Pengguna:Mutiara.reffendi/Ketaksaan Sintaksis
Ketaksaan tata bahasa atau ambiguitas sintaksis merupakan keadaan ketika sebuah kalimat diinterpretasikan lebih dari satu makna, karena tata bahasanya yang bersifat taksa atau ambigu. Ketaksaan sintaksis disebut juga sebagai ketaksaan struktural (structural ambiguity), amphiboly, atau amphibology.
Ketaksaan sintaksis muncul baik dari rangkaian makna kata per kata, maupun dari hubungan antara kata dengan klausa dalam kalimat, ataupun dari strkutur kalimat yang menentukan urutan penempatan kata-kata tersebut di dalamnya. Suatu kalimat dikatakan taksa atau ambigu ketika mitra tutur (pembaca atau pendengar) cenderung dapat menafsirkan (menginterpretasi) bahwa satu kalimat tersebut memiliki lebih dari satu struktur yang memungkinkan.
Dalam situasi sengketa hukum, sangat mungkin pengadilan diminta untuk menafsirkan makna kalimat-kalimat yang mengandung ketaksaan dalam status atau kontrak. Dalam kasus tertentu, argumen-argumen yang mengandung interpretasi yang tidak memungkinkan biasanya akan dianggap kalimat sembrono atau asal-asalan. Pohon sintaksis (parse trees) yang digunakan untuk menjabarkan kalimat taksa biasanya disebut "hutan sintaksis". Sedangkan proses penyelesaian ketaksaan tata bahasa biasanya disebut disambiguasi sintaksis (syntactic disambiguation).
Bentuk-bentuk Ketaksaan Tata Bahasa
suntingTaksa secara Global
suntingKalimat bertaksa global adalah kalimat yang setidaknya memiliki dua interpretasi berbeda. Ketika seseorang baru saja membaca atau mendengar kalimat jenis ini, di dalam benaknya masih ada rasa ketaksaan. Membaca ulang kalimat tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah ketaksaan di dalamnya, karena tidak ada unsur representatif (yaitu urutan kata) yang menjadi petunjuk untuk memungkinkan pembaca menemukan tafsiran makna atau maksud lain. Ketaksaan global seringkali tidak disadari karena pembaca cenderung memilih makna yang ia pahami sebagai maksud yang paling memungkinkan dari sebuah ujaran. Salah satu contoh ketaksaan global adalah kalimat (dalam bahasa Inggris) "The woman held the baby in the green blanket" (Wanita itu menggendong bayi dalam selimut hijau). Dalam contoh kalimat di atas, bayi tersebut mungkin secara tidak sengaja sudah berselimut hijau dan digendong olehg seorang wanita, atau wanita tersebut menggunakan selimut hijau sebagai alat bantu untuk menggendong si bayi.
Taksa secara Lokal
suntingKalimat dengan ketaksaan lokal merupakan kalimat yang mengandung frasa taksa tetapi hanya memiliki satu interpretasi. Ketaksaan dalam kalimat bertaksa lokal biasanya akan terselesaikan (terdisambiguasi) pada akhir ujaran. Kadangkala, ketaksaan lokal dapat menghasilkan kalimat-kalimat "jalan setapak" ("garden path" sentences), yakni kalimat yang tata bahasanya aman namun sulit diinterpretasikan sebab stu interpretasi dari bagian yang taksanya bukanlah interpretasi yang dapat dipastikan koheren.
Contoh
suntingDi bawah ini akan ditampilkan contoh-contoh kalimat bertaksa yang diterjemahkan dari versi Bahasa Inggris.
- (1) The duke yet lives that Henry shall depose. -- Henry VI (1.4.30), by William Shakespeare
- Interpretasi:
- Raja Henry akan menggulingkan sang adipati.
- Sang adipati akan menggulingkan Raja Henry.
- Amphiboly sering terjadi dalam puisi, yakni dengan sengaja dilakukan penukaran urutan kata untuk menyesuaikan jumlah suku kata.
- Eduardum occidere nolite timere bonum est. — Edward II oleh Christopher Marlowe
- Aku senang bahwa aku seorang lelaki, begitu pun Lola. --Lola oleh Ray Davies
- Interpretasi:
- Lola dan aku sama-sama senang bahwa aku adalah seorang lelaki.
- Aku senang bahwa Lola dan aku adalah lelaki.
- Aku senang bahwa aku lelaki, dan Lola adalah seorang lelaki.
- Aku senang bahwa aku seorang lelaki, dan Lola juga senang bahwa ia lelaki.
- Ketaksaan ini bersifat disengaja (intentional) dan menyinggung seorang cross-dresser (pria atau wanita yang berpakaian bergaya lawan jenisnya).
- John melihat pria di atas gunung dengan sebuah teleskop.
- Interpretasi:
- John, dengan menggunakan sebuah teleskop, melihat seorang pria di atas gunung.
- John melihat seorang pria di atas gunung yang di atasnya terdapat teleskop.
- John melihat seorang pria di atas gunung yang mempunyai sebuah teleskop.
- John, sambil berada di atas gunung dan menggunakan teleskop, melihat seorang pria.
- John di atas gunung melihat seorang pria yang mempunyai teleskop.
- Firman Tuhan diwahyukan kepada Zakariya, putra Berekiah, putra Iddo, sang nabi.
- ... Nabi Zakariya, yang merupakan putra Berekiah, yang merupakan putra Iddo
- ... Zakariya, yang merupakan putra Nabi Berekiah, yang merupakan putra Iddo
- ... Zakariya, yang merupakan putra Berekiah, yang merupakan putra Nabi Iddo
- Lesbian Vampire Killers, judul sebuah film komedi horror
- Para lesbian yang membunuh vampir.
- Para pembunuh vampir-vampir lesbian.
- Vampir-vampir lesbian merupakan pembunuh.
[[Kategori:Semantik]]
[[Kategori:Sintaksis]]