Pemeliharaan Kekerabatan

Pemeliharaan merupakan suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu aset dan memperbaikinya agar selalu dalam keadaan siap.

Antropologi dalam beberapa aspek merupakan hubungan antara biologi dan ikatan sosial. Tugas utamanya adalah untuk menunjukkan bahwa, meskipun terdapat permasalahan yang jelas pada beberapa pendekatan di masa lalu yang mengklaim mewakili biologi, terdapat kesesuaian non-reduktif antara perspektif dari pendekatan budaya yang mendokumentasikan proses ikatan sosial pada manusia dan perspektif dari teori biologi dasar.[1]

Sistem Kekerabatan itu juga memiliki artian yaitu merupakan sistem keturunan yang telah dianut oleh suatu suku, bangsa tertentu berdasarkan garis keturunan ayah ataupun ibu.[2] sistem kekerabatan sendiri terbagi atas 3 antara lain" Sistem Patrilineal, Matrilineal, Parental/Bilateral".[3]

Sistem Patrilineal sunting

Sistem keturunan ini yang ditarik adalah menurut garis bapak. Dalam sistem ini, kedudukan anak laki-laki lebih utama dibandingkan anak perempuan. Di beberapa budaya, bila suatu keluarga tidak memiliki anak laki-laki, maka keluarga tersebut harus melakukan pengangkatan anak. Pada sistem kekerabatan patrilineal, berlaku adat perkawinan jujur. Setelah perkawinan, si istri harus mengikuti suami dan menjadi anggota kerabat suami termasuk anak-anak yang dilahirkan dari perkawinannya. Contoh suku yang menganut sistem patrilineal Sistem kekerabatan patrilineal, biasanya diikuti pada masyarakat Batak, Bali, Lampung dan agama Islam.[4]

Sistem Matrilineal sunting

Matrilineal adalah salah satu sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ibu saja. Anak kemudian akan terhubung dengan sang ibu termasuk dengan kerabat ibu, berdasarkan kepada garis keturunan perempuan secara unilateral. Konsekuensi dari sistem kekerabatan ini adalah menarik keturunan dari garis ibu yang dipandang sangat penting. Dalam urusan warisan orang-orang dari garis keturunan ibulah yang akan mendapatkan porsi lebih banyak dibanding dari garis bapak. Sistem kekerabatan ini kemudian dapat dijumpai pada masyarakat Minangkabau serta Semando. Anak yang menghubungkan diri dengan ibunya berdasarkan garis keturunan perempuan.[5]

Sistem Parental/Bilateral sunting

Sistem keturunan yang ditarik menurut gairs dua sisi (bapak-ibu) atau disebut ouderlijk. Di mana kedudukan anak laki-laki dan perempuan tidak dibedakan. Dalam kekerabatan ini, berlaku perkawinan bebas. Artinya kedudukan suami-sitri sederajat dan seimbang. Sistem kekerabatan ini diikuti masyarakat Jawa, Aceh, Kalimantan, dan lainnya.[6]

Referensi sunting

  1. ^ Piers, Maximilian (2011-March-2011). "Social Bonding and Nurture Kinship:Compatibility between Cultural and Biological Approaches". SSRN. Diakses tanggal 2024-February-18. 
  2. ^ Media, Kompas Cyber (2022-02-02). "Sistem Kekerabatan: Pengertian dan Jenisnya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-02-17. 
  3. ^ Media, Kompas Cyber (2022-02-02). "Sistem Kekerabatan: Pengertian dan Jenisnya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-02-17. 
  4. ^ Media, Kompas Cyber (2022-02-02). "Sistem Kekerabatan: Pengertian dan Jenisnya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-02-17. 
  5. ^ Umam (2022-07-01). "Matrilineal adalah Sistem Kekerabatan yang Dianut Beberapa Suku Dunia". Gramedia Literasi. Diakses tanggal 2024-02-17. 
  6. ^ Media, Kompas Cyber (2022-02-02). "Sistem Kekerabatan: Pengertian dan Jenisnya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-02-17.