Kode maskapai penerbangan

Kode maskapai penerbangan merujuk pada kode unik yang dimiliki oleh tiap-tiap maskapai penerbangan yang beroperasi. Terdapat tiga jenis kode maskapai penerbangan yang umum ada di dunia, yaitu kode maskapai penerbangan IATA, ICAO, dan kode panggil.

Kode maskapai penerbangan IATA

sunting

Kode maskapai IATA, kadang-kadang disebut kode reservasi IATA, adalah kode dua-karakter yang diberikan oleh International Air Transport Association (IATA) untuk maskapai penerbangan di dunia. Standar ini dijelaskan dalam Standard Schedules Information Manual IATA dan kode itu sendiri dijelaskan dalam Airline Coding Directory IATA.[1] (Keduanya diterbitkan dua kali setiap tahun.) Kode kode maskapai mengikuti format xx(a), i.e., dua karakter alfanumerik (huruf atau angka) diikuti dengan huruf opsional. Meskipun standar IATA menyediakan tiga karakter kode maskapai, IATA belum menggunakan karakter ketiga opsional dalam kode yang ditetapkan. Hal ini karena beberapa sistem komputer warisan, terutama "sistem pemesanan pusat", telah gagal memenuhi standar, terlepas dari kenyataan bahwa ia telah diterapkan selama 20 tahun. Kode diterbitkan sesuai dengan Resolusi IATA 762 terkini, yang hanya menyediakan untuk dua karakter. Dengan demikian, kode-kode ini sesuai dengan standar kode maskapai saat ini, tetapi hanya menggunakan subset yang terbatas dari kisaran yang memungkinkan.

Ada tiga jenis kode: unik, numerik/alpha dan controlled duplicate.

Kode maskapai IATA digunakan untuk mengidentifikasi sebuah maskapai penerbangan untuk tujuan komersial dalam pemesanan, tabel waktu, tiket, tarif, air waybill, dan telekomunikasi.

Sebuah kode penerbangan adalah gabungan dari kode maskapai, xx(a), dan nomor penerbangan numerik, n(n)(n)(n), ditambah opsional satu huruf "akhiran operasional" (a). Oleh karena itu, format penuh kode penerbangan adalah xx(a)n(n)(n)(n)(a).

Contoh kode IATA:

Setelah sebuah maskapai penerbangan dihapus pencatatannya, IATA dapat membuat kode yang tersedia untuk digunakan kembali setelah enam bulan dan dapat mengeluarkan "controlled duplicates". Controlled duplicates dikeluarkan untuk maskapai regional yang destinasinya kemungkinan tidak akan tumpang tindih, sehingga kode yang sama dimiliki oleh dua maskapai penerbangan. Controlled duplicates dilambangkan di sini, dan dalam literatur IATA, dengan tanda bintang (*).

IATA juga mengeluarkan kode akuntansi atau kode awal. Nomor ini digunakan untuk tiket sebagai tiga karakter pertama dari nomor tiket.

Kode IATA awalnya didasarkan pada kode ICAO yang diterbitkan pada tahun 1947 sebagai kode identifikasi dua huruf maskapai (lihat bagian bawah).

Kode maskapai penerbangan ICAO

sunting
 
Nomor kontrol stok tiket penerbangan IATA

Kode maskapai ICAO adalah kode yang diberikan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) kepada instansi pengoperasi pesawat, dan layanan yang berkaitan dengan penerbangan internasional, masing-masing dialokasikan baik sebuah kode-tiga-huruf dan kode telepon. Kode-kode ini bersifat unik berdasarkan maskapai penerbangan, seperti kode maskapai IATA (lihat bagian atas). Kode tersebut tercantum dalam Dokumen ICAO 8585: Designators for Aircraft Operating Agencies, Aeronautical Authorities and Services (Kode untuk Instansi Pengoperasi Pesawat, Otoritas Aeronautika dan Jasa).

Kode ICAO telah dikeluarkan sejak tahun 1947. Kode ICAO awalnya didasarkan pada sistem dua huruf dan identik dengan kode penerbangan yang digunakan oleh IATA. Setelah sebuah maskapai penerbangan bergabung dengan IATA, kode-dua-huruf-ICAO yang ada diambil alih sebagai kode IATA. Jadi pada tahun 1970 singkatan BA adalah kode ICAO dan kode IATA dari British Airways selagi masih menjadi maskapai penerbangan non-IATA seperti Court Line menggunakan singkatan-2-huruf mereka sebagai kode ICAO saja. Pada awal 1980-an ICAO memperkenalkan sistem-tiga-huruf karena meningkatnya jumlah maskapai penerbangan. Ini menjadi standar sistem resmi baru pada November 1987.[2]

Contohnya adalah:

  • Operator: American Airlines
  • Kode tiga-huruf: AAL (kode-dua-huruf-ICAO asli AA digunakan sampai tahun 1987 dan juga kode IATA dari maskapai)
  • Kode telepon: AMERICAN

Beberapa kombinasi dari huruf, misalnya SOS, tidak dialokasikan untuk menghindari kebingungan dengan sistem lain. Kode lainnya, terutama yang dimulai dengan "Y" dan "Z", disediakan untuk organisasi pemerintah.

Kode "YYY" digunakan untuk operator yang tidak memiliki kode yang dialokasikan.

Tanda panggil maskapai penerbangan

sunting

Kebanyakan maskapai penerbangan menggunakan tanda panggil yang biasanya diucapkan selama transmisi radio airband. Sebagaimana menurut ICAO Annex 10 Bab 5.2.1.7.2.1 tanda panggil akan menjadi salah satu dari jenis berikut:

  • Tipe A: karakternya terkait dengan tanda registrasi pesawat. Nama produsen pesawat atau model dapat digunakan sebagai awalan. (Misalnya: PKABC atau BOEING PKABC)[a]
  • Tipe B: kode telepon instansi pengoperasi pesawat, diikuti oleh empat karakter terakhir dari tanda registrasi pesawat. (Misalnya: INDONESIA KABC atau GIAKABC)[b]
  • Tipe C: kode telepon instansi pengoperasi pesawat, diikuti oleh identifikasi penerbangan. (Misalnya: INDONESIA 1949 atau GIA1949)[c]

Yang paling banyak digunakan dalam penerbangan komersial adalah tipe C. Identifikasi penerbangan sering kali sama dengan nomor penerbangan, meskipun hal ini tidak selalu terjadi. Dalam kasus kebingungan tanda panggil, identifikasi penerbangan yang berbeda dapat dipilih, tetapi nomor penerbangan akan tetap sama. Kebingungan terjadi ketika dua atau lebih penerbangan dengan nomor penerbangan yang sama terbang berdekatan satu sama lain, misalnya, KLM645 dan KLM649, atau BAW446 dan BAW664.

Nomor penerbangan diterbitkan dalam jadwal umum sebuah maskapai penerbangan dan muncul di informasi kedatangan dan keberangkatan di layar terminal bandara. Dalam kasus-kasus darurat, nama maskapai dan nomor penerbangan biasanya disebutkan di berita utama oleh media, daripada tanda panggil.

Beberapa tanda panggil kurang berhubungan dengan maskapai penerbangan tertentu dibandingkan yang lain. Ini mungkin karena alasan sejarah (South African Airways menggunakan tanda panggil "Springbok", terdengar kembali ke livery lama maskapai itu yang menampilkan springbok), atau mungkin untuk menghindari kebingungan dengan tanda panggil yang digunakan oleh sebuah maskapai penerbangan yang sudah ada.

Nama perusahaan yang ditetapkan dapat berubah sebagai akibat dari merger, akuisisi, atau perubahan nama perusahaan atau status; British Airways menggunakan tanda panggil lama BOAC yaitu "Speedbird", sebagaimana British Airways dibentuk oleh penggabungan BOAC dan British European Airways. Nama negara juga dapat berubah seiring waktu dan tanda panggil baru dapat disepakati sebagai pengganti untuk yang lama. Negara ditunjukkan di samping tanda panggilan sebuah maskapai penerbangan yang diyakini bahwa di mana sebagian besar pesawatnya terdaftar, yang mungkin tidak selalu sama dengan negara di mana perusahaan secara resmi didirikan atau terdaftar. Ada banyak maskapai lain yang tanda panggil radionya berasal dari nama dagangnya.

Tanda panggil idealnya menyerupai nama operator atau fungsi dan tidak membingungkan dengan tanda panggil yang digunakan oleh operator lain. Tanda panggil harus mudah dan fonetis diucapkan setidaknya dalam bahasa inggris, bahasa internasional penerbangan. Misalnya, tanda panggil Air France adalah "Airfrans"; 'frans' adalah ejaan fonetik dari 'France' (Prancis).

Catatan

sunting
  1. ^ PKABC adalah nomor registrasi pesawat, BOEING adalah nama produsen yang membuat pesawatnya
  2. ^ INDONESIA adalah tanda panggil Garuda Indonesia, GIA adalah kode ICAO Garuda Indonesia
  3. ^ 1949 adalah nomor identifikasi penerbangan

Referensi

sunting
  1. ^ "IATA's Airline Coding Directory". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-20. Diakses tanggal 2015-05-05. 
  2. ^ jp aircraft markings, jp airlines-fleets international, Edition 1966 - Edition 1988/89

Pranala luar

sunting