Menara peringatan perang
Oorlogsgedenkteken, atau secara harfiah berarti menara peringatan perang, di Torhout adalah sebuah monumen perang yang terletak di Conscienceplein, pusat kota Torhout, Provinsi West-Vlaanderen, Belgia. Monumen ini dikelilingi oleh taman bunga dan menampilkan patung seorang wanita yang berlutut memberikan minuman kepada seorang pria telanjang yang terluka, yang bersandar pada pedang dan perisai bertanda Belgia. Monumen ini terbuat dari batu pasir besi dan pada alasnya tertulis: 'AAN ONZE GESNEUVELDE HELDEN', '1914 + 1918' dengan daftar nama yang dicat sebagian hitam.
Lokasi | Conscienceplein, Torhout |
---|
Referensi Nama Jalan Conscienceplein
suntingNama Conscienceplein mengingatkan pada fakta bahwa Hendrik Conscience sering menginap di Torhout, di rumah putrinya yang menikah dengan hakim perdamaian Gentiel Antheunis. G. Antheunis adalah seorang penyair dan komponis Flemish dan merupakan menantu Hendrik Conscience. Di belakang monumen terdapat gedung pengadilan perdamaian. Pada tahun 1987, pengadilan perdamaian pindah ke gedung baru di Torhout di Elisabethlaan, dan hingga kini, layanan kepolisian berada di bekas gedung pengadilan perdamaian tersebut.
Plaque Peringatan Tidak Memadai
suntingSegera setelah Perang Dunia I, pada 17 Mei 1919, pembentukan sebuah monumen peringatan dibahas di dewan kota Torhout. Anggota dewan, dokter Gustaaf Maertens, mengusulkan sebuah plakat peringatan di dinding balai kota untuk para korban. Usulan ini ditolak oleh pemerintah kota dan plakat peringatan akhirnya dipasang di gereja katedral. Namun, plakat tersebut tidak memuaskan dan dicari patung untuk menggantikannya.
Maertens
suntingDokter Maertens juga memiliki seorang putra bernama Albert Maertens, yang dianggap sebagai salah satu perancang penting dalam liberalisme Flemish.
Patung Jerman
suntingDi bengkel-bengkel pembuat baskuul Nolf di ‘Bassin’ ditemukan patung perawat Jerman yang ditinggalkan oleh Jerman. ‘Schwester Ilse’ merawat seorang perwira yang terluka dan tampaknya Ilse merawat tentara tersebut dengan sangat baik dan penuh dedikasi sehingga timbul perasaan cinta. Veteran perang memprotes karena mereka tidak ingin patung ini berada di Torhout karena asal-usul Jermannya.
Karya anonim ini awalnya ditujukan untuk pemakaman militer Jerman di Roggeveld, antara Zarren dan Essen. Namun, Jerman tidak mendapatkan kesempatan untuk memasang monumen tersebut. Patung ini jatuh ke tangan Belgia dan setelah negosiasi, patung tersebut diserahkan kepada kota Torhout pada tahun 1920 atau 1921. Pemerintah kota menilai bahwa patung tersebut memiliki nilai artistik dan dengan beberapa penyesuaian dapat digunakan sebagai monumen peringatan di Conscienceplein. Singa akan menggantikan elang, dan sebuah tali pengikat akan menutupi helm Jerman. Penggunaan patung tersebut akan menghemat anggaran kota sehingga dana bisa dialihkan ke proyek-proyek penting lainnya.
'Fiete'
suntingNamun, ini tidak disetujui oleh para veteran Torhout. Protes mereka diterima oleh pers dan menghasilkan artikel-artikel dengan judul seperti 'les gens de Thourout ne perdent pas le nord'. Monumen tersebut diberi julukan 'De Fiete'. Veteran perang mengorganisir pengumpulan dana yang sukses untuk mendirikan monumen lain. Mereka tidak diberikan izin untuk mendirikan monumen baru. Sebagai reaksi, mereka mencoba merobohkan monumen tersebut namun gagal. Peresmian monumen dan parade dengan kereta hias akhirnya dihadiri oleh veteran, korps musik, dan berbagai asosiasi. Ini merupakan langkah pertama menuju rekonsiliasi dan sejak itu, para veteran setiap tahun pada tanggal 11 November berkumpul di monumen perang.
Warisan
suntingSetelah Perang Dunia II, nama-nama korban perang tersebut ditambahkan dan sejak 2007, monumen ini telah terdaftar dalam daftar warisan Torhout.
Lihat juga
suntingBronnen, noten en/of referenties
|