Pengguna:Hysocc/Buku/Redoks

Reduksi dan oksidasi
'Reduction and oxidation'
Ini adalah buku pengguna yang merupakan koleksi artikel yang dapat dengan mudah dirender secara elektronik, dan dipesan sebagai buku cetak. Jika Anda pembuat buku ini, dan memerlukan bantuan, silakan lihat Bantuan:Buku.

Sunting buku ini: Pembuat buku · Teks wiki
Pilih format untuk diunduh:
Pesan buku tercetak dari penerbit berikut: PediaPress
Tentang ] [ Lanjutan ] [ FAQ ] [ Umpan balik ] [ Bantuan ] [ ProyekWiki ] [ Perubahan terbaru ]
Dalam proses korosi, besi mengalami oksidasi sedangkan oksigen mengalami reduksi
Dalam pembakaran, karbon mengalami oksidasi sedangkan oksigen mengalami reduksi

Reduksi dan oksidasi (disingkat redoks) adalah reaksi kimia yang menyebabkan atom-atomnya mengalami perubahan bilangan oksidasi. Reaksi reduksi selalu diiringi dengan oksidasi. Perbedaan mendasar antara reduksi dan oksidasi adalah:

  • Reduksi adalah kondisi ketika atom mendapatkan elektron atau mengalami penurunan bilangan oksidasi
  • Oksidasi adalah kondisi ketika atom kehilangan elektron atau mengalami peningkatan bilangan oksidasi

Bilangan oksidasi sunting

Bilangan oksidasi (biloks) dari suatu unsur dan senyawa ditentukan dari berbagai hal, diantaranya:

  • Unsur bebas memiliki biloks  
  • Senyawa secara keseluruhan memiliki biloks  
  • Ion memiliki biloks sesuai dengan bilangan ionnya.
  • Hidrogen di dalam senyawa memiliki biloks  , kecuali jika berikatan dengan ion yang lebih elektropositif dan membentuk hidrida (misal NaH, NaBH4), biloksnya adalah  .
  • Oksigen di dalam senyawa memiliki biloks  , kecuali dalam bentuk peroksida, biloksnya  .
  • Halogen dalam senyawa memiliki biloks  , kecuali jika berikatan dengan halogen lain yang lebih elektronegatif, maka biloksnya ditentukan setelah yang lain.
  • Logam alkali memiliki biloks  
  • Logam alkali tanah memiliki biloks  

Contoh reaksi redoks adalah pembentukan asam fluorida dari gas hidrogen dan fluor:

 

Hidrogen dan fluor sebagai unsur bebas akan memiliki biloks 0. Namun dalam senyawa asam fluorida, hidrogen mengalami oksidasi (peningkatan biloks) menjadi +1, dan fluor akan mengalami reduksi (penurunan biloks) menjadi -1.

Beberapa unsur bisa memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu, tergantung pada bagaimana ia terikat pada suatu senyawa. Contohnya adalah karbon yang dapat memiliki biloks antara +4 sampai -4:

Biloks karbon Contoh senyawa
–4 CH4
–3 C2H6
–2 CH3Cl
–1 C2H2
0 CH2Cl2
+1 CHCl2CHCl2
+2 CHCl3
+3 C2Cl6
+4 CCl4

Senyawa dengan biloks jamak seperti karbon dapat muncul dengan biloks yang fraksional atau pecahan. Seperti pada propana CH3-CH2-CH3, yang karbonnya tampak memiliki biloks -8/3. Namun biloks ini adalah bersifat rataan; yang sebenarnya adalah biloks dari karbon pertama dan terakhir memiliki nilai -3, sedangkan karbon di tengah memiliki nilai -2.

Contoh soal sunting

 
Isoprena

Contoh lain dari variasi bilangan oksidasi ada pada isoprena, bahan baku pembuatan ban kendaraan. Isoprena didapatkan dari penyadapan karet. Vulkanisasi menjadikan getah karet lebih rigid / kaku sehingga mampu menahan beban dari kendaraan.

Soal: Tentukan biloks dari masing-masing atom karbon pada isoprena.

Jawab
Setiap atom C berikan nomor. Untuk urutan nomor 1 sampai 5 dengan urutan dari kiri ke kanan:
  • C1 = -2
  • C2 = -3
  • C3 = 0
  • C4 = -1
  • C5 = -2
 
Korosi pada paku besi
 
Mesin yang berkarat

Korosi merupakan gejala reduksi dan oksidasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Setiap besi yang terpapar lingkungan asam akan lebih mudah mengalami korosi karena perpindahan elektron lebih leluasa. Besi yang berkarat dapat menimbulkan bahaya, terutama jika terjadi pada besi yang menopang beban yang besar, misalnya besi pada rim sepeda motor. Reaksi korosi pada besi diawali dengan pembentukan besi hidroksida dengan reaksi sebagai berikut:

 

Kemudian reaksi dehidrasi sebagai berikut:

 
Soal: Tentukan perubahan biloks pada kedua reaksi korosi di atas.
Jawab
Pada reaksi pembentukan Fe(OH)2, lakukan analisis bilangan oksidasinya per spesies, maka akan didapatkan pada reaktan:
  • Fe memiliki biloks 0 (karena unsur bebas)
  • H pada H2O memiliki biloks +1
  • O pada H2O memiliki biloks -2
Pada produk reaksi:
  • Fe pada Fe(OH)2 memiliki biloks +2
  • H pada Fe(OH)2 memiliki biloks +1
  • O pada Fe(OH)2 memiliki biloks -2
  • H pada H2 memiliki biloks 0 (karena unsur bebas)
Sehingga bisa disimpulkan bahwa Fe mengalami oksidasi (karena mengalami peningkatan biloks dari 0 ke +2, sedangkan hidrogen mengalami reduksi karena mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0.
Sedangkan pada reaksi pembentukan FeO, lakukan dengan cara yang sama, pada reaktan:
  • Fe pada Fe(OH)2 memiliki biloks +2
  • H pada Fe(OH)2 memiliki biloks +1
  • O pada Fe(OH)2 memiliki biloks -2
Pada produk:
  • Fe pada FeO memiliki biloks +2
  • O pada FeO memiliki biloks -2
  • H pada H2O memiliki biloks +1
  • O pada H2O memiliki biloks -2
Bisa disimpulkan bahwa pada kasus ini tidak ada perubahan bilangan oksidasi, sehingga bisa dikatakan bukan reaksi redoks.
 
Siklus mesin bensin 4-tak

Latihan soal sunting

1. Pada mesin bensin, reaksi reduksi dan oksidasi juga terjadi. Di dalam ruang bakar, bensin yang memiliki rumus empiris rata-rata C7H18 bereaksi dengan oksigen yang diambil dari udara dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

 
Tugas: Tentukan perubahan bilangan oksidasi pada reaksi pembakaran bensin di atas

2. Tentukan oksidator dan reduktor dari reaksi di bawah ini dengan menganalisis perubahan bilangan oksidasinya.

a.  
b.  
c.  
d. Gas fluorin dan gas hidrogen membentuk gas asam fluorida.
e. Asam bromida direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan gas bromin, sulfur dioksida, dan air.
f. Seng dan tembaga(II) sulfat menghasilkan seng(II) sulfat dan tembaga.
g. Glukosa dan oksigen menghasilkan gas karbon dioksida dan air.