Petik laut adalah sebuah upacara adat atau ritual sebagai rasa syukur kepada Tuhan, dan untuk memohon berkah rezeki dan keselamatan yang dilakukan oleh para nelayan. Umumnya, kegiatan ini diadakan di seluruh pulau Jawa.

Ritual sunting

Ritual diawali pembuatan sesaji oleh sesepuh nelayan. Kemudian perahu kecil (perahu sesaji) disiapkan dan dibuat seindah mungkin mirip kapal nelayan yang biasa digunakan melaut, kemudian sesaji tersebut di hanyutkan ke laut.

Dalam upacara petik laut para nelayan menghias perahu seindah mungkin, selain itu berbagai perayaan-perayaan yang dilaksanakan seperti halnya mengadakan pengajian, orkes dangdut, dan sebagainya sesuai keinginan para nelayan di masing-masing daerah.

Di Madura, semua jenis bahan yang dihanyutkan mengandung nilai filosofis kehidupan sehari-hari.[1]

Pelaksanaan sunting

Di Banyuwangi, Jawa Timur, petik laut diadakan pada hari Rabu terakhir pada bulan Sapar, yang dianggap sebagai hari turunnya wabah penyakit dan bencana.[2]

Referensi sunting

  1. ^ "Tradisi "Larung Sesaji" Petik Laut di Madura". Antara. 2011-6-30. Diakses tanggal 2012-4-19. 
  2. ^ Yudono, Jodhi (2012-1-18). "Nelayan Banyuwangi Gelar Petik laut". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-20. Diakses tanggal 2012-4-19. 

Pranala luar sunting