Persetujuan Évian
Persetujuan Évian adalah sebuah perjanjian yang ditandatangani oleh Prancis dan Pemerintahan Sementara Republik Aljazair (pemerintah dalam pembuangan yang didirikan oleh FLN) pada tanggal 18 Maret 1962 di Évian-les-Bains. Perjanjian ini mengakhiri Perang Aljazair yang telah berlangsung dari tahun 1954 hingga 1962, dan gencatan senjata secara resmi diberlakukan pada tanggal 19 Maret.
Ditandatangani | 18 Maret 1962 |
---|---|
Lokasi | Évian-les-Bains, Prancis |
Perunding | Louis Joxe dan Krim Belkacem |
Penanda tangan | |
Bahasa | Bahasa Prancis |
Isi
suntingPerjanjian ini terdiri dari 93 halaman yang berisi tentang gencatan senjata, pelepasan tahanan, pengakuan kedaulatan penuh dan hak penentuan nasib sendiri Aljazair, serta jaminan perlindungan, non-diskriminasi, dan hak milik semua warga Aljazair. Satu bagian yang membahas tentang isu militer memberikan kewajiban kepada Prancis untuk menarik pasukannya dalam waktu dua tahun, kecuali pasukan yang menjaga pangkalan militer Prancis di Mers El Kébir. Bagian-bagian lain menyatakan bahwa sanksi tidak akan diberlakukan untuk tindakan yang dilakukan sebelum gencatan senjata.
Presiden Prancis Charles de Gaulle ingin mempertahankan kepentingan Prancis di Aljazair, seperti keunggulan industrial dan komersial dan kendali atas cadangan minyak di Sahara. Selain itu, komunitas pieds-noirs dan Yahudi dijamin kebebasan beragama dan hak miliknya, dan mereka diberi pilihan untuk menjadi warga negara Prancis atau Aljazair. Sebagai gantinya, Aljazair memperoleh bantuan teknis dan finansial dari Prancis. Orang Aljazair masih boleh memasuki wilayah Prancis untuk bekerja, walaupun mereka tidak memiliki hak politik yang sama dengan orang Prancis.
Di persetujuan ini terdapat satu pasal yang menyatakan bahwa "Aljazair memberikan kepada Prancis hak untuk menggunakan pangkalan udara, daratan, situs, dan instalasi militer tertentu yang diperlukan olehnya." Perjanjian ini memperbolehkan Prancis mempertahankan pangkalan lautnya di Mers El Kébir (yang juga merupakan tempat fasilitas ujicoba nuklir bawah tanah) selama lima belas tahun berikutnya; Prancis memutuskan untuk mundur pada tahun 1967, lima tahun setelah perjanjian ini disepakati.[1]
Referendum
suntingDalam sebuah referendum yang diadakan pada tanggal 8 April 1962, 91% pemilih di Prancis menyetujui persetujuan ini. Hasil akhirnya adalah 17.866.423 mendukung kemerdekaan Aljazair, dan 1.809.074 menentang.[2] Pada 1 Juli, referendum kedua diadakan di Aljazair. Hasilnya 5.975.581 mendukung kemerdekaan dan 16.534 menentang.[3] De Gaulle menyatakan Aljazair sebagai negara merdeka pada 3 Juli.
Negosiator
sunting- Delegasi Front Pembebasan Nasional
- Delegasi Prancis
Reaksi
suntingOrganisasi sayap kanan OAS menentang negosiasi Persetujuan Évian dan melancarkan serangan bom serta melakukan upaya pembunuhan De Gaulle di Clamart, Paris, pada Agustus 1962.
Catatan kaki
sunting- ^ Alistair Horne, A Savage War of Peace: Algeria 1954-1962
- ^ france-politique.fr
- ^ "Proclamation des résultats du référendum d'autodétermination du 1er juillet 1962" (PDF). Journal Officiel de l'État Algérien. 6 July 1962. Diakses tanggal 2009-04-08.
Daftar pustaka
sunting- Adler, Stephen. International Migration and Dependence. Gower Publishing Company, Ltd. (Hampshire: 1977).
- Barkaoui, Miloud. "Kennedy and the Cold War imbroglio - the case of Algeria's independence." Arab Studies Quarterly. Spring 1999.
- Horne, Alistair A Savage War of Peace: Algeria 1954-1962'