Pengguna:آسوسو/Archive/Padanan kata bahasa Indonesia terkini, dan terdahulu
Kata padanan adalah sebuah kata yang memiliki arti atau makna yang sama atau hampir sama dan dalam penggunaannya sering dijadikan sebagai padanan, penyamaan atau kata terjemahan bahasa asing. Dalam penerapannya bahasa indonesia sering menggunakan kata murni, kata serapan asing atau kata serapan daerah sebagai kata padanannya.
Tergerusnya kata asli
suntingTergerusnya kata asli dalam bahasa Indonesia sangat mudah terjadi, karena bahasa Indonesia memiliki sifat yang fleksibel dan memiliki aturan penyerapan yang jelas dan mudah. Penggunaan kata serapan lebih populer digunakan dikarenakan , ringkas, mudah diucapkan, dan mirip dengan kata bahasa inggris sehingga mempermudah dalam aspek literasi dan pemahaman dengan antarbahasa . Apalagi beberapa orang masih mengagungkan dan menganggap kata-kata dalam bahasa asing yang terkesan lebih indah dibandingkan bahasa asli sendiri, sehingga muncul sebuah dorongan untuk menggunakan kata asing tersebut secara luas dan akhirnya kamus besar bahasa Indonesia mengadopsi kata asing tersebut. Hal ini dikarenakan aspek "bahasa" menekankan pada sistem lambang bunyi ujaran yang arbitrer yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya dan hal ini menyebabkan Kamus Besar Bahasa Indonesia akan menyerap dan mengadopsi kata kata yang dipakai oleh masyarakat luas dan menyebabkan kata kata sebelumnya menjadi obsolet dan jarang digunakan.
Penggunaan kata dan istilah asing yang lebih luas daripada kata murni Indonesia terutama pada aspek ilmiah menyebabkan sulitnya pemahaman masyarakat Indonesia. Contohnya masyarakat awam menjadi sulit memahami dan mengenali kata serapan seperti misalnya viskositas, evaporasi, atau sedimentasi dan hal ini berdampak pada daya penyerapan dan daya pemahaman seseorang. Berbeda halnya jika kita menggunakan kata kata seperti kekentalan, penguapan dan pengendapan yang umum digunakan dalam percakapan sehari hari sehingga istilah tersebut mudah dicerna dan dipahami oleh masyarakat umum dan pembelajaran atau pemahaman semakin mudah untuk diterapkan. Apalagi bahasa Indonesia memiliki aturan imbuhan yang dapat menyulitkan penyingkatan suatu hal, misalnya PPP mungkin dapat merujuk pada perhimpunan pesilat pelajar atau mungkin pemecahan penyelesaian permasalahan dan masi banyak kemungkinan lain.
Jika dibandingkan, bahasa Indonesia lebih banyak menggunakan dan menyerap kata kata asing dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan bahasa Melayu Malaysia. Contohnya kata dalam benda sehari hari seperti jendela (serapan Portugis) dalam bahasa Indonesia dan tingkap (kata asli) dalam bahasa Melayu atau toilet (serapan Belanda) dalam bahasa Indonesia dan tandas dalam bahasa Melayu. Padahal benda benda sekitar tersebut telah jauh ada sebelum kedatangan pengaruh Portugis ataupun Belanda namun nyatanya itu bisa sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Badan pengembang bahasa Melayu Malaysia menjunjung tinggi bahasanya sendiri dan lebih memilih untuk membuat atau menciptakan kosakata baru sepadan dengan menggunakan kata asli atau serapan bahasa daerah daripada bahasa asing jika itu bisa dilakukan. Contohnya Bahasa Melayu Malaysia lebih memilih untuk menciptakan kata jentolak dengan menggabungkan kata jentera + tolak sebagai padanan kata buldozer, berbeda dengan bahasa Indonesia yang menyerap kata secara langsung yaitu buldozer. Contoh lain komite dalam bahasa Melayu Malaysia adalah suruhanjaya yang menggabungkan kata suruhan (utusan) + jaya (berhasil). Penciptaan kosakata kosakata baru dari hasil pengubahan kata murni bahasa sendiri oleh badan pengembangan bahasa Melayu Malaysia ini menanamkan rasa cinta terhadap bahasa tanah air kepada masyarakat Melayu Malaysia, sehingga rakyat Melayu Malaysia sangat menjunjung kata asli bahasanya sendiri, dibandingkan menyerap kata asing seolah olah bahasa tersebut tidak memiliki perbendaharaan kata atau miskin kaya untuk memadankan suatu kata asing. Hingga kini banyak teks, literasi dan sumber pengajaran bahasa malaysia yang populer menggunakan istilah padanan asli , berbeda dengan bahasa Indonesia yang lebih populer menggunakan kata serapan'.
Penciptaan dan pemadanan kata yang dilakukan oleh baik badan bahasa Melayu Malaysia ataupun rakyat Malaysia bukan tanpa alasan. Malaysia sebelumnya dikuasai oleh Inggris dan bahasa inggris memiliki pengucapan yang sulit, homonim dan homofon yang sangat banyak , dan kata-kata yang sulit diserap ke dalam bahasa Melayu, karena dalam bahasa Inggris pengucapannya tidak sesuai dengan huruf sehingga perlu adanya penyerapan yang tepat. Contohnya bahasa Melayu Malaysia klasik pernah menyerap kata kata bahasa inggris berimbuhan -tion, menjadi -syen. Contohnya konveksyen, konduksyen dan rediesyen, tetapi kata kata serapan tersebut tidak efektif dan efisien untuk diucapkan karena imbuhan -syen yang nampak sulit diucapkan dan tidak kelihatan seperti bahasa melayu. Untuk itu bahasa Melayu Malaysia telah lama menggunakan kata kata asli sebagai padanan kata asing yang mudah dipahami dan diucapkan. Namun bahasa Melayu modern kini mengikuti tata cara penyerapan dalam bahasa indonesia yang mengikuti imbuhan Belanda, yaitu -tion menjadi -si walau sejatinya bahasa Melayu hampir atau sebentar dikuasai Belanda dan bahasanya tidak begitu berpengaruh. Namun satu kata unik dalam bahasa Melayu Malaysia yang masih mengikuti aturan pengucapan bahasa Inggris, yaitu konvokesyen yang berarti wisuda, yang bentuknya masih dipertahankan hingga kini alih alih mengubahnya menjadi konvokasi.
Namun hal yang ditekankan dalam artikel ini bukanlah perbandingan antara kata serapan ataupun kata murni bahasa Indonesia, melainkan kata padanan terkini atau modern dengan kata dahulu atau kuno yang telah ada lebih dahulu tercantum dalam kamus bahasa Indonesia sebelum adanya aturan penyerapan bahasa Asing.
Benda dan hal sekitar
suntingKata bahasa Inggris | Kata bahasa Belanda | Kata serapan asing | Kata murni / serapan daerah |
---|---|---|---|
Gown ; Dress | Jurk | Gaun | Sayak (Jw) |
Toilet | Toilet | Toilet | Jamban (My) / Pekiwan (Jw) |
Soap | Zeep | Sabun | Kasai (Sd)[1] |
Bag | Tas | Tas | Kerega (Jw) ; Kantong |
Stove | Komfoor | Kompor | Semawar ; Luwer |
Shampoo | Shampoo | Sampo | Kejamas |
Dress shirt | Buttondown | Kemeja | Kelambi (Jw) |
Melon | Melon | Melon | Kerahi |
Pine | Den | Pinus | Tusam (Mn) |
Papaya | Pootje | Pepaya (Ingg) | Betik ; kates |
Tapir | Tapir | Tapir | Badak babi ; gemuk |
Tarsius | Tarsius | Tarsius | Krabuku |
Wallaby | Wallaby | Walabi | Walep |
Rabbit | Konijn | Kelinci (Bld) | Kuilu, karil , terwelu |
Tomato | Tomat | Tomat | Rangam (Bjr) |
Oak | Eik | Ek | Pasang (Jw) |
Cypress | Cipres | Sipres | Perau |
Urinal | urinoir | Urinoar | Peturasan (Jw) |
Pantry | Pantry | Pantri | Penanggah (Jw) |
Lamp | Lampen | Lampu | Dian (Jw), Dila (Mksr) |
Tank | Bak, tank | Tangki | Tandon (Jw) |
Attic | Loteng | Loteng | Pagu (Mn) |
Cabinet | Cabinet | Kabinet | Peti surat , geledeg (Jw), tataban (Bjr) |
Furniture | Meubel | Furnitur; Mebel | Perabotan (Jw) |
Closet/Wardrobe | Kast | Lemari, Almari | Gerobok (Jw/Sd/Lmpng) |
Ceiling | Plafon | Plafon | Langit-langit , pian (Jw) |
Window | Raam | Jendela | Tingkap (Mly), lelungkang (Bjr) |
Factory | Fabriek | Pabrik | Kilang |
Shoes | Schoenen | Sepatu | Kasut |
Advertisment | Advertenties | Iklan | Pariwara (Jw) |
Archive | Archief | Arsip | Pertinggal ; Kintaka |
Chair | Stoel | Kursi, Kedera | Seliri, dingklik (Jw), tungkahan (Mn) |
Divan | Divan | Dipan | Amben (Jw), balai-balai |
Table / Desk | Tafel | Meja | Kenap (Jw) |
Carpet | Tapijt | Karpet | Tikar, ambal, permadani, |
Book | boek | Buku | Serat (Jw) |
Jar | Stoples | Stoples | Lodong (Jw) |
Bottle | Fles | Botol | Gendul (Sd) |
Vase | Vaas | Vas | Jambangan (Jw) |
Drink ware ; Glass | Drinkgerei; Glas | Gelas | Lumur (Bl) |
Pipe | Pijp | Pipa | |
Community | Komunitas | Paguyuban (Jw) | |
Society | Sosietas | Patembayan (Jw) | |
Federation | Federasi | Persekutuan | |
Donation | Donasi | Teyan (Jw); Amal (Ar) | |
Contribution | Kontribusi | Sumbangsih | |
Delegation | Delegasi | Perutusan | |
Team | Tim | Regu ; Rombongan | |
Association | Asosiasi | Persatuan | |
Family | Masyarakat (Ar) | Keluarga ; Kula warga (Jw) | |
Consultation | Konsultasi | Pewejanganan ; penasihatan | |
Discussion | Diskusi | Pembahasan | |
Conference | Konferensi | Pertembungan (Jw) | |
Congress | Kongres | Persamuhan | |
Commission | Komisi | Panitia | |
Norm | Norma | Ugeran (Jw) | |
Group | Grup | Kelompok | |
History | Sejarah (Ar) | Tambo ; Babad (Jw) | |
Debate | Debat | Sawala (Jw) | |
Emmigration | Emigrasi | Mancaruaya | |
Immigration | Imigrasi | Nimnaruaya | |
Economy | Ekonomi | Pengurupan | |
Assimilation | Asimilasi | Penyeragaman | |
Acculturation | Akulturasi | Penyepaduan | |
Integration | Integrasi | Penyerasian | |
Accomodation | Akomodasi | Peleraian | |
Boicot | Boikot | Pemulauan (ob) | |
Conflict | Konflik | Bentrok (Btw) | |
Selection | Seleksi | Pemilihan | |
Harmonization | Harmonisasi | Penyelarasan | |
Reconciliation | Rekonsiliasi | Perukunan | |
Recomendation | Rekomendasi | Anjuran ; Penyaranan | |
Collaboration | Kolaborasi | Kerja sama | |
Associative | Asosiatif | Penyatuan | |
Coercion | Koersi | Pendesakan | |
Compromise | Kompromi | Penyepakatan | |
Arbitration | Arbitrasi | Penimbangtaraan | |
Simulation | Simulasi | Pengimakan | |
Systematic | Sistematik | Bertatanan ; Ketataaturan | |
Dissociative | Disosiatif | Pengawasatuan | |
Interaction | Interaksi | Penyalingtindakan | |
Connectivity | Konektivitas | Daya sambung ; Kedayahubungan | |
Dynamization | Dinamisasi | Pergolakan | |
Temperament | Temperamen | Perangai | |
Temperamental | Temperamen | Perangaiah | |
Mediation | Mediasi | Penengahan | |
Competition | Kompetisi | Persaingan | |
Consiliatiion | Konsiliasi | Pendamaian | |
Tolerance | Toleransi | Tenggang rasa | |
Contravention | Kontravensi | Perselisihan | |
Contradiction | Kontradiksi | Percanggahan | |
Adjudication | Ajudikasi | Penghakiman | |
Adaptation | Adaptasi | Penyuaipaduan ; penyesuaian | |
Synchronization | Sinkronisasi | Penyepadanan | |
Traditional | Tradisional | Adati (ob) | |
Modern | Modern | Kiwari | |
Sympathy | Simpati | Nuraga (ob) | |
Empathy | Empati | Timbang rasa | |
Race | Ras | Kaum | |
Racist | Rasis | Pengauman | |
Socialization | Sosialisasi | Penembayanan | |
Individu | Individu | Perorangan | |
Authority | Otoritas | Kewenangan | |
Charisma | Karisma | Perbawa (Jv) | |
Declaration | Deklarasi | Pelewaran | |
Validation | Validasi | Pengabsahan | |
Verification | Verifikasi | Penyahihan | |
Confirmation | Konfirmasi | Pemastian | |
Authentication | Autentikasi | Penyungguhan | |
Affirmation | Afirmasi | Penegasan | |
Authorization | Autorisasi | Persetujuan | |
Negosiation | Negosiasi | Penyekataan | |
Depression | Depresi | Kemurungan | |
Economy | Ekonomi | Urupan ; pengurupan | |
Economycal | Economis | Berdayaurup | |
Ideology | Ideologi | Adicita (ob) | |
Colonialism | Kolonialisme | Penjajahan | |
Imperialism | Imperialisme | Penaklukan | |
Bullying | Pembulian | Perundungan | |
Gossip | Gosip | Gunjing | |
Humour | Humor | Lucuria (ob) | |
Critik | Kritik | Kecaman | |
Defamation | Fitnah (Ar) ; defamasi | Dergama (ob) | |
Impeachment | Pengithaman (Ar) | Pencemaan | |
Removal | Pemakzulan (Ar) | Pelengeseran (Jw) | |
Dynamic | Dinamika | Pergolakan | |
Gender | Gender | Kelamin | |
Sex | Seks | Lapuan, jantina | |
Aspiration | Aspirasi | Gegayuhan (Jw) |
Lainnya
suntingKata bahasa Inggris | Kata modern | Kata klasik |
---|---|---|
Restaurant | Restoran | Rumah makan |
Action | Aksi | Tindakan |
Bank | Bank | Rumah uang |
Release | Rilis | Terbit |
Exorsism | Eksotisme ; rukiah | Pengahunian |
Narsism | Narsisme | Keagaian (Ach) |
Illustration | Ilustrasi | Alinoan (Dn) |
Requirement | Syarat (Ar) | Ketentuan |
Identity | Identitas | Jatidiri |
Restoration | Restorasi | Pemugaran |
Administration | Administrasi | Pengurusan |
Control | Kontrol | Kendali |
Categorization | Kategorisasi | Penggolongan |
Operation | Operasi | Pengaryaan |
Practice | Praktik | Pelaksanaan |
Emergency | Emergensi | Darurat |
Crisis | Krisis | Kemelut |
Meditation | Meditasi | Semadi |
Rehabilitation | Rehabilitasi | Pemulihan |
List | Daftar (Ar) | Senarai |
Evacuation | Evakuasi | Pengungsian |
Police | Polisi | Singabana (Bjr) |
Notification | Notifikasi | Pemberitahuan |
Design | Desain | Rancangan |
Position | Posisi | Tempat |
Function | Fungsi , faedah (Ar), manfaat (Ar) | Kegunaan |
Detail | Detail | Rinci |
Orientation | Orientasi | Haluan |
Motive | Motif | Corak |
Logic | Logika | Mantik |
Concept | Konsep | Rangrangan (Jw) |
Draft | Draf | Anggitan (Jw) |
Principle | Prinsip | Pokok |
Standard | Standar | Baku |
Criteria | Kriteria | Patokan |
Renovation | Renovasi | Pembaruulangan |
Response | Respon | Tanggapan |
Potency | Potensi | Kesanggupan ; sanggup |
Reservation | Reservasi | Penempahan |
Insurance | Asuransi | Perungguhan ; pertanggungan |
Intuition | Intuisi | Tengara (Jw) |
Innitiative | Inisiatif | Prakarsa |
Intuitive | Intuitif | Tengarawi |
Intuitional | Intuisional | Ketengaraan |
Information | Informasi | Embaran (Sd) [2] |
Informative | Informatif | Embaraniah |
Informational | Informational | Keembaranan |
Communication | Komunikasi | Talimarga (Sd) [3] |
Communicative | Komunikatif | Talimargawi |
Communicational | Komunikasi | Ketalimargaan |
Efficient | Efisien | Mangkus (Mn) [4] |
Effective | Efektif | Sangkil (Mn) [5] |
Modern | Modern | Kiwari (Sd) [6] |
Competency | Kompetensi | Kecakapan |
Education | Edukasi | Pendidikan (Mly) |
Educative | Edukatif | Mendidik |
Educational | Edukasional | Kependidikan |
Secretary | Sekretaris | Panitera |
Process | Proses | Tahapan |
Bussines | Bisnis | Niaga (ob) |
Access | Akses | Gapaian |
Talent | Talenta | Bakat |
Management | Manajemen | Pengelolaan |
Financial | Finansial | Keuangan |
Investation | Investasi | Pelaburan |
Imagination | Imajinasi | Angan-angan |
Perspective | Perspektif | Daya cerap |
Criminal | Kriminal | Kejahatan ; pidana |
Observation | Observasi | Pengamatan |
Investigation | Investigasi | Penyelidikan |
Analysis | Analisis | Penyidikan |
Idea | Ide | Gagasan |
Experiment | Eksperimen | Pengujicobaan |
Research | Riset | Penelitian |
Inspection | Inspeksi | Peninjauan |
Prediction | Prediksi | Perkiraan |
Evaluation | Evaluasi | Penilaian |
Processing | Pemprosesan | Pengolahan |
Condition | Kondisi | Keadaan |
Reference | Referensi | Rujukan (Ar) |
Exploration | Eksplorasi | Penjelajahan |
Tourism | Turisme | Pariwisata (Jw) |
Expedition | Ekspedisi | Pelawatan |
Lens | Lensa | Kanta (Skr) |
Distribution | Distribusi | Peragihan |
Implementation | Implementasi | Pengejawantahan (Jw) |
Application | Aplikasi | Penerapan ; terapan |
Hobby | Hobi | Kegemaran |
Favourite | Favorit | Kesukaan |
Special | Spesial | Istimewa |
Abstract | Abstrak | Niskala (Skr) |
Dimension | Dimensi | Matra (Jw) |
Accuracy | Akurasi | Kecermatan |
Precise | Presisi | Ketepatan |
Architecture | Arsitektur | Undaki '[7] |
Property | Property | Ugem (Jw) (ob) [8] |
Apartment | Apartemen | Rusun ; rumah susun |
Composition | Komposisi | Penggubahan |
Customization | Kustomisasi | Pengubahsuaian |
Conversion | Konversi | Pengubahan |
Transformation | Transformasi | Penyulihbentukan |
Modification | Modifikasi | Pengubahbentukan |
Transfiguration | Transfigurasi | Penyulihwujudan |
Check | Cek | Periksa (Jw) |
Test | Tes | Uji |
Edit | Edit | Sunting |
Journalist | Jurnalis | Wartawan |
Reporter | Reporter | Naralapor |
Motivation | Motivasi | Ungkulan (Btw)(ob)[9] |
Sponsorship | Kesponsoran | Kepenajaan (Mly) [10] |
Archive | Arsip (Bld) | Kintaka (ob) (Skr) |
Creation | Kreasi | Ciptaan |
Creative | Kreatif | Daya cipta |
Agroforestry | Agroperhutanan | Wanatani |
Agrobusiness | Agrobisnis | Niagatani |
Agrosport | Agroolahraga | Olahragatani |
Agrotourism | Agrowisata | Wisatatani |
Doctor | Dokter | Mantri (Jw) |
Bahasa dan sastra
suntingKata bahasa Inggris | Kata modern | Kata klasik |
---|---|---|
Dialect | Dialek | Basapraja |
Soliloquy | Solilokui | Senandika |
Ambiguity | Ambiguitas | Kerancuan ; ketaksaan |
Context | Konteks | Lingkup |
Thesis | Tesis | Sastrakanta |
Text | Teks | Bacaan |
Science | Sains ; ilmu (Ar) | Kawruh (jw); wiyata (Jw) |
Dictionary | Kamus (Ar) | Bausastra (Jw) |
Encyclopedia | Ensiklopedia | Bauwarna (Jw) |
History | Riwayat (Ar) ; sejarah (Ar) | Tambo (Mn) ; terambu (Mn) |
Historical | Historis | Terambuwi |
Historian | Sejarawan (Ar) | Terambuwan ; terambuwati |
Diacritic | Diakritik | Pangolat (Bt) |
Geologi
suntingKata bahasa Inggris | Kata kini | Kata dahulu |
---|---|---|
Erosion | Erosi | Pengikisan |
Humus | Humus | Sepuk |
Sedimentary rock | Batuan sedimen | Batuan endapan |
Igneous rock | Batuan igneus | Batuan beku |
Metamorphic stone | Batuan metamorf | Batuan malihan |
Mangan | Mangan | Bekawi |
Zinc | Seng | Timah sari |
Obsidian | Obsidian | Kendan |
Mica | Mika | Abrak ; semendal |
Quartz | Kuarsa | Kinyang |
Crystal | Kristal | Hablur |
Granite | Granit | Kulansing |
Marble | Marmer | Pualam |
Alabaster | Alabaster | Pelinggam |
Nephrite | Nefrit | Kampak |
Sapphire | Safir | Nilam |
Peridot | Peridot ; zabarjad (Ar) | Ratna wilis |
Diamond | Berlian (Bld) | Intan |
Ruby | Rubi ; Yaqut (Ar) | Mirah delima (Jw) |
Garnet | Garnet | Baiduri delima |
Amethyst | Ametis | Kecubung |
Amber | Ambar ; kahrab (Ar) | Katilayu (Jw) |
Opal | Opal ; baiduri | Kalimaya |
Tata-
suntingKata bahasa Inggris | Kata kini | Tata- |
---|---|---|
Solar system | Sistem surya | Tata surya |
Culinary art | Seni kuliner | Tata boga |
Notation | Notasi | Tata tanda |
Configuration | Konfigurasi | Tata rupa |
Hierarchy | Hierarki | Tata tingkat |
Procedure | Prosedur | Tata cara |
Nomenclature | Nomenklatur | Tata nama |
Grammar | Nahu (Ar) | Tata bahasa |
Program | Program | Tata olah |
Design fashion | Desain fesyen | Tata busana |
Make up | Mekap | Tata rias |
Ecosystem | Ekosistem | Tata alam |
Supersystem | Supersistem | Tata adi |
Ventilation | Ventilasi | Tata udara |
Awa-
suntingAwa- : "musnah, hilang, lenyap, sirna, menghapus" , sebagai padanan bahasa Inggris dengan awalan de-, dis-, atau berakhiran -cide. Imbuhan ini masih digunakan tetapi sangat jarang.
Kata bahasa Inggris | Kata kini | Kata dahulu |
---|---|---|
Insecticide | Insektisida | Pengawaserangga |
Germicide | Germisida | Pengawakuman |
Disinfectant | Disinfektan | Pengawajangkit |
Vermicide | Vermisida | Pengawacacing |
Homicide | Homisida | Pengawaorang |
Regicide | Regisida | Pengawakuasa |
Raticide | Ratisida | Pengawatikus |
Pulicide | Pulisida | Pengawakutu |
Ovicide | Ovisida | Pengawatelur |
Filicide | Filisida | Pengawayuwana |
Feticide | Fetisida | Pengawajanin |
Miticide | Mitisida | Pengawatungau |
Vaticide | Vatisida | Pengawanabi |
Medicide | Medisida | Pengawahusada |
Parricide | Parisida | Pengawakeluarga |
Algaecide | Algasida | Pengawaganggang |
Matricide | Matrisida | Pengawaibu |
Deodorant | Deodoran | Pengawabau |
Acaricide | Akarisida | Pengawakala |
Uxoricide | Uksorisida | Pengawaistri |
Herbicide | Herbisida | Pengawahama |
Fungicide | Fungisida | Pengawajamur |
Genocide | Genosida | Pengawabangsaan |
Silvicide | Silvisida | Pengawapohon |
Spermicide | Spermisida | Pengawamani |
Dehumanization | Dehumanisasi | Pengawamanusiaan |
Detoxification | Detoksifikasi | Pengawaracunan |
Dislocation | Dislokasi | Pengawalokaan |
Desalination | Desalinasi | Pengawagaraman |
Dehydration | Dehidrasi | Pengawacairan |
Demotion | Demosi | Pengawajabatan |
Deforestation | Deforestasi | Pengawahutanan |
Disambiguation | Disambiguasi | Pengawarancuan |
Adi-
suntingAdi- : "sungguh, mulia, sangat, sekali" , sebagai padanan bahasa Inggris dengan awalan super- atau high-. [11]Tetapi imbuhan ini sudah tidak umum digunakan karena bahasa Indonesia telah menyerap kata super-.
Kata bahasa Inggris | Kata kini | Kata dahulu |
---|---|---|
Superhero | Superhero ; pahlawan super | Adiwira |
Supermarket | Supermarket | Adipasar |
Supersonic | Supersonik ; supercepat | Adicepat |
Supernatural | Supranatural | Adikodrati |
Superstar | Superbintang | Adibintang |
Purna-
suntingPurna- berarti tinggi, sangat agung, mulia, dan sempurna.[12] Sebagai padanan kata ultra-. Namun imbuhan ini sudah tidak pernah dipakai lagi dan telah menjadi kata arkais, dan telah dihapus dalam entri imbuhan Kamus Besar Bahasa Indonesia terkini. Bahasa Indonesia juga telah menyerap imbuhan ultra-.
Kata bahasa Inggris | Kata kini | Kata kuno |
---|---|---|
Ultrasound | Ultrabunyi | Purnabunyi |
Ultraviolet | Ultraungu ; ultraviolet | Purnaungu |
Ultralight | Ultracahaya | Purnacahaya |
Prati-
suntingPrati- berarti menolak, menghalang, atau bertentangan.[13] Berpadanan dengan imbuhan anti-.Imbuhan ini sudah tidak pernah dipakai lagi dan telah menjadi kata arkais, dan telah dihapus dalam entri imbuhan Kamus Besar Bahasa Indonesia terkini. Bahasa Indonesia juga telah menyerap imbuhan anti-.
Kata bahasa Inggris | Kata kini | Kata kuno |
---|---|---|
Antiseptic | Antiseptik | Pratijangkit |
Antipyretic | Antipiretik | Pratidemam |
Antifreeze | Antibeku | Pratibeku |
Antistatic | Antistatis | Pratipegun |
Kata hasil gabungan
suntingKata bahasa Inggris | Kata kini | Kata dahulu | Keterangan |
---|---|---|---|
Interaction | Interaksi | Silindak ; penyilindakan | Silih + tindak |
Conservation | Konservasi | Pulihara ! pemuliharaan | Pulih + hara (umum di Malaysia) |
Reproduction | Reproduksi | Kembiak ; perkembiakan | Kembang + biak |
Fluid | Fluida | Bendalir ; zalir | Benda + alir ; zat + alir |
Media | Media | Bahantara | Bahan + antara |
System | Sistem | Tatatur | Tata + atur |
Program | Program | Acaratur | Acara + atur |
Evolution | Evolusi | Ubangsur ; pengubangsuran | Ubah + angsur |
Contoh kalimat
suntingBahasa Inggris | Kalimat kini | Kalimat klasik |
---|---|---|
Effective and efficient national interactions in communications enable smooth and active exchange of information across the country. | Interaksi nasional yang efektif dan efisien dalam komunikasi memungkinkan pertukaran informasi yang lancar dan aktif di seluruh negeri. | Penyalingtindakan kebangsaan yang mangkus dan sangkil dalam talimarga memungkinkan pertukaran embaran yang lancar dan giat di seluruh negeri. |
Ultraviolet radiation depending on the wave frequency has the potential to cause different reactions on the health of live creatures and ecosystems. | Radiasi sinar ultraviolet tergantung pada frekuensi gelombangnya berpotensi menimbulkan reaksi yang berbeda pada kesehatan makhluk hidup dan ekosistem. | Pemenjaran sinar purnaungu tergantung pada kekerapan gelombangnya sanggup menimbulkan bidasan yang berbeda pada kesehatan jalma hidup dan tata lingkungan. |
Coordination complex | Kompleks koordinasi | Kelindan penyeparasan |
Superposition principle | Prinsip superposisi | Pokok adipenempatan |
Economy and financial crisis | Krisis finansial dan ekonomi | Kemelut pengurupan dan keuangan |
Hydrophobic powder | Bubuk hidrofobik | Bubuk gamang air |
Rujukan
suntingKategori:daftar kata serapan dalam bahasa Indonesia
- ^ "kasai". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2024-07-07.
- ^ (Indonesia) Arti kata embaran dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.[1]
- ^ (Indonesia) Arti kata talimarga dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.[2]
- ^ (Indonesia) Arti kata mangkus dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.[3]
- ^ (Indonesia) Arti kata sangkil dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.[4]
- ^ (Indonesia) Arti kata kiwari dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.[5]
- ^ Stevens, Alan M. (2004). A comprehensive Indonesian-English Dictionary (dalam bahasa Inggris). PT Mizan Publika. ISBN 978-979-433-387-7.
- ^ Stevens, Alan M.; Tellings, A. Ed Schmidgall (2004). A Comprehensive Indonesian-English Dictionary (dalam bahasa Inggris). Ohio University Press. ISBN 978-0-8214-1584-9.
- ^ (Indonesia) Arti kata ungkulan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.[6]
- ^ (Indonesia) Arti kata taja dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.[7]
- ^ Stevens, Alan M.; Tellings, A. Ed Schmidgall (2004). A Comprehensive Indonesian-English Dictionary (dalam bahasa Inggris). Ohio University Press. ISBN 978-0-8214-1584-9.
- ^ Admin (2020-03-01). "Apa saja kata - kata dalam bahasa Indonesia yang jarang kita gunakan?". Info Seputar Pelajar - Siap Baca (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-14.
- ^ Echols, John M.; Shadily, Hassan; Wolff, John U. (1989). An Indonesian-English Dictionary (dalam bahasa Inggris). Cornell University Press. ISBN 978-0-8014-2127-3.