a traffic check: what we know about the facts]. Le Nouvel Observateur (dalam bahasa Prancis). 27 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2023. Diakses tanggal 30 June 2023. il était « connu des services de la justice notamment pour refus d'obtempérer » [...] avait été déféré au parquet de Nanterre le week-end dernier, pour refus d'obtempérer [...] Il avait également été mis en cause pour un autres refus d'obtempérer en 2022 
  9. ^ Raguenel, Louis de (29 June 2023). "Mort de Nahel : l'adolescent connu pour 15 mentions au fichier des antécédents judiciaires" [Death of Nahel: the teenager known for 15 mentions in the criminal history file]. Europe 1 (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2023. Diakses tanggal 30 June 2023. 
  10. ^ "Mort de Nahel M. à Nanterre : rage contenue et douleur aux funérailles de l'adolescent" [Death of Nahel M. in Nanterre: contained rage and pain at the teenager's funeral]. Le Monde (dalam bahasa Prancis). 1 July 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2023. Diakses tanggal 1 July 2023. 
  11. ^ "'Unexplainable and inexcusable': Macron lays into police after teen shot dead and Paris riots". Australian Broadcasting Corporation News (dalam bahasa Inggris). 28 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2023. Diakses tanggal 28 June 2023. 
  12. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :6
  13. ^ "Paris shooting: Why French government backed family so fast". BBC News (dalam bahasa Inggris). 28 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2023. Diakses tanggal 28 June 2023. 
  14. ^ "Nanterre. Mort de Nahel à Nanterre : quel est ce syndicat France Police menacé de dissolution ?". Le Progrès (dalam bahasa Prancis). 28 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2023. Diakses tanggal 29 June 2023. 
  15. ^ Brudeau, Cain. "Riots, racial tensions erupt in France after fatal police shooting". Courthouse News Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2023. Diakses tanggal 29 June 2023. 
  16. ^ "'I hurt for my France': Mbappe, Macron shocked by police killing". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2023. Diakses tanggal 28 June 2023. 
  17. ^ "Anger in Paris after police kill teen in traffic stop". BBC News (dalam bahasa Inggris). 27 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2023. Diakses tanggal 28 June 2023. 
  18. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :9
  19. ^ Allen, Peter (28 June 2023). "First picture of teenager whose killing by police triggered night of riots in Paris". Evening Standard (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2023. Diakses tanggal 28 June 2023. 
  20. ^ "UN says France fatal shooting an opportunity to address racism in law enforcement". Reuters (dalam bahasa Inggris). 30 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2023. Diakses tanggal 1 July 2023. 
  21. ^ "UN rights office calls on France to address 'deep issues' of racism in policing | UN News". United Nations (dalam bahasa Inggris). 30 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2023. Diakses tanggal 1 July 2023.