Bogie adalah sasis atau kerangka yang membentuk set roda dengan gandar. Istilah bogie biasanya digunakan dalam transportasi rel. Bogie dapat dipasang secara permanen atau dapat juga dilepas. Kebanyakan bogie mempunyai sistem suspensi seperti terdapat pada truk dan kereta api, tetapi ada juga bogie tanpa sistem suspensi atau menggunakan bogie pegas ring seperti pada alat berat yang menggunakan roda rantai.

Bogie yang sudah menggunakan air suspensi (balon udara) pada kereta penumpang eksekutif.
Bogie yang sudah menggunakan suspensi angin pada kereta penumpang eksekutif.

Perkeretaapian

sunting

Pada kereta api, bogie adalah struktur di bawah bakal pelanting (kereta, gerbong atau lokomotif) sebagai tempat gandar dan roda yang dipasang menggunakan laher.[1] Di Afrika Selatan, istilah bogie sering digunakan untuk menyebut gerbong barang.

Perusahaan kereta api dengan sepur standar pertama di Inggris yang menggunakan sistem bogie adalah Midland Railway pada tahun 1874.[2]

Fungsi

sunting

Bogie memiliki beberapa fungsi:[3]

  • Menyokong badan kereta
  • Menstabilkan kereta selama bergerak
  • Meningkatkan kualitas gerak dengan menyerap getaran dan memperkecil dampak gaya sentrifugal saat kereta melaju di tikungan
  • Memperkecil timbulnya abrasi dan penyimpangan jalan rel

Sebagian besar bogie memiliki dua gandar,[3] tetapi beberapa kereta yang dirancang untuk beban berat memiliki lebih banyak gandar pada setiap bogie.

Komponen

sunting

Komponen utama bogie meliputi:[3]

  • Rangka bogie, terdapat dua jenis rangka bogie, rangka dalam tempat rangka utama dan laher berada di antara roda, dan rangka luar tempat rangka utama dan laher berada di luar roda.
  • Suspensi untuk meredam kejutan dan getaran antara rangka bogie dan badan kendaraan rel. Umumnya menggunakan pegas koil, pegas daun, dan balon karet.
  • Setidaknya terdapat satu gandar dengan laher dan roda di setiap ujungnya.
  • Bolster, komponen utama yang terhubung ke rangka bogie melalui suspensi sekunder. Kereta memiliki titik pivot pada sambungan bolster.
  • Suspensi periuk gandar meredam kejutan dan getaran antara bantalan gandar dan rangka bogie. Suspensi periuk gandar biasanya menggunakan pegas antara rangka bogie dan bantalan gandar untuk memungkinkan gerakan naik-turun, dan slider untuk mencegah gerakan lateral. Desain modern menggunakan pegas karet padat.
  • Peralatan pengereman: Jenis yang sering digunakan adalah kampas rem dan rem cakram.
  • Pada sarana berpenggerak, dipasang transmisi biasanya motor traksi listrik dengan transmisi tunggal atau konverter torsi hidraulik.

Konstruksi bogie lokomotif

sunting

Apabila dilihat dari segi konstruksi, bogie lokomotif dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:[4]

Bogie dengan bolster

sunting

Seperti bogie kereta penumpang, maka bogie lokomotif diesel mempunyai pegas primer yang dipasang antara roda dan rangka bogie, serta pegas sekunder yang dipasang antara rangka bogie dan rangka dasar lokomotif.

Bogie lokomotif diesel yang menggunakan bolster adalah pada lokomotif diesel hidraulik: BB300, BB301, BB304, dan lokomotif diesel elektrik BB200, BB201, BB203, BB204, CC200, CC201, CC202, CC203, CC204, dan CC206. Bolster pada bogie lokomotif tersebut ditumpu pada rangka bogie melalui pegas sekunder berupa pegas ulir atau pegas karet sesuai desain yang dibuat oleh pabrik. Pada bolster terdapat tumpuan badan lokomotif berupa center plate (pivot) yang berfungsi untuk menerima beban vertikal dan beban longitudinal berupa gaya tarik dan gaya rem.

Bogie tanpa bolster

sunting

Bogie tanpa bolster atau disebut juga Bolsterless bogie, hanya terdapat pada beberapa lokomotif seperti BB302, BB303, BB305, dan BB306. Bogie tanpa bolster langsung didukung oleh pegas sekunder yang dipasang pada rangka bogie sekaligus berfungsi untuk meneruskan beban vertikal. Sedangkan gaya longitudinal antara badan lokomotif dan bogie diteruskan dengan konstruksi pin vertikal yang terpasang mati pada rangka dasar body dan menarik rangka bogie dengan perantaraan karet.

Pembuatan

sunting

Bogie pada sarana perkeretaapian perlu dirancang secara teliti sesuai dengan kondisi rel, meliputi kondisi geografis, banyaknya sepur belok (wesel), lebar sepur, ataupun beban vertikal dari sarana yang ditumpu. Di Indonesia, bogie lokomotif terbuat dari 2 jenis bahan, yaitu:[4]

Bogie konstruksi las

sunting

Bogie konstruksi las merupakan bogie yang dibuat dari baja profil dan baja pelat berupa rangka samping (side frame) dan balok melintang (transom) yang dilas. Semua bogie lokomotif diesel yang berasal dari pabrik Eropa dan Jepang adalah bogie dengan konstruksi las, baik lokomotif hidraulis maupun lokomotif elektrik. Lokomotif CC205 dari EMD Canada juga menggunakan bogie konstruksi las.

Lokomotif yang menggunakan bogie konstruksi las adalah BB30, BB301, BB302, BB303, BB304, BB305, BB306, BB204, dan CC205.

Bogie baja cor

sunting

Bogie baja cor yang terdiri dari rangka bogie sebagai komponen utama yang berupa rangka samping dan balok melintang menjadi satu kesatuan yang dibyat dengan proses cor (casting), sedangkan komponen utama lain yang juga diproses cor adalah bolster.

Lokomotif yang menggunakan bogie baja cor adalah BB200, BB201, BB202, BB203, CC200, CC201, CC202, CC203, dan CC204 yang merupakan lokomotif dari Amerika dan Kanada.

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Oxford Learner's Dictionaries - Find definitions, translations, and grammar explanations at Oxford Learner's Dictionaries". www.oxfordadvancedlearnersdictionary.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-07. Diakses tanggal 8 May 2018. 
  2. ^ Jenkinson, David (1988). British Railway Carriages of the 20th Century - Volume 1: The end of an era, 1901-22. London: Guild Publishing. hlm. 10. CN 8130. 
  3. ^ Lompat ke: a b c Isao Okamoto (December 1998). "How Bogies Work" (PDF). Japan Railway & Transport Review (18): 52–61. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 2018-11-30. 
  4. ^ Lompat ke: a b AS,MM, Ir. Hartono (2012). Lokomotif dan Kereta Rel Diesel di Indonesia. Depok: PT Ilalang Sakti Komunikasi. hlm. 37–38. ISBN 978-979-18417-0-2. 

Bacaan lebih lanjut

sunting
  • Baur, Karl Gerhard (2006). Drehgestelle - Bogies. Freiburg i.B.: EK-Verlag. ISBN 978-3-88255-147-1. 

Pranala luar

sunting