Perangkap lalat Venus

jenis tumbuhan karnivora

Perangkap lalat Venus (Dionaea muscipula) adalah sebuah tanaman karnivora yang berasal dari tanah basah subtropis di Pantai Timur Amerika Serikat di Carolina Utara dan Carolina Selatan.[3] Tanaman tersebut menangkap mangsanya (biasanya serangga dan laba-laba) dengan struktur jebakan yang terbentuk dari belahan daun tanaman tersebut yang memiliki rambut-rambut kecil di permukaan dalam mereka.

Perangkap lalat Venus
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Ordo: Caryophyllales
Famili: Droseraceae
Genus: Dionaea
Sol. ex J.Ellis 1768
Spesies:
D. muscipula
Nama binomial
Dionaea muscipula
J.Ellis
Sinonim[2]
  • Dionea Raf., ragam penyebutan
  • Dionaea corymbosa
    (Raf.) Steud. (1840)
  • Dionaea crinita
    Sol. (1990) as synonym
  • Dionaea dentata
    D'Amato (1998) name published without description
  • Dionaea heterodoxa
    D'Amato (1998) nom.nud.
  • Dionaea muscicapa
    St.Hil. (1824) sphalm.typogr.
  • Dionaea sensitiva
    Salisb. (1796)
  • Dionaea sessiliflora
    (Raf.) Steud. (1840)
  • Dionaea uniflora
    (Raf.) Steud. (1840)
  • Drosera corymbosa
    Raf. (1833)
  • Drosera sessiliflora
    Raf. (1833)
  • Drosera uniflora
    Raf. (1833)

Cara kerja

sunting

Tanaman perangkap lalat Venus, yang tumbuh dari batang bawah seperti umbi, memiliki sekelompok bunga putih kecil di ujung batang tegak setinggi 20–30 cm (8-12 inci). Daunnya memiliki panjang 8–15 cm (3–6 inci) dan memiliki bilah yang berengsel di sepanjang garis tengah sehingga dua lobus yang hampir melingkar, dengan gigi berduri di sepanjang tepinya, dapat melipat bersama dan menutupi serangga yang hinggap di atasnya. Tindakan ini dipicu oleh tekanan pada enam rambut sensitif, tiga di setiap lobus. Pada suhu siang hari normal, lobus, ketika dirangsang oleh mangsa, menutup dalam waktu sekitar setengah detik. Kelenjar di permukaan daun kemudian mengeluarkan getah merah yang mencerna tubuh serangga dan membuat seluruh daun tampak seperti bunga merah. Diperlukan sekitar 10 hari untuk pencernaan, setelah itu daun terbuka kembali. Perangkap mati setelah menangkap tiga atau empat serangga.[4]

Keunikan

sunting

Dapat berhitung

sunting

Tanaman ini memiliki rambut-rambut halus yang berperan sebagai indera untuk mendeteksi keberadaan mangsanya. Sebelumnya perlu diketahui bahwa tumbuhan ini hanya bisa menutup tiga sampai lima kali sebelum daunnya mati.[5] Sehingga ia harus benar-benar memastikan bahwa di dalam daun perangkapnya ada mangsa.

Ketika serangga datang (misalnya lalat) dan hinggap di daun perangkapnya dan menyentuh rambut halusnya untuk pertama kali, daunnya belum menutup. Meskipun demikian, tumbuhan ini mulai menghitung "satu". Kemudian si lalat ini menyentuh rambut halusnya untuk yang kedua kali dan tumbuhan ini mulai menghitung "dua". Dan ketika lalat menyentuh rambut halusnya yang ketiga kali, maka tumbuhan ini sudah mendapatkan bukti bahwa di dalam daunnya terdapat serangga. Tanaman ini lalu menghitung "tiga" dan langsung menutup daunnya sebelum serangga tersebut lepas. Proteksi ini dilakukan untuk mencegah benda-benda yang bukan mangsa, seperti air hujan, membuat daunnya menutup. Yang tentunya akan memperpendek masa daunnya.[6]

Merupakan tumbuhan karnivora

sunting

Tumbuhan karnivora adalah contoh dari evolusi yang unik. Yang dimana tumbuhan tersebut mendapatkan sumber nutrisi tambahan yang berasal dari hewan. Hal ini terjadi karena tanah tempat tumbuhan ini hidup mengandung sedikit nutrisi, khususnya nitrat.[7] Tumbuhan karnivora ini menjadi kesenangan tersendiri bagi para penggemar tumbuhan. Yang tentu saja karena tumbuhan ini unik karena memakan serangga.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ IUCN Detail 39636
  2. ^ Schlauer, J. (N.d.) Dionaea muscipula. Carnivorous Plant Database.
  3. ^ Kew World Checklist of Selected Plant Families
  4. ^ "Venus flytrap - Britannica". Diakses tanggal 2022-04-29. 
  5. ^ "What Happens If You Put Your Finger in a Venus Flytrap?". Garden Guides (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-27. 
  6. ^ Electrical experiments with plants that count and communicate | Greg Gage, diakses tanggal 2020-05-27 
  7. ^ Kindersley, Dorling (1998). Ensiklopedi alam. Yogyakarta: penerbit kanisius. hlm. 138–139. ISBN 978-979-21-2423-1. 

Pranala luar

sunting