Penerbangan Angkatan Darat

Penerbangan Angkatan Darat adalah unit yang seringkali digambarkan sama dengan Angkatan Udara. Unit ini umumnya berbeda dengan Angkatan Udara, baik peran dan fungsinya.
Sebelum pembentukan Penerbangan Angkatan Darat, banyak pasukan darat dari berbagai negara yang masih bergantung dengan Angkatan Udara, sehingga begitu pentingnya suatu unit penerbangan tersendiri dalam Angkatan Darat.
Sejumlah negara telah membangun suatu unit penerbangan angkatan darat, untuk mendukung tugas dan fungsi Angkatan Darat itu sendiri.

Helikopter Bell UH-1D di perang Vietnam 1966.

Sejarah

sunting

Awal mulanya tujuan penerbangan masuk dalam medan tempur adalah untuk mengintai kekuatan musuh, kemudian menginformasikan hasil pengintaian tersebut kepada pasukan darat atau pasukan laut apa yang harus dikerjakan selanjutnya. Situasi seperti ini lebih menguntungkan untuk mengetahui kedudukan dan kekuatan musuh, terutama untuk menembak artileri pertahanan udara agar pesawat tempur atau pesawat pengebom tidak tertembak jatuh.
Dalam hal ini fungsi pesawat masih bertindak sebagai pembantu untuk tentara dan armada tempur yang beroperasi dengan cara yang masih serba terbatas. Namun, ketika pesawat terbang menjadi lebih canggih secara teknologi, para ahli militer mulai memikirkan kekuatan udara sebagai sarana daya gerak untuk masuk ke dalam kedudukan musuh seperti halnya yang terjadi dalam Perang Dunia II yang dilakukan oleh Angkatan Udara Inggris dan Angkatan Udara Amerika Serikat.
Untuk memiliki kemampuan dukungan udara jarak dekat, Angkatan Darat mendirikan unit penerbangan taktisnya sendiri. Yang umumnya terdiri dari berbagai macam helikopter, daripada pesawat bersayap tetap.
Saat ini, dengan berkembangnya teknologi Pesawat Terbang tanpa Awak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle), beberapa Angkatan Darat di berbagai negara mulai menggunakan perangkat tersebut sebagai sarana tempur mereka.

Fungsi

sunting

Peran fungsi penerbangan dalam didefinisikan sedikit berbeda pada masing-masing Angkatan Darat, tergantung pada negaranya.
Beberapa fungsi umum antara lain:

  • Serangan udara.
  • Intelejen, pengawasan dan pengintaian.
  • Dukungan logistik.
  • Transportasi taktis, baik personil maupun materil.
  • SAR (Search and Rescue).
  • Evakuasi Medis.
  • Penanggulangan bencana.

Untuk memenuhi berbagai tugas mereka, penerbangan militer sebagian besar menggunakan helikopter. Helikopter ini dapat diklasifikasikan ke dalam kategori berikut:

  • Helikopter Serang.
  • Helikopter Angkut.
  • Helikopter Transport.
  • Helikopter Intai/Patroli.
  • Helikopter CSAR (Combat Search and Rescue).
  • Helikopter Latih.