Pengguna:Irfan Thoriq/Bak pasir

Pengembangan sunting

Permainan video Danganronpa berawal dari keinginan sang penulis, Kazutaka Kodaka, untuk menciptakan suatu permainan video yang orisinil. Dia merasa gagasan-gagasannya sebelumnya adalah turunan dari permainan video bergenre aksi-petualangan dan tidak terlalu populer di kalangan pemain. Oleh karena itu, dia mengonsepkan suatu permainan dengan narasi gelap yang berfokus dengan gagasan "permainan bunuh-membunuh". Karena para staf tertarik dengan premis tersebut, mereka memutuskan untuk mengubah gayanya untuk membuat suatu proyek yang lebih menjual ketimbang konsep aslinya. Pihak Spike selaku perusahaan pengembang tidak menyukainya dan para pengembang mempertimbangkan untuk mengalihdayakannya karena mereka ingin Danganronpa menjadi produk asli mereka. Walaupun Spike Chunsoft pernah memproduksi permainan yang serupa, mereka menganggap Danganronpa sebagai permainan yang membahayakan karena gagasan Kodaka yang melibatkan siswa SMA membunuh satu sama lain, seperti pada adegan eksekusi pertama yang berkaitan dengan perundungan. Mereka juga khawatir dengan tanggapan para orang tua dari para pemain yang memainkan permainannya. Namun, terdapat suatu nilai kejut yang membuat tim pengembang menjadi antusias. Alur permainannya sendiri bertajuk "Stylish High Speed Reasoning Action" (Aksi Penalaran Berkecepatan Tinggi yang Bergaya), serta tokoh-tokohnya dirancang berdasarkan gagasan yang disebut "psycho pop" dan dipengaruhi oleh Hide, mantan gitaris X Japan, dengan mewarnai darah menjadi merah muda sebagai bentuk penyensoran sekaligus gaya. Kata Danganronpa sendiri berasal dari perancang tokoh Rui Komatsuzaki dan ditulis dalam huruf kanji sebelum diubah ke katakana pada logo. Kodaka awalnya mengusulkan permainan dengan narasi yang lebih kelam berjudul Distrust, namun ditolak oleh Spike karena karakteristiknya tersebut . Yoshinori Terasawa selaku produser menyebut Saw (2004) dan Cube (1997) sebagai inspirasi bagi tim pengembang.