Pengeboman karpet

operasi militer yang dilakukan dengan cara menjatuhkan bom secara masif guna memberikan kerusakan pada area tertentu alih-alih menargetkan satu target spesifik

Pengeboman karpet atau pengeboman jenuh/bombardir saturasi adalah pengeboman udara secara masif yang dilakukan tidak pada satu target spesifik demi menimbulkan kerusakan luas pada suatu wilayah.[1][2][3][4] Istilah ini menggambarkan rentetan ledakan di sebuah daerah layaknya karpet menutupi lantai. Pengeboman karpet dilaksanakan dengan menjatuhkan baynak sekali bom tak berpandu. Berbeda dengan pengeboman tepat sasaran, pengeboman karpet tidak ditujukan pada target kecil[3] seperti bunker, lapangan terbang, atau kendaraan militer. Salah satu contoh pengeboman karpet adalah pengeboman udara perkotaan.[1]

Pada tanggal 14 Mei 1940 pukul 13:22, pesawat pengebom Jerman meluluhlantakkan pusat kota Rotterdam. Operasi Rotterdam Blitz menewaskan 884 jiwa.
97% kota Wesel hancur sebelum direbut pasukan Sekutu pada tahun 1945

Istilah pengeboman rata kadang digunakan untuk menyebut pengeboman berturut-turut yang bertujuan menghancurkan sebuah kota atau sebagian besar kota.[5] Istilah pengeboman wilayah mengacu pada pengeboman suatu wilayah secara asal-asalan.[5] Sejumlah kasus pengeboman karpet juga tergolong pengeboman wilayah. Pengeboman wilayah juga banyak diterapkan semasa Perang Dunia II.[5]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c "carpet-bombing". Memidex/WordNet Dictionary. Diakses tanggal 2011-07-25. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b Keane, Michael (2005). Dictionary of modern strategy and tactics. Annapolis (MD): Naval Institute Press. hlm. 30–31. ISBN 1-59114-429-9. 
  3. ^ a b c Dickson, Paul (2004). War slang : American fighting words and phrases since the Civil War (edisi ke-2.). Washington, DC: Brassey's. hlm. 139, 209, 303–304. ISBN 1-57488-710-6. 
  4. ^ Gooderson, Ian (1997). Air power at the battlefront : allied close air support in Europe, 1943-45 (edisi ke-1. publ.). London: F. Cass. hlm. 129. ISBN 0-7146-4680-6. 
  5. ^ a b c d Primoratz, edited by Igor (2010). Terror from the sky : the bombing of German cities in World War II (edisi ke-1. publ.). New York: Berghahn Books. hlm. 45–53. ISBN 1-84545-687-4. 

Pranala luar sunting