Pertempuran Labuan

Pertempuran Labuan merupakan sebuah pertempuran yang terjadi antara pasukan Sekutu dan Kekaisaran Jepang di pulau Labuan yang lokasinya tidak jauh dari Pulau Borneo, berlangsung selama bulan Juni 1945. Pertempuran ini merupakan bagian dari invasi Kalimantan Utara oleh pasukan Australia, dan diprakarsai oleh pasukan Sekutu sebagai bagian dari rencana untuk menduduki Teluk Brunei dan mengembangkannya menjadi pangkalan aju untuk mendukung operasi penyerangan yang akan terjadi di lain hari.

Pertempuran Labuan
Bagian dari Pertempuran Kalimantan Utara, Perang Dunia II
Tanggal10–21 June 1945
LokasiLabuan, Negeri-Negeri Selat
Hasil Kemenangan Sekutu
Pihak terlibat
 Australia
 United States
 Jepang
Tokoh dan pemimpin
Australia Selwyn Porter Kekaisaran Jepang Shichiro Okuyama
Pasukan
Australia 24th Brigade Kekaisaran Jepang 371st Infantry Battalion
Kekuatan
One brigade group ~550
Korban
34 killed
93 wounded
389 killed, 11 captured

Menyusul beberapa minggu kemudian dari gempuran serangan udara dan pemboman angkatan laut, pasukan Australia dari Brigade ke 24 yang mendarat di Labuan dari kapal-kapal milik Amerika dan Australia pada tanggal 10 juni. Australia dengan cepat merebut pelabuhan dan lapangan terbang utama pulau itu. Sangat kalah jumlah garnisun Jepang terutama karena terkonsentrasinya di posisi benteng di pedalaman Labuan, dan memberi sedikit saja perlawanan untuk operasi pendaratan Australia tersebut. Awalnya, percobaan Australia untuk menembus posisi Jepang pada saat setelah pendaratan tidaklah berhasil, dan daerah tersebut lalu menjadi sasaran pemboman berat. Pasukan penyerbu Jepang juga berusaha untuk menyerang posisi Sekutu posisi pada tanggal 21 juni, tapi masih dapat dikalahkan. Kemudian pada hari itu juga, pasukan Australia menyerang posisi perkubuan Jepang. Pada hari-hari berikutnya, pasukan patroli Australia membinasakan atau menangkap sisa-sisa pasukan Jepang di pulau itu. Total 389 orang tentara Jepang tewas di Labuan dan 11 orang ditangkap. Australia sendiri menderita 34 orang tewas.

Setelah berhasil mengamankan pulau ini, pasukan Sekutu mengembangkan pangkalannya di Labuan ke ukuran yang cukup signifikan. Brigade ke-24 kemudian meninggalkan pulau ini untuk menduduki pantai timur Teluk Brunei pada masa-masa akhir Juni, dan lapangan terbang pulau itu diperbaiki dan diperluas untuk menjadi pangkalan induk unit-unit Royal Australian Air Force. Selagi menduduki Pulau Labuan, Sekutu harus merekonstruksi infrastruktur pulau dan memberikan bantuan kepada ribuan warga yang telah kehilangan tempat tinggal oleh pemboman aju sebelum pendudukan dimulai. Setelah perang dunia usai, sebuah Commonwealth War Graves Commission pemakaman besar didirikan di Labuan.

Latar belakang

sunting
 
Peta yang menunjukkan kampanye militer di Borneo pada pertengahan tahun 1945. Labuan terletak di lepas pantai barat laut Kalimantan.

Labuan adalah sebuah pulau kecil di mulut Brunei Bay dengan luas 35 mil persegi (91 km2). Sebelum Perang Pasifik terjadi, pulau ini merupakan bagian penguasaan Inggris yang tergabung dalam kelompok Negeri-Negeri Selat dan memiliki populasi 8,960 jiwa.[1] pulau ini memiliki sebuah kota, Victoria, di pantai selatan yang digawangi ke Pelabuhan Victoria, dengan populasi lebih dari 8.500 jiwa dan fasilitas pelabuhan terbatas. Selain dari pantai seluas 1.400 m sebelah timur Victoria, pantai ini sendiri dikelilingi oleh batuan karang.[2]

Referensi

sunting

Kutipan

sunting

Karya berkonsultasi

sunting