Peperangan psikologis

suatu bentuk propaganda ofensif yang dilancarkan dua atau lebih pihak yang saling bertentangan pendapat.
(Dialihkan dari Perang psikologi)

Peperangan psikologis atau perang urat saraf adalah suatu bentuk propaganda ofensif yang dilancarkan dua atau lebih pihak yang saling bertentangan pendapat. Salah satu batasan akademiknya adalah "suatu tindakan yang dilancarkan menggunakan cara-cara psikologi dengan tujuan membangkitkan reaksi psikologis yang telah terancang terhadap orang lain.[1] Peperangan psikologis sering kali menjadi bagian dari taktik perang, termasuk perang gerilya. Jika menjadi bagian dari strategi perang, peperangan psikologis biasanya menjadi operasi terpisah, dalam istilah bahasa Inggris disebut PSY-OP (psychological operation). Reaksi psikologis manusia dianggap sebagai prioritas utama sasaran. Tujuan utama peperangan psikologis adalah mengubah sikap publik atau lawan agar berkurang tingkat penentangan atau militansinya.

Penggunaan taktik peperangan psikologis tidaklah melulu dalam peperangan. Kampanye dalam suatu proses pemilihan umum juga sering kali menjadi ajang peperangan psikologis di antara tim sukses masing-masing kandidat.

Titik serang paling penting dalam peperangan psikologis adalah pikiran manusia. Kekalahan dalam berpikir dari manusia dianggap merupakan kekalahan dari binatang politik [2] tanpa harus melalui sebuah peperangan konvensional yaitu dengan penggunaan peluru. Perang politik lahir dan berkembang di lingkungan politik secara konstan pada kelompok masyarakat secara kolektif yang merupakan "lingkungan" dalam dan tempat yang tepat bagi perang gerilya politik.

Operasi psikologis dalam perang politik dianggap menjadi faktor yang menentukan untuk memengaruhi target sistem tata nilai pemirsa, sistem kepercayaan, emosi, motif, pemikiran, dan perilaku. Sasaran (pemirsa) dalam operasi psikologis bisa jadi pemerintah, organisasi, kelompok, dan individu dengan menggunakan teknologi informasi dalam memperkuat sikap dan perilaku, sasaran bisa jadi pemula atau kadang-kadang kombinasi.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ Szunyogh, Béla (1955). Psychological warfare; an introduction to ideological propaganda and the techniques of psychological warfare. United States: William-Frederick Press. hlm. 13. Diakses tanggal 2016-11-08. 
  2. ^ Aristotle, B.J. The Politics of Aristotle. Harvard University Press