Pertanian seluler

Pertanian seluler adalah bidang pertanian yang berfokus pada produksi pertanian dari kultur sel. Pertanian ini memanfaatkan kombinasi bioteknologi, rekayasa jaringan, biologi molekuler, dan biologi sintetik untuk membuat dan merancang metode baru dalam memproduksi protein, lemak, dan jaringan yang biasanya berasal dari pertanian tradisional.^[1] Sebagian besar industri difokuskan pada produk hewani seperti daging, susu, dan telur, yang diproduksi dalam kultur sel, alih-alih memelihara dan menyembelih hewan ternak seperti dalam pertanian tradisional.^[2] Konsep pertanian seluler yang paling terkenal adalah daging kultur. Meskipun pertanian seluler adalah disiplin ilmiah yang relatif baru, produk pertanian seluler sebenarnya telah dikomersialkan sejak awal abad ke-20 melaui produksi insulin dan rennet.^[3]

Referensi sunting

^ "A Closer Look at Cellular Agriculture and the Processes Defining It - AgFunderNews" (dalam bahasa Inggris). 2016-07-05. Diakses tanggal 2016-08-05.
^ Mattick, CS (January 2018). "Cellular agriculture: The coming revolution in food production". Bulletin of the Atomic Scientists. 74 (1): 32–35. doi:10.1080/00963402.2017.1413059.
^ "About". Diakses tanggal 2016-08-08.

Pranala luar sunting

Bacaan lanjutan sunting

Artikel bertopik pertanian atau perkebunan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

[auto-1] "A Closer Look at Cellular Agriculture and the Processes Defining It - AgFunderNews" (dalam bahasa Inggris). 2016-07-05. Diakses tanggal 2016-08-05.

[:0-2] Mattick, CS (January 2018). "Cellular agriculture: The coming revolution in food production". Bulletin of the Atomic Scientists. 74 (1): 32–35. doi:10.1080/00963402.2017.1413059.

[3] "About". Diakses tanggal 2016-08-08.

[1]

[2]

[3]