Pengguna:Kekavigi/bak pasir 3
Terjemahan istilah matematika untuk pedoman gaya
sunting@Kekavigi Apakah kita perlu menuliskan terjemahan istilah matematika yang baik di pedoman gaya. Contohnya,
- for every ... diterjemahkan untuk setiap ...
- for some atau for any ... diterjemahkan untuk suatu ...
Dan apakah kita perlu menulis terjemahan istilah matematika lainnya, berupa imbuhan. Contohnya, seperti homomorfisme dan homomorfisma? Dedhert.Jr (bicara) 25 Desember 2021 02.38 (UTC)
- Kita bisa menuliskan hal-hal tersebut di draf pedoman. Namun hal-hal apa yang dapat menjadi konsensus, itu tergantung penyunting-penyunting di Wikipedia. Jika Anda berkenan, ada baiknya diskusi ini disalin (atau saya parafrasakan) ke halaman diskusi draf pedoman, agar penyunting-penyunting lain (bukan hanya saya) dapat memberikan tanggapan mengenai ide Anda. Salam, kekavigi (bicara) 26 Desember 2021 17.48 (UTC)
- I see. Terima kasih masukkannya. Dedhert.Jr (bicara) 27 Desember 2021 15.15 (UTC)
Melanjutkan "Pedoman Gaya/Matematika"
sunting@Kekavigi, sepertinya sudah lama tidak mengerjakan pedoman gaya, saya rasa kita selesaikan ini terlebih dahulu karena saya sedang mempersiapkan artikel matematika untuk dijadikan AB/AP. Dedhert.Jr (bicara) 2 Februari 2022 13.09 (UTC)
- Halo, maaf baru dapat membalas pesan Anda. Saat ini kegiatan akademik cukup menyita tenaga, sehingga saya sulit menemukan waktu luang untuk aktif di Wikipedia . Saya tidak tahu pastinya kapan dapat aktif lagi, namun saya akan mengusahakan membantu mengembangkan pedoman gaya. Salam, kekavigi (bicara) 11 Februari 2022 17.58 (UTC)
@Kekavigi Oh, ya. Untuk Wikipedia:Pedoman gaya/Matematika, mengenai kata "kita" sebagai kata plural yang penting dalam pembuktian matematika, cara nulisnya gimana yah? Soalnya, saya ingin mengembangkan bagian Bukti pada pedoman gaya tapi saya bingung. Mungkin Anda dapat memberi saran. Salam Dedhert.Jr (bicara) 19 Maret 2022 05.59 (UTC)
- Hm, terlihat aneh menganggap kata ganti (pronoun) kita sebagai hal yang penting dalam pembuktian matematika. Mengenai penggunaan kata ganti We vs. I vs. One (Kita vs. Penulis vs. Seseorang), Krantz berargumen bahwa kata ganti kita baik dan umum digunakan dalam matematika. Tetapi ia juga menyampaikan kata ganti tidak harus ada dalam tulisan matematika. Dalam bukunya, Dupré juga memberikan detail tentang penggunaan kata ganti: menekankan bahwa penggunaan kata kita lebih baik ketimbang penulis/saya dalam karangan eksposisi, dan tidak harus dipakai untuk mengingatkan atau memberitahu para pembaca. Halmos di sisi lain, berargumentasi bentuk tanpa kata ganti lebih baik karena "paling tidak mengganggu"; kata ganti orang pertama (penulis/saya dan kita) dapat digunakan secukupnya saja. Pada realitanya, kata ganti digunakan menyesuaikan dengan tujuan komunikasi dan aturan yang berlaku. Beberapa tempat memperbolehkan penggunaan kata ganti penulis —contohnya beberapa kampus untuk kepenulisan skripsi— sedangkan yang lain lebih tegas apa kata ganti yang boleh dan tempat yang cocok untuk meletakkannya. Wikipedia Indonesia memiliki kumpulan saran mengenai kepenulisan: "penulis harus selalu memperhatikan bahwa nada tulisan bersifat resmi (formal), dingin (impersonal), dan netral ((tidak memihak: takbias, tidak emosional, dan bersih dari prasangka)". Hal ini secara implisit menyarankan untuk tidak menggunakan kata ganti orang pertama (seperti 'kita').
- Saya pribadi menyarankan penggunaan kata ganti dikurangi sebisa mungkin. Alasannya karena hal ini dapat dilakukan dan Wikipedia sendiri tidak menyarankannya. Lagipula di cabang ilmu lain seperti fisika dan kimia, kata ganti orang pertama rasanya juga jarang digunakan; padahal keduanya berisi rumus-rumus dan memiliki 'kesulitan ekposisi' yang sama dengan matematika.
- Referensi:
- Krantz, Steven G. (2016-12-14). "We vs. I vs. One". A Primer of Mathematical Writing, Second Edition. arXiv:1612.04888 [math]. hlm. 33–34.
More seriously, when you are writing up mathematics, then you must make a choice. You can say “I will now prove Lemma 5” or “We will now prove Lemma 5” or “One may now turn one’s attention to Lemma 5.” Which is correct? As with many choices in writing, this one involves a degree of subjectivity. I shall now tell you what I think about the matter. The first option is rarely chosen. Most people consider it pompous and inappropriate. The only instance where I find the first person singular to be a comfortable choice is the following: sometimes at the end of a paper one says “At this time I do not know how to prove Conjecture A.” The choice is appropriate for this particular statement because in fact you are imparting to the reader some specific information about what you yourself know. It would be misleading, and a trifle affected, to say “At this time one does not know ....” Likewise for “At this time we do not know ....” However, you could say, “At this time it is not known whether ....”
The custom in modern mathematics is to use the first person plural, or “we.” It stresses the participatory nature of the enterprise, and encourages the reader to push on. Moreover, since “we” is what people are accustomed to hearing, it is less likely to jar their ears, or to distract them, than one of the other choices. The use of third person singular, or “one,” often leaves the writer struggling with awkward sentence structures. If you endeavor to write in that mode, then you will likely find yourself soon breathing a sigh of relief as you abandon it. If you read with sensitivity, you also will likely learn that first person singular, or “I,” is irritating; therefore you will not use it.
With a little craftsmanship, you can avoid entirely the use of the first person in your writing. Rather than say “We now turn to the proof of Lemma 4,” instead say “Next is the proof of Lemma 4” or perhaps “The next task is the proof of Lemma 4.” Rather than say “We see that the proof is complete,” say “The proof is now complete” or “This completes the proof.” The book [Dup, Ch. 2] has a sensible and compelling discussion of the question of “We” vs. “I” vs. “one.” Sound and sense will dictate which of the words “I,” “we,” or “one” —or perhaps none of these— you wish to use. I am offering “we” as the default. But the sense of what you are writing may dictate another choice. - Dupré, Lyn (1995). "You and Your Reader". BUGS in writing : a guide to debugging your prose. Internet Archive. Reading, Mass. : Addison-Wesley Pub. Co. ISBN 978-0-201-60019-3.
In expository writing, when you are acting as a guide for your reader, you can say we —meaning you and your reader— rather than I. (When you are expressing your own opinion, however, you should stick to I.) Thus, I generally prefer to say, for example, we shall examine this matter in detail in Section 7.4, where I denote by we both myself and my readers, undertaking a joing endeavor. ... You should remember that, often, you do not need to use any pronouns when reminding or instructing your reader. However, you should avoid using passive-voice construction
- Steenrod, Norman Earl; Halmos, Paul R. (1973-12-31). "The Editorial We Is Not All Bad". How to Write Mathematics (dalam bahasa Inggris). American Mathematical Soc. ISBN 978-0-8218-9678-5.
One aspect of expository style that frequently bothers beginning authors is the use of the editorial "we", as opposed to the singular "I", or the neutral "one". It is in matters like this that common sense is most important. For what it's worth, I present here my recommendation.
Since the best expository style is the least obtrusive one, I tend nowadays to prefer the neutral approach. That does not mean using "one" often, or ever; sentences like "one has thus proved that..." are awful. It does mean the complete avoidance of the first person pronouns in either singular or plural. "Since p, it follows that q." "This implies p." "An application of p to q yields r." Most (all ?) mathematical writing is (should be ?) factual; simple declarative statements are the best for communicating facts.
A frequently effective time-saving device is the use of the imperative. "To find p, multiply q by r." "Given p, put q equal to r."...
There is nothing wrong with the editorial "we", but if you like it, do not misuse it. Let "we" mean "the author and the reader" (or "the lecturer and the audience"). Thus, it is fine to say "Using Lemma 2 we can generalize Theorem 1", or "Lemma 3 gives us a technique for proving Theorem 4". It is not good to say "Our work on this result was done in 1969" (unless the voice is that of two authors, or more, speaking in unison), and "We thank our wife for her help with the typing" is always bad.
The use of "I", and especially its overuse, sometimes has a repellent effect, as arrogance or ex-cathedra preaching, and, for that reason, I like to avoid it whenever possible. In short notes, obviously in personal historical remarks, and perhaps, in essays such as this, it has its place.
- Krantz, Steven G. (2016-12-14). "We vs. I vs. One". A Primer of Mathematical Writing, Second Edition. arXiv:1612.04888 [math]. hlm. 33–34.
- Salam, kekavigi (bicara) 19 Maret 2022 16.03 (UTC)
- Terkait diskusi pedoman gaya, rasanya lebih baik jika dikumpulkan di satu tempat saja: halaman pembicaraan draf pedoman gaya. Jika diskusinya terpecah di halaman pembicaraan draf, halaman pembicaraan proyekwiki, dan halaman(-halaman) pembicaraan pengguna, akan sulit bagi orang lain untuk ikut serta dalam diskusi. Malahan, mungkin mereka juga akan kesulitan mengetahui diskusi apa saja yang telah terjadi. Dalam minggu ini, saya akan memindahkan arsip-arsip diskusi halaman pembicaraan ini dan halaman pembicaraan proyekwiki ke halaman pembicaraan draf. Anda dapat {{ping}} jika memerlukan pendapat saya. Salam, kekavigi (bicara) 19 Maret 2022 16.16 (UTC)
Balas komentar mengenai gaya pedoman Matematika
sunting@Kekavigi, saya rasa mengenai komentar Anda
“ | Tambah contoh kasus, apakah kalimat pertama pada artikel Kalkulus sudah sesuai dengan penjelasan di atas? atau penjelasan di atas perlu mengikuti gaya bagian pembuka pada artikel Kalkulus? | ” |
Akan lebih baik bila kalimat pertama pada halaman Kalkulus diikuti saja sesuai dengan Gaya Pedoman/Matematika. Dan juga mengenai algoritma, akan lebih baik menggunakan bahasa Inggris saja, tidak harus menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Salam Dedhert.Jr (bicara) 28 Februari 2022 10.33 (UTC)
- Hm, gaya artikel pilihan dapat diatur menyesuaikan pedoman gaya, dan juga sebaliknya, isi pedoman gaya dapat diatur mengikuti gaya penulisan artikel pilihan. Tetapi opsi terakhir lebih masuk akal untuk diterapkan, karena tulisan artikel pilihan "dinilai dan dibahas di Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan, untuk memastikan keakuratan, kenetralan, kelengkapan, dan gaya penulisan, berdasarkan Wikipedia:Kriteria artikel pilihan." Dalam kata lain, tulisan artikel pilihan sudah memenuhi "pedoman gaya" yang secara implisit digunakan oleh para penyunting (atau lebih spesifiknya, para penilai). Di lain sisi, melihat artikel Kalkulus adalah satu-satunya artikel pilihan bertopik matematika dan penetapan artikel pilihan dilakukan tahun 2009, opsi pertama dapat digunakan; dengan dasar menyamakan gaya penulisan setiap artikel mengikuti pedoman gaya yang baik. Saya pribadi lebih oke dengan opsi pertama.
- Apakah semua alasan itu dan agumentasi saya masuk akal, perlu didiskusikan lebih lanjut. Terlalu malam bagi saya untuk berpikir keras.
- Untuk algoritma, saya tidak berkeberatan jika kode ditulis menggunakan bahasa aslinya. Tetapi penulisan komentar dan kode-semu, sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia. Pertimbangan saya karena kedua hal tersebut bukan kode per se. Lagipula keduanya dibuat untuk menjelaskan maksud dari setiap langkah algoritma dalam bahasa non-komputer yang lebih mudah dimengerti. Salam, kekavigi (bicara) 18 Maret 2022 15.37 (UTC)
- @Kekavigi Oke, makasih mengenai kalimat pertamanya. Kalau mengenai algoritma, well it's up to you. Regards Dedhert.Jr (bicara) 20 Maret 2022 06.50 (UTC)
Tahap MOS yang mau diselesaikan
sunting@Kekavigi, untuk pedomannya mau mencapai ke tahap akhir. Mohon maaf saya harus mengatakan ini, tapi, apakah Anda dapat bantu untuk melanjutkan bagian Algoritma? Untuk bagian yang menggunakan kata "kita", saya masih bingung apakah sebaiknya ditulis saja atau tidak. Awalnya saya merasa bahwa kata "kita" diperlukan saja, seperti yang dikatakan bung Gombang, ternyata tanpa penggunaan kata plural juga tidak masalah semenjak Anda menjelaskannya di pembicaraan ini.
Untuk bagian Bukti, apakah sebaiknya tidak diwajibkan menggunakan templat (seperti yang kita bahas di Pembicaraan Wikipedia:ProyekWiki Matematika/Arsip 3#Diskusi mengenai pedoman gaya artikel matematika. Dan untuk bagian Gambar dan Menyertakan Referensi, saya kurang bisa menyempurnakan pedomannya. Barangkali Anda dapat membantu. Salam Dedhert.Jr (bicara) 16 Mei 2022 05.54 (UTC)