Perang Siro-Efraim
Perang Siro-Efraim terjadi pada abad ke-8 SM, saat Kekaisaran Neo-Asiria menjadi kekuatan regional yang besar.[1] Negara-negara tributer Siria (sering disebut Aram) dan Kerajaan Israel (sering disebut Efraim karena suku utamanya) memutuskan untuk berpecah. Kerajaan Yudea, pimpinan Raja Ahaz, menolak untuk ikut koalisi. Pada 735 SM, Siria di bawah Rezin dan Israel di bawah Pekah berniat menggulingkan Ahaz melalui invasi. Yudea kalah dan menurut 2 Tawarikh, kehilangan 120,000 pasukan dalam satu hari. Beberapa perwira signifikan tewas, termasuk putra raja. Beberapa orang lainnya dijadikan budak. Berkisah tentang perang yang sama, 2 Raja–Raja 16:5 menyatakan bahwa Rezin dan Pekah mengepung Yerusalem namun gagal merebutnya.
Perang Siro-Efraim | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Asiria Kerajaan Yudea |
Siria Kerajaan Israel | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Tiglath-Pileser III, Raja Asiria Ahaz, Raja Yudea |
Rezin, Raja Siria Pekah, Raja Israel |
Referensi
sunting- ^ Walton, John H.; Hill, Andrew E. (2004). Old Testament Today. Zondervan. hlm. 164. ISBN 9780310238263.
Pranala luar
sunting- http://www.biblegateway.com/passage/?search=Isaiah%207-12&version=NASB
- http://www.jewsforjudaism.org/questions-a-answers-primary-234/68-the-jewish-messiah/374-messiah--the-criteria Diarsipkan 2009-08-21 di Wayback Machine.
- http://www.ucgstp.org/bible/brp/2ki16a.htm Diarsipkan 2018-10-14 di Wayback Machine.
- http://www.bsw.org/?l=71811&a=Ani17.html