Perwira elektroteknis

Perwira elektroteknis adalah pelaut berlisensi yang bertugas di departemen mesin pada kapal niaga sesuai Bagian A-III/6 dari STCW Code.[1]

Seorang perwira elektoteknis sedang memantau sistem sensor dan alarm pada kapal

Perwira elektroteknis adalah salah satu jabatan penting di atas kapal.[2] Perwira elektroteknis bertanggung jawab langsung kepada kepala kamar mesin.[3]

Perwira elektroteknis tidak diwajibkan berjaga di kamar mesin, tetapi diwajibkan bersiaga untuk dipanggil sewaktu-waktu. Pada siang hari, perwira elektroteknis biasanya melakukan perawatan, perbaikan, diagnosis, pemasangan, dan pengujian.[2][4][5]

Sejumlah perusahaan pengapalan tidak mempekerjakan perwira elektroteknis di atas kapal, sehingga tugas-tugasnya diemban oleh masinis ((biasanya masinis II).[6] Tetapi sejumlah perusahaan pengapalan telah menyadari bahwa sistem kelistrikan dan elektronik modern di atas kapal memerlukan perhatian khusus, sehingga perlu mempekerjakan seseorang yang ahli untuk menangani sistem tersebut.

International Maritime Organization (IMO) mengamandemen STCW 95 (juga dikenal sebagai Amandemen Manila) pada tanggal 25 Juni 2010, untuk memperkenalkan jabatan perwira elektroteknis sebagai bagian dari perwira mesin.[7] Amandemen tersebut dilakukan untuk mengakomodasi munculnya sistem kelistrikan canggih dan kompleks di atas kapal.[7]

Pada kapal besar, seperti kapal pesiar atau kapal lepas pantai khusus,[4] perwira elektroteknis dapat dibagi menjadi sejumlah tingkatan, sesuai tanggung jawab yang diembannya. Pada kasus tersebut, hanya perwira elektroteknis dengan tingkatan tertinggi lah yang bertanggung jawab langsung kepada kepala kamar mesin.[3] Pada kapal khusus seperti FPSO, perwira elektroteknis dapat memperoleh gaji yang tinggi, karena kompleksitas dari sistem yang ada di atas FPSO.[6] Perwira elektroteknis yang bertugas di FPSO pun diharapkan memiliki kualifikasi tambahan di bidang instrumentasi, kendali, dan rekayasa proses.[6]

Referensi

sunting

Spesifik

sunting
  1. ^ "ETO Requirements". 
  2. ^ a b Škrlec, Zoran, Zlatimir Bićanić, and Joško Tadic. "Maritime cyber defense." In 6th International Maritime Science Conference, p. 19. 2014.
  3. ^ a b stcw. "AMSA Electro Technical Officer Requirements - Australia Seafarer Qualifications". www.edumaritime.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-06. 
  4. ^ a b "Training & Certification Guidance: UK Requirements For Electro-technical Officers" (PDF). Maritime and Coastguard Agency. Diakses tanggal November 6, 2020. 
  5. ^ Marine navigation and safety of sea transportation : STCW, maritime education and training (MET), human resources and crew manning, maritime policy, logistics and economic matters. Weintrit, Adam., Neumann, Tomasz. Leiden, The Netherlands: CRC Press/Balkema. 2013. ISBN 978-1-315-88315-1. OCLC 854880167. 
  6. ^ a b c Leong, P. (2012). Understanding the seafarer global labour market in the context of a seafarer 'shortage' (Tesis Unpublished master's thesis). Cardiff University. https://orca.cf.ac.uk/52229/1/PhD%20thesis%20Priscilla%20Leong.pdf. Diakses pada November 6, 2020. 
  7. ^ a b Mindykowski, Janusz (2017-04-03). "Towards safety improvement: implementation and assessment of new standards of competence for Electro-Technical Officers on ships". Maritime Policy & Management. 44 (3): 336–357. doi:10.1080/03088839.2016.1275861. ISSN 0308-8839. 

Pranala luar

sunting