Pengguna:Bunda Ahsan/Revitalisasi Pendidikan Agama di Sekolah

Revitalisasi Pendidikan Agama di Sekolah adalah pelajaran agama ditingkatkan menjadi pendidikan agama yang benar-benar menyentuh internalisasi pendidikan agama dan menanamkan serta menumbuhkan karakter anak didik yaitu berucap dan berprilaku baik menurut ajaran agama. Yang paling berperan dalam pendidikan agama adalah guru agama. Peran guru agama bukan sekedar mengajar agama, tetapi juga pendidikan agama. Dalam hal mendidik agama yang sangat penting diperhatikan adalah ucapan dan perilaku guru agama karena senantiasa dicontoh oleh anak didik. Oleh karena itu, kepribadian guru agama sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak didik.

Pendidikan agama dapat dimulai dari hal yang paling sederhana seperti sholat dan membaca ayat-ayat yang singkat (bagi yang islam). Anak didik dalam usia tumbuh kembang sangat mudah, cepat dan peka meniru apa yan dilihat dan didengarnya. Oleh karena itu guru agama dan guru bidang studi seyogianya menciptakan hubungan yang harmonis dengan anak didik dan lainnya sehingga guru tersebut disenangi, diidolai, disayangi sebagai contoh bagi anak didik.

Revitalisasi Pendidikan Agama di Sekolah :

sunting
  • Menambah pelajaran agama
  • Praktek pelajaran agama diperbanyak dibandingkan dengan teori (ceramah)
  • Praktek berbuat baik dilakukan melalui metode-metode simulasi di kelas
  • penataran kembali guru agama dalam memahami tentang karakter sebelum mendidikkan karakter pada anak didik
  • Menyediakan buku-buku pelajaran praktek sebagai pedoman/pegangan bagi guru agama khususnya (dan guru bidang studi pada umumnya)
  • Magang di pesantren bagi guru agama dalam rangka mendalami kekhasan pendidikan agama di pesantren sekaligus mengubah pola pikir guru agama tentang perbedaan antara pelajaran agama dengan pendidikan agama
  • Membawa anak didik dan menginap di pesantren
  • Mengundang para tokoh agama, para kiyai dan para guru pesantren untuk datang ke sekolah dalam rangka memberi pencerahan, nasihat, petunjuk, petuah, wejangan tentang karakter baik
  • Mengadakan acara khas setiap memperingati hari besar agama
  • mencari bakat-bakat cilik melalui berbagai lomba serti tilawatil Quran, hafiz Quran, cerdas cermat islami dll.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Muhammad Amin, Maswardi (2012). Pendidikan Karakter. Jakarta: Baduose Media Jakarta. hlm. 83-86. ISBN 978-602-8870-27-6.