Penanda sejarah (atau sering disebut plakat peringatan, plak bersejarah, atau plak) adalah piring logam, keramik, batu, atau kayu yang biasanya terdapat pada dinding, batu, atau permukaan vertikal lain yang memuat teks atau gambar dengan relief, atau bahkan memuat keduanya. Penanda sejarah berfungsi untuk memperingati satu atau lebih orang, peristiwa, pemilik sebelumnya atau pembuat tempat bersejarah. Banyak plakat atau penanda sejarah yang sering digunakan untuk mengaitkan orang, peristiwa, atau benda yang diperingati sebagai tempat yang layak dikunjungi.[1] Sebuah plakat atau tablet monumental biasanya digunakan untuk memperingati orang yang telah wafat dalam bentuk seni pemakaman gereja. Kebanyakan dari plakat yang ditempelkan dengan cara tersebut bertujuan untuk memperingati sesuatu, namun ada juga plakat murni religius, atau plakat yang menandakan kepemilikan atau semacam afiliasi.

Historis sunting

Kerajaan Benin sunting

Kerajaan Benin atau Kerajaan Edo adalah sebuah kerajaan pada masa pra-kolonial yang terletak di kawasan Nigeria selatan memiliki budaya seni pahat yang sangat kaya. Salah satu situs budaya yang diproduksi oleh kerajaan Benin adalah the elaborate ceremonial court of the Oba yang berada di istana Benin. Berbagai macam karya seni yang diproduksi di istana Benin merupakan plakat kuningan atau perunggu persegi panjang. Setidaknya sebagian dari plakat tersebut dibuat dari abad ke-13 hingga ke-16 dibuat untuk memperingati para tokoh penting dan peristiwa yang terkait dengan istana Oba.[2][3] Ada juga yang berkaitan dengan pertempuran penting selama periode ekspansi abad ke-16 Benin.[4]

Eropa Abad Pertengahan sunting

Penanda sejarah atau plakat peringatan yang terbuat dari bahan kuningan atau perunggu diproduksi di seluruh Eropa pada abad pertengahan, atau sekitar awal abad ke-13 hingga abad ke-16. Pada masa itu plakat peringatan digunakan sebagai seni pemakaman yang dipasang pada dinding-dinding gereja atau permukaan makam. Penanda sejarah tersebut juga dibuat dari lembaran kuningan atau latten, kadang-kadang juga diwarnai dengan enamel dan cenderung menggambarkan sosok yang sangat konvensional dengan keterangan tulisan yang singkat.[5][6]

Modern sunting

 
Sir Henry Cole membantu dalam menyusun skema penanda sejarah pertama pada tahun 1866.

Penanda sejarah dipajang oleh pemilik situs yang terdaftar oleh lembaga nasional yang peduli dengan pelestarian sejarah seperti National Trust for Historic Preservation, National Register of Historic Places (di Amerika Serikat),[7] National Trust for Places of Historic Interest or Natural Beauty (di Britania Raya),[8] An Taisce (di Irlandia),[9] National Historical Commission of the Philippines (di Filipina), dan lembaga nasional negara lain.

Penanda sejarah lainnya biasanya dibuat oleh Munisipalitas , organisasi nirlaba , badan usaha, atau individu. Selain wilayah yang ditentukan secara geografis, organisasi individu seperti E Clampus Vitus atau American Society of Mechanical Engineers, dapat memilih untuk merawat penanda sejarah nasional yang sesuai dengan tema tertentu.[10]

Skema pertama The Royal Society of Arts didirikan di dunia untuk memperingati sejarah plakat pada tahun 1866.[11]

Skema tersebut dibuat di bawah pengaruh politisi Inggris William Ewart dan pamong praja Henry Cole.[12] Plakat pertama diresmikan pada tahun 1867 untuk memperingati Lord Byron di tempat kelahirannya, yang berada di 24 Holles Street, alun-alun Cavendish. Penanda sejarah paling awal untuk bertahan hidup, untuk memperingati Napoleon III di King Street, St James's , yang juga dipasang pada tahun 1867.[13]

Plakat yang asli berwarna biru, namun diubah oleh Minton, Hollins & Co menjadi warna coklat untuk menghemat biaya.[14] Kemudian pada tahun 1901, skema tersebut pertama kali diambil alih oleh otoritas pemerintah lokal London Country Council.[15]

Austria sunting

Belgia sunting

Kanada sunting

Chili sunting

Prancis sunting

  • Monumen bersejarah atau Monument historique
  • Plakat peringatan
 
Löwenberger Land yang berlokasi di Jerman

Jerman sunting

Hong Kong sunting

Italia sunting

Belanda sunting

Selandia Baru sunting

Filipina sunting

Penanda sejarah (Spanyol : marcador histórico ; Filipina: panandang pangkasaysayan) merupakan plakat besi yang dipasang di seluruh Filipina untuk memperingati orang, tempat, kepribadian, bangunan, dan peristiwa. Plakat atau penanda tersebut dipasang oleh Komisi Sejarah Nasional Filipina (NHCP). Praktik tersebut telah dimulai sejak tahun 1933, yang telah dilakukan oleh Komite Penelitian dan Penanda Sejarah Filipina, sebuah komite yang dibangun sebelum adanya NHCP yang awalnya hanya menandai barang-barang antik di Manila.[16] Penanda sejarah pertama ditempatkan pada tahun 1934.

Teks penanda sejarah utama biasanya ditulis dalam bahasa Filipino, namun ada juga penanda sejarah yang ditulis dalam bahasa Inggris karena dipasang pada masa sejarah Filipina (1898–1946). Selain itu, ada juga penanda sejarah yang ditulis dalam bahasa daerah seperti Bahasa Cebú, Bahasa Iloko, Bahasa Kapampangan, atau juga yang disediakan dan diterbitkan oleh National Historical Commission of the Philippines (NHPC). Plak tersebut merupakan tanda permanen yang dipasang di lokasi dapat dilihat oleh publik seperti di gedung, monumen, atau lokasi khusus yang sudah disediakan. Ada lebih dari 1.500 penanda sejarah hingga saat ini. Kebanyakan penanda sejarah tersebut berlokasi di Luzon, khususnya di Metro Manila. Yang telah mendorong pihak NHCP untuk memasang lebih banyak penanda sejarah di wilayah Visayas dan Mindanao, untuk penyertaan yang lebih besar dalam narasi sejarah nasional.[17]

Isu dan kontroversi juga menjadi perhatian beberapa individu yang membuat penanda sejarah, mulai dari peringatan mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos hingga reaksi kedutaan Jepang terhadap Jugun ianfu Filipina Comfort Women. Ada juga beberapa penanda yang diganti dengan yang baru karena informasi yang diperbaiki, pencurian, atau yang mengalami kerugian akibat terjadinya perang atau bencana. Banyak penanda sejarah pada era Amerika yang telah hancur atau hilang karena dampak dari terjadinya Perang Dunia II.

Kotamadya dan kota setempat juga dapat memasang penanda sejarah untuk tokoh atau peristiwa penting setempat. Meskipun mereka mungkin memiliki izin dari NHCP, namun penanda sejarah tersebut dilarang menggunakan lambang negara Filipina.[18]

Singapura sunting

Swiss sunting

  • Kulturgüterschutz atau Protection des biens culturels; Cultural heritage protection in Switzerland; atau Protezione dei beni culturali

Britania Raya sunting

 
Plakat biru Greater London Council yang ada di istana Alexandra untuk memperingati peluncuran BBC Television ada pada tahun 1936.

Plakat biru merupakan tipe dasar dari penanda sejarah yang ditemukan di seluruh wilayah Inggris dan yang paling dekat dengan sistem penanda sejarah negara tersebut. Contohnya adalah skema plakat biru yang dijalankan oleh English Heritage di London, meskipun pada awalnya didirikan dalam berbagai bentuk dan warna. The National Trust (yang merupakan organisasi nirlaba) tidak seperti English Heritage and English Heritage properties, memiliki penanda sejarah miliknya yang sama sendiri juga. Akan tetapi, tidak semua penanda sejarah yang ada di Britania Raya berwarna bir dan banyak juga yang tidak terbuat keramik. Misalnya skema penanda sejarah yang ada di Bath, Edinburgh, Brighton, Liverpool, Loughton, dan di tempat lainnya yang beberapa diantaranya berbeda dari plakat biru yang biasanya. Sementara di Manchester menggunakan skema plakat bercode warna untuk memperingati tokoh, dengan warna tertentu yang sesuai dengan pekerjaan tokoh tersebut. Contohnya seperti The Dead Comics 'Society yang memasang plakat biru untuk memperingati mantan kediaman komedian yang terkenal, termasuk Sid James dan John Le Mesurier.[19][20]

Kemudian pada tahun 2003, London Borough of Southwark memulai skema penanda sejarah yang menyertakan orang yang masih hidup dalam penghargaan tersebut. Bahkan di London, Westminster City Council menjalankan skema plakat hijau yang disandingkan dengan plakat biru yang kemudian dikelola oleh English Heritage. Sementara skema penanda sejarah yang lain dijalankan oleh masyarakat sipil, dewan dewan distrik atau kota, atau kelompok sejarah lokal, dan sering kali beroperasi dengan kriteria yang berbeda.[20]

Di Inggris, skema plakat biru London yang dikelola oleh English Heritage telah berjalan selama lebih dari 140 tahun dan dianggap sebagai jenis yang paling tertua di dunia. Plakat tersebut biasanya ditempelkan pada bangunan dengan tujuan untuk memperingati hubungannya dengan penghuni atau acara penting.[21]

Serangkaian skema penanda sejarah lainnya biasanya dijalankan oleh dewan lokal dan badan amal yang berada di seluruh Britania Raya. Hal tersebut cenderung menggunakan kriteria mereka sendiri untuk menentukan kelayakan dalam memasang plakat. Daftar skema yang saat ini beroperasi di England tersedia di situs English Heritage website.[22]

Amerika Serikat sunting

Di Amerika Serikat, berbagai pemerintahan pemerintahan negara bagian memiliki skema plakat peringatan yang biasanya menggunakan nama penanda sejarah. The National Trust for Historic Preservation atau Pemerintah Amerika Serikat dapat memberikan status tempat bersejarah melalui National Register of Historic Places.

Program dari negara bagian, seperti California Register of Historical Resources memungkinkan situs yang ditunjuk untuk menempatkan penanda mereka sendiri.[23]

Kriteria dan keadaan di mana suatu pihak mengelola distribusi penanda sejarah bervariasi. Misalnya Preservation Worcester program di Worcester, Massachusetts yang mengizinkan seseorang untuk mendaftarkan rumah mereka atau bangunan lain yang berumur minimal lima puluh tahun jika bangunannya terpelihara dengan baik, dengan tetap mempertahankan karakter aslinya dan arsitektur, budaya atau sifat historis dari lingkungan setempat. Seseorang kemudian membayar biaya (sekitar $185 - $225) untuk menerima penanda sejarah itu sendiri.

 
Penanda sejarah ini menunjukkan lokasi rumah Francis Parkman, Mercu Tanda Sejarah Nasional di Beacon Hill di Boston, Massachusetts .

Lingkungan Boston yang ada di Charlestown, Massachusetts juga memiliki asosiasi lokal sendiri untuk mengelola penanda sejarah.[24] Penanda sejarah lain yang ada di sekitar Boston dikelola oleh lembaga seperti The Bostonian Society [25] atau lembaga terkait situs seperti yang ada di sepanjang Freedom Trail, Black Heritage Trail, dan Emerald Necklace.[26]

Contoh lain dari sebagian besar penanda sejarah yang dibuat secara lokal di Amerika Serikat termasuk plakat di luar yang ada di Alaska Governor's Mansion yang dibuat oleh komisi program penanda sejarah Alaska Centennial,[27] penanda sejarah State Historic Marker Council di Florida,[28] penanda sejarah yang ditempatkan oleh berbagai lembaga di Georgia (ada sumber yang menyatakan bahwa 3.292 penanda sejarah yang berbeda) di Indiana merupakan hal ilegal untuk membuat penanda sejarah dalam "format negara bagian" tanpa terlebih dahulu mendapatkan persetujuan resmi dari biro sejarah negara bagian itu.[29]

Ada juga penanda sejarah di Kansas yang didirikan oleh Kansas Historical Society dan Kansas Department of Transportation,[30] Program penanda sejarah pinggir jalan yang dikelola oleh Maryland Historical Trust,[31] State Historic Marker Program New York (yang dimulai pada tahun 1926 untuk memperingati satu setengah abad dari Revolusi Amerika),[32] penanda sejarah yang ditempatkan pada tahun 2008 di Sussex County, New Jersey.[33]

Kemudian ada juga penanda sejarah New Mexico yang dicetak dengan huruf putih pada latar belakang coklat oleh Department of Transportation, penanda sejarah Carolina Utara, dan lebih dari 1200 penanda sejarah di Ohio (yang semuanya adalah sekarang dibuat di perbengkelan Marietta, Ohio),[34] dan lebih dari 550 penanda resmi negara bagian di Wisconsin.[35]

Georgia sunting

Penanda sejarah pinggir jalan dapat ditemukan di seluruh wilayah Georgia. Penanda sejarah tersebut berisi mengenai masa lalu dengan format yang mudah dikenali dan dimengerti. Sejak tahun 1998 Georgia Historical Society telah mengelola program penanda sejarah di Georgia dan telah mendirikan hampir 300 penanda sejarah baru di seluruh negara bagian. Georgia Historical Society juga bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan pemeliharaan penanda sejarah yang telah rusak maupun hilang yang didirikan sebelum tahun 1998.[36]

Negara bagian Georgia secara aktif membangun penanda sejarah baru sejak awal tahun 1950-an hingga pertengahan tahun 1990-an. Selama kurun waktu tersebut, telah dipasang sekitar 2.000 penanda di seluruh negara bagian Georgia. Pada tahun 1950-an mereka melakukan persiapan untuk peringatan seratus tahun Perang Saudara Amerika. Hingga saat ini terdapat sebagian besar penanda sejarah tua yang telah mengalami perubahan sejak pemasangan awal. Banyak dari penanda sejarah tersebut yang mengalami kerusakan dan ada juga yang hilang.[37]

Penanda Sejarah Perang Saudara Amerika sunting

Georgia Historical Society yang di dukung oleh Georgia Department of Economic Development, Georgia Department of Labor, Georgia Battlefields Association, Georgia Department of Natural Resources, dan berbagai mitra lainnya di seluruh dunia, berkolaborasi dalam sebuah proyek dengan menggunakan penanda sejarah untuk mempromosikan pariwisata dan menciptakan akses yang baik mengenai sejarah Georgia dalam Perang Saudara Amerika.[38][39]

Pencurian sunting

Karena harga besi tua yang mengalami kenaikan harga, menyebabkan penanda sejarah menjadi target para pencuri logam yang ingin mendapatkan uang dari hasil menjual kembali logam tersebut.[40]

Bentuk penghargaan sunting

Penanda sejarah atau plakat peringatan sering diberikan sebagai penghargaan, bukan piala ataupun rossete (penghargaan). Plakat tersebut biasanya memuat teks yang menjelaskan alasan dari penghargaan dan juga tanggal penghargaan tersebut.

Perawatan sunting

Pada umumnya penanda sejarah atau plakat tidak perlu sering dibersihkan dan diberikan perlakuan khusus. Hanya saja apabila ingin membersihkan bagian permukaan plakat, maka dapat menggunakan sabun dengan air hangat dan kain microfiber.[41]

Galeri sunting

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Historic Markers Across Georgia". Latitude 34 North. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2013. Diakses tanggal 25 Agustus 2020. 
  2. ^ Ezra, Kate (1992). Royal Art of Benin: The Perls Collection in the Metropolitan Museum of Art . New York: Metropolitan Museum of Art. ISBN 0810964147. 
  3. ^ "Benin plaque: the oba with Europeans". The British Museum. Diakses tanggal 21 Agustus 2020. 
  4. ^ Plankensteiner, Barbara (22 December 2007). "Benin—Kings and Rituals: Court Arts from Nigeria". African Arts. University of California. ISSN 0001-9933. Diakses tanggal 21 Agustus 2020. 
  5. ^   Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Brasses, Monumental". Encyclopædia Britannica. 4 (edisi ke-11). Cambridge University Press. 
  6. ^ Badham, Sally; Norris, Malcolm (1999). Early Incised Slabs and Brasses. London: Society of Antiquaries. 
  7. ^ "National Register of Historic Places". National Park Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-25. Diakses tanggal 25 Agustus 2020. 
  8. ^ "The National Trust". Diakses tanggal 25 Agustus 2020. 
  9. ^ "An Taisce". National Trust for Ireland. Diakses tanggal 25 Agustus 2020. 
  10. ^ "Making their markers". The News & Observer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-10. Diakses tanggal 25 Agustus 2020. 
  11. ^ "Blue Plaques". English Heritage. Diakses tanggal 25 Agustus 2020. 
  12. ^ Hansard vol 172 17 July 1863 quoted in 'The commemoration of historians under the blue plaque scheme in London' by author Howard Spencer
  13. ^ "History of the Blue Plaques Scheme". English Heritage. Diakses tanggal 25 Agustus 2020. 
  14. ^ "About blue plaques". Royal Borough of Kensington and Chelsea. Diakses tanggal 25 Agustus 2020. 
  15. ^ "The Blue Plaque Design". English Heritage. Diakses tanggal 25 Agustus 2020. 
  16. ^ Historical Markers Placed by the Philippine Historical Committee. Manila: Bureau of Printing. 1958. 
  17. ^ "2011-2012.pdf". Google Docs. Diakses tanggal 26 Agustus 2020. 
  18. ^ "GUIDELINES_IDENTIF CLASSIF AND RECOG OF HIST SITES & STRUCTS IN THE PHIL.pdf". Google Docs. Diakses tanggal 26 Agustus 2020. 
  19. ^ Markeroni.com Diarsipkan 15 January 2016 di Wayback Machine., Information about historical markers and historical plaques, and historic preservation in England, British Isles.
  20. ^ a b "English Heritage". English Heritage. 2011-10-26. Diakses tanggal 27 Agustus 2020. 
  21. ^ "History of the Blue Plaques Scheme". Diakses tanggal 30 July 2012. 
  22. ^ "English Heritage Home Page". English Heritage. Diakses tanggal 2020-08-27. 
  23. ^ "Preservationworcester.org". Preservationworcester.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-06. Diakses tanggal 2020-08-27. 
  24. ^ "Charlestownpreservation.org". Charlestownpreservation.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 27 Agustus 2020. 
  25. ^ 2007 Catalogue For Philanthropy
  26. ^ "Boston National Historic Park". Nps.gov. 2011-11-17. Diakses tanggal 27 Agustus 2020. 
  27. ^ "Alaska Historic Markers". Waymarking.com. 2011-01-31. Diakses tanggal 27 Agustus 2020. 
  28. ^ Florida Heritage & Preservation Diarsipkan 20 August 2006 di Wayback Machine.
  29. ^ "Historical Marker FAQs". In.gov. 2009-06-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-15. Diakses tanggal 27 Agustus 2020. 
  30. ^ "Kansas Historical Markers". Kshs.org. Diakses tanggal 27 Agustus 2020. 
  31. ^ "Maryland Historical Trust". mht.maryland.gov. Diakses tanggal 2020-08-27. 
  32. ^ "New York State Museum". Nysm.nysed.gov. 1998-12-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-05. Diakses tanggal 2011-11-30. 
  33. ^ "Sussex County News and Information". Sussex.nj.us. 2008-05-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-27. Diakses tanggal 2011-11-30. 
  34. ^ "Manufacturing Ohio's Historic Markers". Touring-ohio.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-02. Diakses tanggal 2020-08-27. 
  35. ^ "Wisconsin Historical Society". Wisconsinhistory.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 2020-08-27. 
  36. ^ "Historical Markers". Georgia Historical Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-29. 
  37. ^ "Maintaining Historical Markers". Georgia Historical Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-29. 
  38. ^ "Civil War Historical Marker Initiative". Georgia Historical Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-29. 
  39. ^ "The American Civil War at 150". The American Civil War at 150 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-29. 
  40. ^ "The Modesto Bee | Stanislaus supervisor wants recycling ordinance used to fight metal theft regionally". web.archive.org. 2008-02-23. Archived from the original on 2008-02-23. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  41. ^ "How to Customize a Plaque Questions - FAQs". Erie Landmark (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-29. 

Daftar pustaka sunting

  • James Loewen, Lies Across America: What Our Historic Sites Get Wrong, 1999.
  • English Heritage, Blue Plaques: A Guide to the Scheme, 2002
  • Nick Rennison, The London Blue Plaque Guide, 2003
  • Derek Sumeray, Discovering London Plaques
  • Derek Sumeray, Track the Plaque, 2003

Pranala luar sunting