Pertamina Drilling
PT Pertamina Drilling Services Indonesia atau biasa disingkat menjadi PDSI, adalah anak usaha Pertamina Hulu Energi yang bergerak di bidang pengeboran minyak dan gas. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki kantor cabang di Indramayu, Prabumulih, dan Balikpapan.[2]
Pertamina Drilling | |
Perseroan terbatas | |
Industri | Minyak dan gas |
Didirikan | 13 Juni 2008 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Avep Disasmita[1] (Direktur Utama) Gema Iriandus Pahalawan[1] (Komisaris Utama) |
Jasa |
|
Pendapatan | US$ 221,134 juta (2020)[2] |
US$ 6,428 juta (2020)[2] | |
Total aset | US$ 561,986 juta (2020)[2] |
Total ekuitas | US$ 299,732 juta (2020)[2] |
Pemilik | Pertamina Hulu Energi (99,89%) Pertamina Pedeve (0,11%) |
Karyawan | 3.146 (2020)[2] |
Anak usaha | PT Patra Drilling Contractor |
Situs web | www |
Sejarah
suntingPerusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1999 saat bisnis pengeboran dari Pertamina dipisah ke dalam "Unit Usaha Bor EP". Pada tahun 2001, unit usaha tersebut diberi nama "Pertamina Drilling Services Indonesia" (PDSI). Pada tahun 2002, PDSI diubah menjadi Drilling Services dari Direktorat Hulu Pertamina. Pada tahun 2006, Drilling Services dialihkan menjadi bagian dari Direktorat Pengembangan Usaha Pertamina EP. Pada tahun yang sama, Drilling Services dikembalikan menjadi unit usaha dari Direktorat Hulu Pertamina sebagai bagian dari persiapan untuk dipisah menjadi perusahaan tersendiri. Pada tahun 2008, perusahaan ini resmi didirikan dengan nama "PT Pertamina Drilling Services Indonesia" (PDSI).
Pada tahun 2011, PDSI mengadakan Kerjasama Operasi (KSO) dengan Atlantic Rotterdam Limited (ARL) untuk melaksanakan pengeboran di lokasi milik Mobil Cepu Ltd. (MCL). Pada tahun 2012, PDSI mengubah KSO dengan ARL menjadi dengan Atlantic Oilfield Services (AOS). Pada tahun yang sama, PDSI juga mengadakan KSO dengan AOS untuk melaksanakan pengeboran di lokasi milik Pertamina Hulu Energi di lepas pantai Pulau Madura. Pada tahun 2013, PDSI membeli 2.499 lembar saham PT Patra Drilling Contractor yang dimiliki oleh PT Usayana, untuk dapat berekspansi ke bisnis pendukung pengeboran. Pada tahun 2013 juga, PDSI memindahkan kantor pusatnya dari Jakarta Selatan ke Jakarta Timur. Pada tahun yang sama, perusahaan ini resmi menjadi anggota dari International Association Drilling Contractor (IADC). Pada tahun 2016, perusahaan ini berekspansi ke bisnis logistik.
Pada tahun 2017, PT Pertamina Dana Ventura resmi menggantikan Pertamina Hulu Energi sebagai pemegang minoritas saham perusahaan ini. Pada tanggal 1 September 2021, Pertamina resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Pertamina Hulu Energi, yang sebelumnya telah ditunjuk sebagai induk subholding Hulu di lingkungan Pertamina.[1][2][3]
Referensi
sunting- ^ a b c "Sejarah Perusahaan". PT Pertamina Drilling Services Indonesia. Diakses tanggal 30 November 2021.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Pertamina Drilling Services Indonesia. Diakses tanggal 30 November 2021.
- ^ Yurika, Yurika (15 September 2021). "Subholding Upstream Pertamina Siap Dukung Target 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD". Dunia Energi. Diakses tanggal 8 Desember 2021.