Perang Serbia-Bulgaria

Perang Serbia-Bulgaria (bahasa Serbia: Српско-бугарски рат/Srpsko-bugarski rat, bahasa Bulgaria: Сръбско-българска война/Sr'bsko-bulgarska voina) adalah sebuah konflik yang terjadi antara tanggal 14 November 1885 hingga 3 Maret 1886 antara Kerajaan Serbia dan Kepangeranan Bulgaria. Perang itu terjadi akibat ketidakstabilan Balkan meskipun terdapat penyelesaian dalam Kongres Berlin pada tanggal 13 Juli 1878.

Monumen Perang Serbia-Bulgaria di Tran, Bulgaria

Perjanjian tersebut diselenggarakan atas perbaikan untuk Perjanjian San Stefano 3 bulan sebelumnya. Menurut perjanjian itu, Rumelia Timur berpisah dari Bulgaria dan masuk wilayah Kesultanan Usmaniyah. Pada tanggal 18 September 1885, nasionalis Bulgaria mencoba menyatukan kembali Rumelia ke Bulgaria. Serbia menentang penyatuan tersebut. Menentang opini publik atas kerajaan dan terhadap kebijakan militer,[1] Raja Serbia Milan I menyatakan penyatuan wilayah ke Bulgaria dan menerapkan politik luar negeri yang ofensif untuk menyembunyikan konflik dalam negeri Serbia. Ia menyatakan perang terhadap Bulgaria pada tanggal 14 November 1885 dan pasukan Bulgaria menghentikan gerak laju pasukan Serbia dalam Pertempuran Slivnitsa pada tanggal 19 November 1885. Pasukan Bulgaria menyerbu Serbia, dan Aleksandar I tak menyetujui gencatan senjata di bawah ancaman campur tangan militer Austria-Hungaria.[1]

Perjanjian perdamaian ditandatangani di Bukarest pada tanggal 3 Maret 1886, yang dalam perjanjian itu, tidak boleh ada perubahan yang dilakukan dalam perbatasan Serbia-Bulgaria.

3 tahun setelah terjadinya kekalahan itu, Milan I turun tahta pada tahun 1889 dan digantikan oleh anandanya Aleksandar I.

Catatan dan Referensi artikel

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ a b Dušan T. Bataković, Histoire du peuple serbe, L'Âge d'Homme, 2005, p. 181

Sumber

sunting

Lihat pula

sunting

Artikel terkait

sunting

Pranala luar

sunting