Pengabaian emosional

perasaan ditinggalkan atau diabaikan

Pengabaian emosional adalah keadaan emosional subjektif di mana orang merasa tidak diinginkan, ditinggalkan, tidak aman, atau dibuang. Orang yang mengalami pengabaian emosional mungkin merasa bingung. Mereka mungkin merasa terputus dari sumber penghidupan yang penting atau merasa ditarik, baik secara tiba-tiba atau melalui proses erosi. Pengabaian emosional dapat diwujudkan melalui kehilangan atau perpisahan dari orang yang dicintai.[1]

Perasaan ditolak, yang merupakan komponen penting dari pengabaian emosional, memiliki dampak biologis yang mengaktifkan pusat rasa sakit fisik di otak dan dapat meninggalkan jejak emosional dalam sistem peringatan otak.[2] Pengabaian emosional telah menjadi pokok puisi dan sastra sejak zaman kuno.[3]

Referensi sunting

  1. ^ Lancer, Darlene (May 17, 2016). "What is Emotional Abandonment?". PsychCentral. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-02. Diakses tanggal February 1, 2021. 
  2. ^ Eisenberger, Naomi I; Lieberman, Matthew D (July 2004). "Why rejection hurts: a common neural alarm system for physical and social pain". Trends in Cognitive Sciences. Elsevier. 8 (7): 294–300. doi:10.1016/j.tics.2004.05.010. ISSN 1364-6613. PMID 15242688. 
  3. ^ Lipking, Lawrence (1988). Abandoned Women and Poetic Tradition. University of Chicago Press. ISBN 978-0-2264-8452-5.