Persekutuan Advent Hari Ketujuh Davidian

denominasi Kristen

Persekutuan Advent Hari Ketujuh Davidian dimulai oleh Victor T. Houteff. Dari awal terbentuknya pada tahun 1930-an, persekutuan ini mewarisi pandangan apokaliptisisme, yang membuat mereka percaya bahwa mereka hidup di suatu zaman di mana nubuat-nubuat Kristen tentang penghakiman ilahi yang terakhir akan segera terjadi. Mereka menjadi sangat terkenal karena pengepungan pada 1993 atas Mount Carmel Center (Pusat Gunung Karmel) dekat Waco, Texas, oleh agen-agen BATF (Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata) dan FBI.

Persekutuan Advent Hari Ketujuh Davidian
logo
PenggolonganProtestan
OrientasiArminian, Adventisme
Bentuk
pemerintahan
Representatif
ModeratorVictor T. Houteff
Wilayahseluruh dunia
Didirikantidak diketahui
tidak diketahui
Terpisah dariGereja Masehi Advent Hari Ketujuh
Penyatuan daritidak diketahui
Pecahantidak diketahui
Jemaattidak diketahui
Umattidak diketahui
Rohaniwantidak diketahui
Misionaristidak diketahui
Rumah sakittidak diketahui
Panti jompotidak diketahui
Organisasi kemanusiaantidak diketahui
Sekolah dasartidak diketahui
Sekolah menengahtidak diketahui
Perguruan tinggitidak diketahui
Nama lainDavidian, Ranting Daud

Sejarah

Persekutuan Advent Hari Ketujuh Davidian dimulai oleh Victor T. Houteff, seorang kelahiran Bulgaria pada tanggal 2 Maret 1885. Afiliasi keagamaannya yang pertama adalah dengan Gereja Gerika Orthodoks. Sesuai dengan pengakuannya sendiri, ia terlibat dalam berbagai kesukaran dengan pemimpin kelompok keagamaan, dan juga dengan pemerintah Bulgaria, hingga dengan paksa ia diusir dari negara kelahirannya sendiri.[1] Pada tahun 1907 ia tiba di Amerika Serikat, serta dibaptiskan dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pada tanggal 10 Mei 1919 di Rockford, Illinois. Pada tahun 1923, ia pindah ke California.

Perpisahan dari Gereja Advent

Houteff tidak pernah bekerja sebagai pengerja dalam Gereja Advent. Pada bulan Desember 1925, ia memohonkan agar keanggotaannya pindah ke Gereja Advent di Olympic Exposition Park, dekat Los Angeles, yang biasa disebut Gereja Tabernacle. Sesuai dengan keterangan Pendeta Walter H. Schacht, "Pada saat saya datang di Gereja Exposition Park pada tahun 1929, Houteff diangkat sebagai wakil pemimpin Sekolah Sabat. Adalah tanggung jawabnya untuk mengatur pertemuan guru-guru SS; yang langsung dipimpinnya sendiri. Pada saat ia mengajar pelajaran SS inilah ia sering memberikan ajarannya yang aneh."[2] Houteff adalah guru sekolah Sabat pada tahun 1928 dan 1929. Oleh sebab banyaknya keluhan yang datang atas ajarannya yang tidak sesuai dengan ajaran Gereja Advent, maka atas keputusan komite majelis jemaat tanggal 14 Nopember 1929, ia dianjurkan untuk tidak mengajarkan ajarannya hingga ada penelitian lanjut dari pimpinan pusat. Namun ia pergi ke bangunan yang berada di seberang jalan, dan meneruskan ajarannya di sana.

Untuk mengatasi masalah yang timbul, sebuah komite telah dibentuk untuk meneliti ajaran Houteff, yang terdiri dari staf Konferens, serta G.W. Wirth, ahli teologi dari Universitas Loma Linda. Didapati bahwa ajaran Houteff bertentangan dengan ajaran Gereja Advent. Namun Houteff tidak memperdulikan keputusan tersebut. Bertentangan dengan anjuran yang diberikan kepadanya, ia malahan mencetak, "The Shepherd's Rod" (Tongkat Gembala) di Los Angeles pada bulan Nopember 1930.

Tanggal 16 Oktober 1930, diadakan rapat lagi yang dihadiri oleh ketua Uni-Konferens, ketua Konferens, para pendeta, serta dosen-dosen teologi dari Loma Linda, dan menyatakan kepada Houteff kesalahan ajarannya yang tidak sesuai dengan Alkitab dan ajaran Gereja. Oleh sebab Houteff tetap berkeras untuk terus mengabarkan ajarannya, akhirnya ia dipecat dari keanggotaan Gereja Advent pada tanggal 20 Nopember 1930. Segera setelah pemecatan tersebut Houteff mencetak buku The Shepherd's Rod jilid ke-2 pada bulan September 1932

Pada bulan Desember 1933, Houteff memohonkan agar ia diberikan kesempatan untuk menjelaskan kembali ajarannya. Uni Konferens Pasifik membentuk kembali sebuah komite yang terdiri dari 12 orang. Keanggotaannya termasuk AG DanielIs, Field Secretary dari General Conference, HMS Richards dan pakar-pakar lain dari lembaga pendidikan dan kesehatan, serta ketua Uni dan Daerah. Setelah beberapa kali diundur, akhirnya pertemuan diadakan pada tanggai 19 Februari 1934. AG DanielIs memimpin pertemuan tersebut, memberikan kesempatan kepada Houteff untuk menghadapkan pendapatnya. Namun setelah Houteff menjelaskan pendapatnya selama dua jam, ia tidak mau melanjutkan pertemuan itu dan minta agar keputusan untuk menerima pendapatnya langsung diambil. Komite berkeberatan, sebab dipandang perlu untuk mengadakan penelitian lebih dahulu. Akhirnya diadakan kembali pertemuan pada tanggal 18 Maret 1934. Saat itu, komite yang telah dibentuk oleh Dewan Pimpinan Pusat Gereja Advent menghadapkan kesalahan-kesalahan dari ajaran Houteff, yang tidak sesuai dengan Alkitab dan Rob Nubuat.

Pimpinan Pusat Gereja Advent sedunia membentuk komite untuk meneliti tulisan Houteff pada tanggal 16 April 1934, yang menghasilkan risalah yang berjudul, A Warning Against Error.[3]

Terbentuknya Persekutuan

Mulainya Pusat Gunung Karmel, Waco, Texas, pada bulan Mei 1935. Untuk itu, Houteff berkata, "Benar kita mendirikan kantor pusat di gunung ini yang diketemukan dalam nubuatan, tetapi kita tinggal di sini untuk jangka waktu yang sangat pendek." [4] Terbentuknya organisasi dengan nama "General Association of the Shepherd's Rod Seventh-day Adventist" setelah pernikahan V.T. Houteff dengan Florence Hermanson pada tangal 1 Januari 1937. Nama pengurus yang tercatat adalah Ketua: V.T. Houteff, Sekretaris: Florence Houteff, Bendahara: S. Hermanson (mertua dari V.T. Houteff).

Houteff memimpin organisasinya dengan "sistem teokrasi" seperti Tuhan memimpin orang Israel masa lalu. Ia merasa mendapat panggilan langsung dari Tuhan, sebab itu dalam menentukan kedudukan pembantu-pembantunya, ia sendiri yang memilihnya, tidak melalui sistem komite yang demokratis. Ia memangku kedudukan sebagai ketua sampai ia meninggal. Dalam soal keuangan, ia menganjurkan agar anggota memberikan perpuluhan kepadanya.

Pada tanggal 15 Februari 1935, ia menganjurkan pengikut-pengikutnya agar tetap di dalam gereja Advent supaya jangan dianggap sebagai sempalan namun memberikan persembahan dan perpuluhan kepadanya. Ia tidak menghendaki agar Davidian dianggap sebagai "kelompok sempalan".[5]

Pada tahun 1942, oleh sebab perlunya identifikasi diri untuk anggotanya pada masa Perang Dunia II, maka secara resmi mendaftarkan diri kepada pemerintah dengan nama "Davidian Seventh-Day Adventist," dan semua anggotanya harus mempunyai kartu keanggotaan khusus. Dengan nama khusus ini, Houteff terpaksa mengakui bahwa Davidian adalah sempalan dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Bahkan pada tahun 1950, ia mengatakan bahwa "Davidian adalah yang terutama dari keluarga sempalan yang makin bertambah".[6]

Houteff mempunyai keyakinan penuh dengan kebenaran yang ia miliki, serta mengatakan sebagai berikut: "Bila kita menerima satu kebenaran yang dinyatakan oleh 'Tongkat', maka kita harus menerima semuanya sebagai kebenaran .... Oleh sebab itu kita mempunyai posisi bahwa kebenaran yang terdapat dalam 'Tongkat' adalah bebas dari kesalahan sehubungan dengan pendapat yang ada di dalamnya." [7]

Perkembangan Selanjutnya

Dengan tanpa diduga, V.T. Houteff meninggal pada tanggal 5 Februari 1955. Florence Houteff mengambil alih pimpinan sebagai ketua dari Davidian. Di bawah pimpinan Florence, Davidian mengumumkan kepada umum bahwa akhir nubuatan 1260 hari sebagaimana yang tertulis dalam Wahyu 11 berakhir pada tanggal 22 April 1959, pada waktu itu Tuhan akan meletakkan kerajaan Daud di Palestina.[8]

Menyambut panggilan ini, banyak pengikut Davidian berkumpul di Waco, Texas, pada tangal 16-22 April 1959, siap untuk berangkat ke Palestina begitu ada pimpinan Allah. Beberapa ratus orang yang menunggu sangat kecewa, bingung dan malu. Banyak yang kembali ke gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.[9]

Florence Houteff dengan wakil-wakilnya mengakui secara umum dan dengan cetakan terbuka pada tanggal 12 Desember 1961, dan 16 Januari 1962 bahwa Gerakan Davidian dan ajarannya tidak beralasan. Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1962, mereka mengundurkan diri dari kepengurusan, membubarkan kelompok Davidian, dan menutup pusat Gunung Karmel.[9]

Setelah peristiwa ini beberapa kelompok pecahan Davidian, dan masing-masing memperebutkan Pusat Gunung Karmel di Waco. Salah satu pecahan yang disebut "Branch Davidian," adalah yang dipimpin oleh Benjamin Roden, dan kelompok ini berkembang menjadi bidat, oleh sebab ajarannya lebih menyimpang dari Alkitab. Salah satu keyakinan mereka ialah bahwa pemimpin Davidian adalah sama seperti Raja Daud dan Yesus Kristus. Benjamin Roden mengaku sebagai yang dilambangkan sebagai Daud.[10]

Tahun 1978 ia meninggal dan istrinya Lois Roden mengambil pucuk pimpinan. Ia mengajarkan satu ajaran yang lain, yaitu Roh Suci adalah bagian betina dari Keilahian. Ia mulai mencetak majalah dengan nama shekinah, dengan penekanan kepada "she". Ia juga mempromosikan pengurapan wanita.[11]

Pada tahun 1981, Vernon Howel bergabung dengan kelompok ini, dan setelah merebut kepemimpinan dari Lois Roden dan George Roden (anak dari Benjamin Roden), dengan kekerasan senjata, akhirnya Vernon Howel memimpin kelompok Davidian. Ia menggantikan namanya dengan David Koresh, dengan mengatakan bahwa ia adalah yang dilambangkan sebagai Daud, dan juga raja Koresh, ia akan membangun kembali kota Yerusalem. Ia juga mengatakan sebagai jelmaan dari Yesus Kristus. Apa yang terjadi dengan David Koresh dan pertumpahan darah di Waco, umumnya telah diketahui oleh dunia.[11]

Di samping "Ranting Daud," dengan kelompok David Koresh yang menggemparkan dunia, beberapa pengikut Victor Houteff terpecah dalam beberapa kelompok. Tiga di antaranya yang berpusat di Bashan Hill (Exeter, Missouri), Salem (South Carolina) dan Waco (Texas). Kelompok yang berpusat dari Waco adalah pecahan dari Salem, yang untuk tahun 1997 dipimpin oleh Norman Archer. Kelompok ini melakukan banyak kegiatan di Amerika Serikat, Kepulauan Carrabean, Inggris dan Swedia dan banyak bergerak di kalangan orang berkulit hitam asal Jamaica. Kelompok ini juga yang melebarkan sayapnya ke Filipina dan Indonesia. Kelompok di Indonesia yang semula berkiblat ke Salem, sekarang berkiblat ke Waco.[12]

Ajaran

Nubuatan

Mereka percaya bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Tuhan pada zaman akhir. Oleh karena itu mereka percaya untuk memperlengkapi misi mereka Tuhan akan mengirimkan seorang nabi yang akan menuntun mereka. Ada 5 nabi yang mereka percaya: Ellen White, Victor Houteff, Ben Roden, Lois Roden dan David Koresh. Tidak semua nabi tersebut penganut persekutuan Davidian.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ http://www.shepherds-rod-message.org/vth.html
  2. ^ Pacific Union Conference Committee, A Reply to the Shepherd's (1934), hal 6-7,
  3. ^ General Conference Committee, A Warning Against Error (1934)
  4. ^ V.T. Houteff, The Symbolic Code, Vol. 1, No. 14 (Agustus 1935), hal 5.
  5. ^ V.T. Houteff, The Symbolic Code, Vol. 1, no. 8, February 15, 1935).
  6. ^ V.T. Houteff, 1950, General Conference, Special, 3).
  7. ^ V.T. Houteff, Timely Greetings, Vol. 1, no. 18, December 7, 1947, hal. 10.
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-24. Diakses tanggal 2007-11-20. 
  9. ^ a b http://www.britannica.com/eb/topic-702024/Florence-Houteff
  10. ^ http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Benjamin_L._Roden
  11. ^ a b Kenneth Samples, Erwin de Castro, Richard Abanes, and Robert Lyle, "Prophets of the Apocalypse",(Baker Books, Grand Rapids, MI, 1994
  12. ^ http://www.apologeticsindex.org/b10.html

Pranala luar